HaiBunda

PARENTING

Bunuh Diri, Siswa Penerima Sepeda Jokowi Tinggalkan Surat Menyedihkan

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Selasa, 22 Oct 2019 17:40 WIB
Ilustrasi siswa korban bully/ Foto: iStock
Jakarta - Salah satu siswa yang penerima sepeda dari Presiden Joko Widodo di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dikabarkan meninggal beberapa hari lalu. Siswa SMP berinisial YS ini bunuh diri, akibat tak kuat menahan bully, Bun.

Sebelumnya, YS meninggalkan secarik surat di dekat jasadnya yang berisi curahan hatinya. Mengutip detikcom, salah satu poin dari surat tulisannya adalah YS merasa tertekan karena sering diejek setelah sang ibu dibunuh oleh ayahnya sendiri.

Diduga, YS dibully oleh teman-temannya karena sang ayah di penjara. Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Bobby Mooynafi sedang memastikan tentang hal ini ke teman-teman sekolahnya.


YS memiliki dua saudara kandung yang masih sekolah, Bun. Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti meminta agar saudara kandung YS mendapat perlindungan dan perhatian khusus.

Ilustrasi anak jadi korban bully/ Foto: iStock

Retno mengkhawatirkan keadaan saudara kandung YS. Takutnya, mereka mengalami bully di sekolah karena sang ayah dipenjara dan saudaranya bunuh diri.

"Para guru dimana kedua saudara YS bersekolah harus dapat melindungi keduanya dari potensi bully dari lingkungan sekolahnya. Orang tua pengganti yang mengasuh saat ini juga didorong memiliki kepekaan untuk melindungi kedua anak tersebut dari bully di lingkungan rumahnya," kata Retno.

Menuntaskan maslaah bully ini memang memerlukan bantuan banyak orang, Bun. Berbagai pihak memang perlu dilibatkan, mulai dari keluarga, lingkungan sekolah, hingga lingkungan sosial.

"Permasalahan sosial itu nggak bisa hanya satu orang yang melakukan perubahan. Perlu banyak peran baik dari orang tua, masyarakat, jika perlu sekolah atau instansi terkait untuk menghadapi isu sosial seperti ini," kata psikolog anak dan remaja Yasinta Indrianti MPsi.

Makanya, Bun, sebagai orang tua, kita harus memerhatikan perilaku dan psikologis anak. Jangan sampai anak jadi korban bully, apalagi jadi pelaku bully.

Hubungi hotline berikut ini apabila menemukan kasus bullying dan kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Tak perlu malu meminta bantuan layanan kesehatan jiwa, juga tak perlu takut melaporkan tindakan kekerasan maupun perundungan yang dialami orang-orang di sekitarmu.

Hubungi hotline berikut ini untuk mendapatkan bantuan dan konseling.

KPAI
Jl. Teuku Umar No. 10 Gondangdia Menteng Jakarta Pusat DKI Jakarta, Indonesia
Telepon: (+62) 021-319 015 56
Fax: (+62) 021-390 0833
Email: info@kpai.go.id
humas@kpai.go.id

(sih/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Waktu Tidur yang Ideal Menurut Pakar dan Lamanya yang Dibutuhkan Tubuh

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Baby Arra Anak Kedua Angga Maliq & D'Essentials, Beda 13 Tahun dengan Sang Kakak

Parenting Nadhifa Fitrina

Kapan Puasa 2026? Ini Perkiraan Awal Ramadan 1447 H

Mom's Life Amira Salsabila

7 Penyebab Bayi Baru Lahir Bisa Alami Sembelit, Bunda Perlu Tahu

Parenting Asri Ediyati

7 Gejala Diabetes yang Muncul di Malam Hari Sebelum Tidur, Bunda Harus Waspada!

Mom's Life Natasha Ardiah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Perasaan Ben Kasyafani saat Sienna Minta Pindah dengan Marshanda di Usia 12 Th, Sedih tapi..

7 Penyebab Bayi Baru Lahir Bisa Alami Sembelit, Bunda Perlu Tahu

Waktu Tidur yang Ideal Menurut Pakar dan Lamanya yang Dibutuhkan Tubuh

5 Potret Baby Arra Anak Kedua Angga Maliq & D'Essentials, Beda 13 Tahun dengan Sang Kakak

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK