parenting
Verrell Bramasta Tampan & Kaya, Kenapa Mau Bunuh Diri?
Senin, 21 Oct 2019 08:40 WIB
Jakarta -
Setiap orang pasti pernah punya masalah. Tak terkecuali aktor muda Verrell Bramasta.
Sering terlihat bahagia, ternyata putra sulung Venna Melinda ini pernah mencoba bunuh diri karena suatu masalah. Banyak orang tidak tahu tentang kisah ini, Bun.
"Ini parah sih, gue pernah mau bunuh diri," kata Verrell dalam channel YouTube Abidzar Al Ghifari.
Verrell mengingat kalau penyebabnya karena masalah yang tak kunjung selesai. Masalah ini dipandang Verrell sangat berat untuk dihadapi.
"Pada saat itu ada satu kejadian, kok ini enggak selesai-selesai masalah itu, kayaknya berat banget. Pada saat itu, gue pikir kembali, banyak orang di luar sana yang alami masalah jauh lebih berat," ujar Verrell.
"Gue sudah beruntung dan enak banget, kenapa gue pada saat itu melakukan?" lanjutnya.
Salah satu yang menghentikan tindakan Verrell adalah sang ibu. Jika ibunya tak datang, Verrell mungkin sudah melompat dari apartemen miliknya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Dari kejadian ini, Verrell belajar banyak hal. Ia lebih bijak sebelum melakukan sesuatu.
"Yang pasti jangan pernah bertindak ketika kalian lagi marah, jangan ambil keputusan ketika kalian lagi emosi karena bisa berdampak ke hal-hal yang tidak kalian inginkan," papar pria 23 tahun ini.
Benar banget, Bun. Tindakan seperti ini memang enggak pantas dicontoh.
Menurut psikolog Aurora Lumban Toruan, dalam kebanyakan kasus, keinginan bunuh diri sudah pernah muncul lebih dari sekali sebelum benar-benar dilakukan. Orang menganggap tidak ada jalan lain karena sudah memikirkan atau mencoba berbagai solusi.
"Orang menganggap kondisinya lebih berat atau lebih menakutkan untuk dihadapi atau ditanggung, lalu merasa keadaan mati menjadi lebih baik," ujar Aurora.
Sedangkan, kata psikolog klinis dewasa dari Tiga Generasi @ Brawijaya Clinic, Alfath Hanifah Megawati, M.Psi., Psikolog, perlu juga pemahaman mental awareness. Perlu gencar memberi pemahaman bahwa bunuh diri tidak menyelesaikan masalah.
"Jika memang kondisi psikologis tidak bisa dihandle sendiri dan mengganggu fungsi kita, segera cari bantuan, terutama dari profesional," kata wanita yang akrab disapa Ega itu.
Tentu, kasus bunuh diri ini bisa harus jadi perhatian khusus ya, Bunda. Nah, untuk masyarakat Indonesia sendiri, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek pernah menyatakan untuk mencegah aksi bunuh diri, masyarakat bisa menghubungi nomor darurat 119.
"Nomor 119 bisa dimanfaatkan untuk pencegahan. Nomor itu untuk emergency dan bisa untuk kesehatan mental," ujar Nila, dilansir CNN Indonesia.
Bunda juga bisa tahu informasi terkini mengenai Bupati Minahasa Selatan Tetty Paruntu. Lihat selengkapnya di sini.
Bunda, simak juga cerita Venna Melinda yang sedih ditinggal anak-anaknya di video berikut:
(ank/rdn)
Sering terlihat bahagia, ternyata putra sulung Venna Melinda ini pernah mencoba bunuh diri karena suatu masalah. Banyak orang tidak tahu tentang kisah ini, Bun.
Verrell mengingat kalau penyebabnya karena masalah yang tak kunjung selesai. Masalah ini dipandang Verrell sangat berat untuk dihadapi.
"Pada saat itu ada satu kejadian, kok ini enggak selesai-selesai masalah itu, kayaknya berat banget. Pada saat itu, gue pikir kembali, banyak orang di luar sana yang alami masalah jauh lebih berat," ujar Verrell.
"Gue sudah beruntung dan enak banget, kenapa gue pada saat itu melakukan?" lanjutnya.
Salah satu yang menghentikan tindakan Verrell adalah sang ibu. Jika ibunya tak datang, Verrell mungkin sudah melompat dari apartemen miliknya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
![]() |
Dari kejadian ini, Verrell belajar banyak hal. Ia lebih bijak sebelum melakukan sesuatu.
"Yang pasti jangan pernah bertindak ketika kalian lagi marah, jangan ambil keputusan ketika kalian lagi emosi karena bisa berdampak ke hal-hal yang tidak kalian inginkan," papar pria 23 tahun ini.
Benar banget, Bun. Tindakan seperti ini memang enggak pantas dicontoh.
Menurut psikolog Aurora Lumban Toruan, dalam kebanyakan kasus, keinginan bunuh diri sudah pernah muncul lebih dari sekali sebelum benar-benar dilakukan. Orang menganggap tidak ada jalan lain karena sudah memikirkan atau mencoba berbagai solusi.
"Orang menganggap kondisinya lebih berat atau lebih menakutkan untuk dihadapi atau ditanggung, lalu merasa keadaan mati menjadi lebih baik," ujar Aurora.
Sedangkan, kata psikolog klinis dewasa dari Tiga Generasi @ Brawijaya Clinic, Alfath Hanifah Megawati, M.Psi., Psikolog, perlu juga pemahaman mental awareness. Perlu gencar memberi pemahaman bahwa bunuh diri tidak menyelesaikan masalah.
"Jika memang kondisi psikologis tidak bisa dihandle sendiri dan mengganggu fungsi kita, segera cari bantuan, terutama dari profesional," kata wanita yang akrab disapa Ega itu.
Tentu, kasus bunuh diri ini bisa harus jadi perhatian khusus ya, Bunda. Nah, untuk masyarakat Indonesia sendiri, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek pernah menyatakan untuk mencegah aksi bunuh diri, masyarakat bisa menghubungi nomor darurat 119.
"Nomor 119 bisa dimanfaatkan untuk pencegahan. Nomor itu untuk emergency dan bisa untuk kesehatan mental," ujar Nila, dilansir CNN Indonesia.
Bunda juga bisa tahu informasi terkini mengenai Bupati Minahasa Selatan Tetty Paruntu. Lihat selengkapnya di sini.
Bunda, simak juga cerita Venna Melinda yang sedih ditinggal anak-anaknya di video berikut:
(ank/rdn)