Jakarta -
Ammar Zoni tak mampu membendung tangis saat mengantar anak kembarnya menuju pemakaman pada Minggu malam (6/9/2019). Wajahnya sembab sambil menggendong jasad kedua anak kembarnya, Ayura dan Ayuna Khadijjah menuju TPU Kalimulya 1, Depok, Jawa Barat.
Melansir dari Instagram
Insertlive, Ammar nampak menggendong sendiri anak kembarnya. Begitu keluar dari mobil, Ammar langsung menuju liang lahat yang telah dipersiapkan untuk anak-anaknya.
Sambil menyekap air mata, Ammar turun menuju liang lahat. Ayah 26 tahun itu terlihat tegar ketika membuka kain penutup jasad Ayura dan Ayuna.
[Gambas:Instagram]
Dalam Instagram fanbase Ammar, @aiona_aiora_zoni terlihat jika Ammar mengambil jasad anaknya yang bertubuh kecil lebih dahulu. Sambil terisak, dia menjelaskan kalau itu adalah sang kakak. Baru kemudian jasad anaknya yang terlihat lebih besar.
Ammar dibantu dengan seorang laki-laki membuka kain kafan anak-anaknya. Menunggu sampai mereka di-adzani, dan berusaha sekuat tenaga melihat jasad anak-anaknya ditimbun dengan tanah.
Hati siapa yang tak bergetar melihat ayah mengantarkan jasad anaknya ke liang kubur. Meski baru berusia 6 bulan di kandungan, rasa kehilangan yang begitu besar tetap dirasakan orang tua yang kehilangan anak-anaknya.
Menurut sebuah ulasan di Heal Grief, kematian buah hati adalah sebuah tragedi besar bagi orang tua. Sebagian orang tua mengalami rasa sakit yang begitu besar di awal-awal kelahiran bayinya.
Rasa bersalah tak bisa melindungi anak-anak biasanya akan menghantui orang tua setelah kepergian anak-anaknya. Butuh usaha dan kerja keras untuk dapat melanjutkan hidup dengan melepas rasa bersalah.
Dalam masa seperti ini, orang tua butuh penguatan dari orang-orang sekitar. Menurut psikolog keluarga dari Tiga Generasi, Anna Surti Ariani, sangat wajar ketika orang tua merasa terpukul. Jika ingin memberi dukungan, salah satunya adalah dengan memberi kesempatan mereka untuk menangis dan melepas rasa sakit karena kehilangan anak.
Selain itu, psikolog yang biasa disapa Nina itu juga menyarankan agar menggunakan kata-kata netral saat menyampaikan duka cita. Lebih baik mendoakan mereka agar segera pulih dari kesedihan yang dirasakannya.
Lalu, bagaimana jika ingin menguatkan keluarga yang sedang berduka? Ada beberapa orang yang kadang malah tak suka jika banyak menerima nasihat untuk sabar. Mereka menganggap jika di saat berduka seperti itu tak membutuhkan wejangan.
"Sensitiflah dengan kebutuhan dia. Kan Ada orang yang lagi sedih memang ingin menyendiri atau justru ingin ditemui. Untuk itu butuh sensitivitas kita. Kalau orangnya lagi butuh sendiri, ya kita jangan maksa untuk ketemu. Memaksa menghibur orang yang habis kehilangan anak nggak selalu membantu kok. Jadi menghibur orang nggak mesti dipaksakan dan kita harus ada di sampingnya," tutur Nina dikutip dari
detikcom.
Bunda, bisa simak juga bahaya antibiotik untuk kandungan dalam tayangan di bawah ini.
[Gambas:Video Haibunda]
(rap/rap)