Jakarta -
Kasus bullying masih kerap terjadi di dunia
pendidikan Indonesia. Tempat paling mudah melakukan tindakan ini adalah sekolah.
Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang pendidikan selama Januari hingga April 2019 menyatakan kalau pelanggaran hak anak masih didominasi oleh perundungan. Perundungan ini berupa kekerasan fisik, psikis, dan seksual.
"Anak korban kekerasan psikis dan bullying masih tinggi, dan yang terendah adalah korban pengeroyokan dan kekerasan seksual," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti, dikutip dari
detikcom.
Siapapun bisa menjadi korban bullying, Bun. Salah satu yang sering menjadi korban adalah
public figure dan anaknya.
Untuk anak
public figure, ini akan menjadi berat jika dia menjadi korban bullying di sekolahnya. Kata psikolog anak, Stephen Gray Wallace, pada beberapa kasus, banyak anak seleb korban bullying mengalami masalah emosi, gangguan makan, dan mental.
"Kita sebagai orang tua tidak tahu cara melindungi anak. Tapi, pasti banyak orang tua public figure mencoba menjauhkan anak dari pandangan negatif, meski itu tak mudah," kata Wallace, dilansir
USA Today.
 Bullying Juga Rentan Terjadi pada Anak Public Figure/ Foto: istock |
Menjadi public figure adalah sebuah pekerjaan. Ketika kita sudah tidak dikenal, mungkin mudah untuk melindungi si kecil. Tapi jika kita semakin bersinar, menurut Wallace, ini menjadi pekerjaan yang sulit.
Bila anak terus-menerus menjadi korban bullying, pada satu titik, dia akan membenci dirinya sendiri. Entah itu karena kritik atau popularitas orang tuanya.
"Ini adalah tantangan kita bersama dan para orang tua dari anak-anak ini," ujar Wallace.
Bullying padaÂ
anak di sekolah bisa terjadi karena usia dan anak belum mengerti. Menurut
American Society for Positive Care of Children, salah satu penyebab bullying adalah kurangnya rasa empati dan mereka belum bisa melihat rasa sakit yang dialami orang lain.
 Bullying Juga Rentan Terjadi pada Anak Public Figure/ Foto: istock |
Ketika anak pelaku bullying menyakiti seseorang, mereka tidak tahu perasaan korbannya. Kadang mereka justru merasa senang dan bangga saat melakukan perundungan. Jika reaksi dari korban semakin lemah, pelaku semakin senang untuk melanjutkan aksinya.
Mengutip
Kids Health, bila si kecil menjadi korban bullying, Bunda harus dengan tenang membantu anak dengan menenangkannya. Bantu si kecil mengatasi bullying jika terjadi pada dirinya.
Penting untuk menyarankan anak tidak meresponsÂ
bullying dengan melawan balik. Cara terbaiknya adalah menjauh dari situasi, berteman dengan yang lain, dan memberi tahuÂ
orang tua atau orang dewasa lain misalnya guru atau kerabat.
Simak juga penjelasan kenapa Bunda harus melawan bullying pada anak di video berikut ya, Bun.
[Gambas:Video 20detik]
(ank/rdn)