Jakarta -
Sebuah penelitian dalam skala besar terhadap sampel feses bayi berhasil menemukan perbedaan antara
bakteri usus pada bayi lahir caesar dan normal. Perbedaan tersebut merujuk pada pengembangan sistem kekebalan tubuh. Bayi yang dilahirkan secara normal mendapatkan sebagian besar bakteri baik di usus (gut bacteria) dari ibu.
Sementara itu bayi yang lahir melalui operasi caesar memiliki lebih banyak bakteri, namun bukan bakteri usus melainkan bakteri yang ada di rumah sakit tempat lahiran, Bun.
"Tidak jelas apa dampak perbedaan itu terhadap kesehatan masa depan anak-anak. Namun, temuan itu seharusnya tidak menghalangi wanita untuk melahirkan caesar," kata para ilmuwan yang memimpin penelitian itu, dikutip dari Reuters.
Akan tetapi, proyek yang diberi nama baby biome ini menyebutkan bahwa ada pengaruhnya dengan pengembangan sistem kekebalan manusia. "Minggu-minggu pertama kehidupan adalah jendela kritis perkembangan sistem kekebalan bayi, tetapi kita hanya tahu sedikit tentang itu," kata Peter Brocklehurst, seorang profesor Universitas Birmingham yang turut memimpin penelitian ini.
Peneliti akan tetap menindaklanjuti untuk melihat perbedaan pada mikrobioma usus. Untuk Bunda ketahui, mikrobioma usus adalah ekosistem kompleks dari jutaan mikroba dan dianggap oleh para ilmuwan penting karena menentukan sistem kekebalan tubuh yang nantinya berkembang.
ilustrasi bayi baru lahir/ Foto: iStock |
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kurangnya paparan beberapa mikroba di awal kehidupan berimplikasi pada penyakit autoimun seperti asma, alergi, dan diabetes.
Tetapi para ilmuwan belum dapat mengetahui seberapa penting
mikrobioma usus di awal kehidupan bayi untuk kekebalan dan kesehatan di masa depan, atau bagaimana microbiome bayi berkembang, atau apa yang terjadi dengan kedua metode kelahiran.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Nature. Para ilmuwan dari University College London, Wellcome Sanger Institute dan Birmingham University menggunakan sekuensing DNA untuk menganalisis lebih dari 1.600 sampel bakteri usus dari 175 ibu dan hampir 600 bayi.
Dalam sampel dari ibu dan bayi pada usia empat, tujuh dan 21 hari, tim menemukan ada perbedaan yang signifikan antara kedua metode persalinan. Bayi yang dilahirkan normal memiliki lebih banyak
bakteri usus yang berhubungan dengan kesehatan dari ibu daripada bayi yang dilahirkan secara caesar.
"Saat ini kami tidak memahami konsekuensi jangka panjang dari ini. Ini jelas kompleks dan kami baru meneliti permulaannya saja," kata Brocklehurst pada briefing tentang hasilnya.
Simak juga tips perawatan tubuh Bunda usai melahirkan.
(aci/som)