Jakarta -
Bunda, jangan anggap sepele
sibling rivalry. Jika terus diabaikan akan berujung pada hal-hal yang tidak diinginkan.
Seperti peristiwa tragis di Rusia yang melibatkan saudara kandung, Elizaveta Dubrovina dan Stefania Dubrovina.
Mengutip
New York Post, Elizaveta diduga tega memutilasi adiknya sendiri karena rasa iri berlebihan. Saat kejadian yang berlangsung pada 2016 lalu, Elizaveta masih berusia 19 tahun, sementara sang adik 17 tahun.
Berdasarkan dokumen pengadilan, Elizaveta yang juga seorang pecandu narkoba disebut sangat membenci sang adik. Akibat rasa benci itu, Elizaveta diduga menikam Elizaveta hingga 189 kali saat kejadian.
Setelah kejadian tersebut, Elizaveta menjalani perawatan psikiatri. Kini tiga tahun berlalu, kasusnya kembali dibuka dan segera disidangkan. Jika terbukti bersalah, sang kakak terancam hukuman penjara 25 tahun.
Elizaveta sendiri menyangkal telah membunuh Stefania. Ia justru menuduh kekasih sang adik, Alexey Fateev, yang melakukan perbuatan tersebut.
Namun, jaksa bersikeras bahwa Fateev adalah saksi dan bukan tersangka. Fateev mengaku menemukan tubuh sang kekasih tergeletak di apartemennya setelah ia kembali dari membeli
wine.
Sementara ibu dari Elizaveta dan Stefania, Oksana Dubrovina, mengungkapkan bahwa ingatan sang putri telah pulih dan sudah mulai mengingat tentang peristiwa tragis tersebut. Kepada sang ibu, Elizaveta mengklaim bahwa Fateev telah bertindak seperti 'setan'.
Oksana mengatakan bahwa Fateev dan Stefania adalah sepasang kekasih. Ia pun menuduh pria berusia 44 tahun tersebut cemburu karena sebelum meninggal, Stefania sempat berfoto tanpa busana.
"Sederhananya, Stefania tidak loyal padanya," ucap sang ibu.
Terlepas dari siapa pelaku sebenarnya, yang jelas sebagai orang tua kita harus waspada terhadap
sibling rivalry ya, Bun.
Menurut psikolog Aurora Lumban Toruan, bisa jadi
sibling rivalry, persaingan atau kecemburuan antar saudara berlangsung sampai mereka dewasa kalau kita sebagai orang tua tidak berupaya menyelesaikan dan mengantisipasi.
Aurora bilang,
sibling rivalry bisa berlangsung sampai anak dewasa kalau orang tua terus-menerus tidak menerapkan struktur yang jelas, mulai dari kegiatan rutin yang dibentuk dalam keseharian, dan ketiadaan aturan yang jelas.
"Termasuk juga ekspektasi dari perilaku seperti apa yang bisa diterima, juga konsekuensi dari sikap melawan atau melanggar aturan yang diterapkan yang enggak jelas," tutur Aurora.
Bunda bisa tiru cara Shireen Sungkar agar kakak-adik akur dalam video di bawah ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(som/muf)