Jakarta -
Anak berusia 2 tahun hingga 5 tahun begitu ingin tahu tentang tubuhnya. Selain itu, anak juga sudah bisa berbicara. Ada beberapa hal tentang
pendidikan seks pada anak balita yang bisa Bunda berikan ke anak.
Cory Silverberg, pendidik seks dan penulis
Sex Is A Funny Word: A Book About Bodies, Feelings And You menuliskan pada kelompok usia 2-5 tahun, anak sudah bisa belajar tentang batasan yang pantas dan tidak pantas ketika menyentuh atau disentuh orang lain. Selain itu, anak juga sangat penting belajar bertanya sebelum menyentuh orang lain.
"Ini sangat mendasar dan bisa dibilang harus dilakukan orang tua pada anaknya," kata Silverberg mengutip Today Parents.
Pada tahap ini, kata Silverberg, Bunda perlu memberi tahu ketika anak-anak bermain yang melibatkan sentuhan seperti gelitikan, yang jelas semuanya harus ada persetujuan. Anak-anak juga perlu berpendapat tentang tubuhnya untuk membantu menjaga mereka tetap aman. Nah, memberi nasihat ke si kecil bisa jadi cara memberi pendidikan seks pada anak kan, Bun.
"Sekarang adalah saat Anda harus memberi tahu anak Anda kalau orang lain tidak boleh meminta atau mencoba
menyentuh alat kelamin mereka," kata Silverberg.
Anak perlu tahu bahwa beberapa bagian tubuh itu bersifat pribadi, bukan untuk dilihat orang kain. Selain itu, ada tempat dan waktu untuk pribadi dan umum guna menghormati privasi orang lain. Misalnya, jika pintu kamar mandi ditutup, anak harus mengetuk dan bertanya apakah mereka bisa masuk.
Tak hanya itu, anak juga berhak atas privasi, seperti ketika mereka pergi ke toilet, sedang mandi, atau berpakaian. Ya, beri mereka kesempatan hanya sendiri sebagai bentuk pendidikan seks untuk anak.
Pada usia ini, kata Silverberg, anak mungkin juga sudah mulai bertanya bagaimana bayi dibuat. Untuk menjawabnya, seberapa detail jawaban dari Bunda sangat bergantung pada seberapa banyak yang Bunda pikir anak bisa memahaminya.
 Ilustrasi pendidikan seks pada balita/ Foto: iStock |
"Jika anak menginginkan lebih banyak informasi, Anda dapat mencoba sesuatu seperti, 'Dua orang dewasa menyatukan tubuh mereka dan berbagi sperma dan sel telur untuk membuat anak seperti kamu, atau kadang-kadang mereka mendapatkan sperma atau sel telur dari orang lain," tambah Silverberg.
Sementara itu, Cath Hakanson yang merupakan sex educator dan pendiri Sex Ed Rescue mengatakan ketika anak bertanya tentang bayi, ada beberapa cara untuk menjawabnya misalnya:
1. Semua makhluk hidup bereproduksi, pohon menghasilkan benih, anjing punya anak anjing dan manusia punya bayi. Perlahan mulai tunjukkan contoh-contoh reproduksi ketika Bunda dan si kecil melihatnya.
2. Seorang bayi tumbuh di dalam perut ibu
3. Laki-laki dan perempuan bisa bekerja sama untuk bisa memiliki bayi.
4. Untuk membuat bayi, diperlukan bagian dari pria (sel atau sperma) dan bagian dari wanita (sel atau telur)
Menurut Hakanson, usia prasekolah jadi waktu paling mudah untuk mengajarkan pendidikan seks sejak usia dini pada anak. Anak-anak ini seperti spons kosong, siap menyerap informasi tentang apa saja. Jika anak belum mendapat penjelasan yang masuk akal baginya, mereka akan menggunakan imajinasi untuk membuat alasan mereka sendiri.
"Bersiaplah untuk mengulangi karenaÂ
anak-anak mudah lupa dan kadang-kadang mereka tidak memahami ucapan Anda pertama kali atau hanya mendengar sebagian. Dan jangan lupa untuk bertanya kepada mereka apa artinya, sehingga Anda memberi mereka jawaban yang benar," kata. Hakanson mengutip
Hey Sigmund.
Simak juga kiat mengajarkan agama pada anak di video ini.
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)