Jakarta -
Kata pujian 'good job' seringkali menjadiÂ
ucapan bijak orang tua untuk mengapresiasi anak-anaknya. Tetapi, tahukah Bunda sebenarnya pujian tersebut tidaklah berharga dan justru membahayakan anak.
Menurut Jim Taylor Ph.D dari University of San Fransisco bahwa pujian tersebut tidaklah ada nilainya bagi anak-anak. Tetapi banyak orang tua telah dicuci otaknya, untuk berpikir bahwa pujian tersebut membangun harga diri anak-anaknya dan sangat bijaksana.
Memuji anak pada dasarnya penting dilakukan, asal tidak berlebihan. Mengutip
Psychalive, karena anak-anak belum sepenuhnya mengembangkan kepribadian, keterampilan, dan harga diri mereka, penting bagi orang dewasa untuk secara aktif berupaya meningkatkan harga diri mereka. Dari sini, anak-anak akan mulai merasa dihargai dan dihormati.
Tapi ingat, dalam melayangkan pujian, orang tua harus mendorong anak-anak untuk terus terlibat dalam perilaku positif yang menghasilkan hasil positif. Nah, pada pujian 'good job' kata ini kurang spesifik memberitahukan anak-anak apa yang sebenarnya mereka lakukan dengan baik. Tanpa informasi itu, mereka tidak bisa tahu persis apa yang harus mereka lakukan di masa depan untuk mendapatkan hasil yang sama.
Kedua, pujian 'good job' fokus pada hasil daripada proses. Jika Bunda malas melayangkan pujian, setidaknya katakan "usaha yang bagus" karena itu memfokuskan mereka apa yang dilakukan untuk melakukan pekerjaan dengan baik.
 Ucapan bijak orang tua untuk memuji anak/ Foto: iStock |
"Kenyataannya bahwa anak-anak tidak perlu diberikan pujian 'good job' ketika mereka telah melakukan sesuatu dengan baik. Mereka perlu diberi tahu mengapa mereka melakukannya dengan baik sehingga mereka dapat meniru perilaku itu di masa depan untuk mendapatkan hasil positif yang sama," katanya seperti dikutip dari laman
Psychology Today.
Sebagai gantinya, Bunda dapat melayangkan kata-kata yang memotivasi mereka secara intrinsik untuk membuat mereka dapat berbuat nyata di kemudian hari.
Misalnya saja dengan mengatakan "Temanmu sangat senang kamu membagikan mainanmu! Sungguh hal yang baik untuk dilakukan", atau Bunda juga bisa mengapresiasi keberanian mereka dalam melakukan sesuatu "Dibutuhkan keberanian besar untuk memanjat begitu tinggi. Ketika kamu siap, kamu bisa mencobanya".
Kalimat positif lainnya yang bisa dikatakan yakni "Matematika mungkin tampak sulit. Tetapi lihat semua soal yang telah kamu selesaikan. Kamu sudah berkonsentrasi dengan soal ini sejak lama", dan sebagainya.
Oh ya, jika Bunda tidak ingin melayangkan
kalimat pujian, sebagai penggantinya Bunda dapat mengajukan pertanyaan pada anak, Bun. Dengan begitu, Bunda dapat mengetahui apa yang dipikirkan dan dirasakan anak-anak tentang pencapaian mereka. Misalnya saja "Bagaimana perasaanmu tentang apa yang baru saja kamu lakukan?"
Biarkan anak-anak memutuskan sendiri bagaimana perasaan mereka tentang prestasinya dimana memungkinkan mereka untukÂ
menghargai diri mereka sendiri atas tindakan baik mereka dan akhirnya mendorong mereka untuk menginternalisasi apa yang mereka amati tentang upaya pencapaian mereka sendiri.
Semoga membantu, Bun.
Simak cerita Mona Ratuliu memiliki anak dalam usia yang sangat muda.
[Gambas:Video Haibunda]
(rap/rap)