Anak Tanya soal Bom di Polrestabes Medan, Bunda Harus Jawab Apa?

Jakarta - Ledakan bom telah terjadi pagi ini, Rabu (13/11/2019). Ledakan yang berasal dari bom bunuh diri terjadi di Polrestabes Medan.

Hingga kini, polisi masih menyelidiki pelaku dan korban. Tentunya kejadian ini membuat kaget masyarakat Indonesia.

Pilihan Redaksi Trauma yang Bisa Dialami Anak-anak Korban Ledakan Bom Ketika Seorang Anak Terlibat dalam Peristiwa Ledakan Bom Jangan Sebar Foto Seram Bom Medan, Bisa Didenda Rp750 Juta

Di media sosial Twitter, 'Polrestabes Medan' menjadi trending topic di Indonesia. Beberapa video yang beredar juga memperlihatkan detik-detik setelah ledakan, termasuk kepanikan warga.

Tentunya tayangan berita ini harus diawasi agar anak-anak tidak menontonnya sendirian, ya Bun. Sebab, tak jarang berita tentang pemboman meninggalkan pertanyaan bagi si kecil.

Lalu bagaimana jika si kecil terlanjur bertanya tentang bom dan pelakunya? Bagaimana baiknya kita menjawab?

Menurut psikolog anak dari Tiga Generasi @ Brawijaya Clinic Anastasia Satriyo, sebelum menjelaskan ke anak, lihat dulu usianya. Kalau usia di bawah 5 tahun, baiknya tanya pendapatnya dulu.

"Kalau anak enggak tahu jawabnya, kita bisa jelasin ke aktivitas sederhana dan perilaku anak," kata wanita yang akrab disapa Anas ini.

Nah, kalau bicara teroris, sebaiknya dihindari di usia balita. Terorisme adalah konsep yang abstrak dan sulit dipahami.

Bahkan menurut Anas, untuk anak usia 8 sampai 9 tahun saja agak susah dipahami. Paling penting kita jangan lebih-lebihkan berita dan pastikan keamanan anak.

"Intinya, pastikan ke anak dia aman sama orang tuanya. Anak juga aman saat di rumah dan kalau keluar rumah anak ditemani, termasuk saat dia di sekolah, aman," tutur Anas.

Simak juga pengalaman mistis Dr.Reisa Broto Asmoro di kamar mayat dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)