Jakarta -
Penggunaan produk perawatan seperti sabun bayi memang dibutuhkan bagi anak. Tapi ada usia tepat untuk memperkenalkan sabun bayi, Bun.
Sabun bayi adalah produk perawatan yang sangat lembut. Fungsi utamanya bukan untuk benar-benar sebagai sabun pada umumnya, tapi hanya membersihkan anak selama 12 bulan pertama usianya.
Produk perawatan kulit yang diformulasikan untuk bayi, bahannya lebih lembut dan kemungkinannya rendah untuk mengiritasi kulit. Bayi tidak membutuhkan efek membersihkan lebih dalam dari sabun biasa.
"Sabun biasa dirancang untuk menghilangkan bau tubuh yang berminyak dan bayi belum memiliki masalah dengan hal itu," kata Mary Spraker, dokter kulit anak di Emory University dan juru bicara American Academy of Dermatology, dikutip dari
Baby Center.
Spraker mengatakan bahwa kita tidak terlalu perlu menggunakan sabun atau pembersih sama sekali, kecuali untuk membersihkan bagian bawah bayi, seperti lipatan kulit di sekitar lengan dan kakinya.
Sampai bayi berusia sekitar 1 tahun, Bunda bisa gunakan produk yang dirancang untuk bayi atau sabun bayi yang sangat ringan. Sabun bayi juga digunakan hanya pada bagian tubuh yang sangat membutuhkan.
Setelah bayi mulai mengonsumsi makanan padat, kita bisa mulai menggunakan sabun bayi secara rutin. Mungkin banyak bagian tubuh yang harus dibersihkan dengan sabun bayi di waktu ini.
Ilustrasi bayi mandi/ Foto: Istock |
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk memandikan bayi tidak lebih dari tiga kali seminggu untuk tahun pertama. Memandikan bayi dengan sering dapat mengeringkan kulit, terutama selama musim dingin.
Berendam dalam bak berisi air juga bisa mengiritasi ureter. Hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih, terutama pada anak perempuan.
Jika bayi memiliki eksem, terutama di wajah dan di lipatan siku atau lutut, sebaiknya Bunda langsung konsultasikan ke dokter anak untuk perawatan kulit yang tepat. Bayi dengan eksem bisa sangat sensitif terhadap bahan-bahan di dalam lotion dan sabun bayi.
Sedangkan pada bayi baru lahir, kita tidak perlu memandikan setiap hari kok. Melansir dari
Mayo Clinic, tiga kali seminggu cukup untuk membersihkan kulit bayi agar tidak kering.
AAP menyarankan untuk mandi dengan spons mandi atau kain waslap yang lembut bisa dilakukan sampai tali pusat puput atau lepas. Mungkin bisa memakan waktu satu atau dua minggu, Bunda. Selain menggunakan air hangat dan kain waslap, kita bisa menggunakan sabun bayi yang sangat ringan untuk memandikan si kecil.
Dipesh Navsaria, MPH, MSLIS, MD, FAAP, profesor pediatri di University of Wisconsin School of Medicine and Public Health mengatakan, kita bisa mulai memandikan bayi langsung di air setelah tali pusarnya puput. Namun, mandi pertama ini harus lembut dan sesingkat mungkin.
"Jika bayi rewel dan protes, maka kita bisa kembali mandikan dengan spons atau kain waslap selama satu atau dua minggu. Kemudian bisa coba lagi mandikan langsung ke air," ujat Navsaria, dilansir laman
American Academy of Pediatrics (AAP).
Produk perawatan kulit bayi/ Foto: ilustrasi/thinkstock |
Navsaria juga menyarankan untuk menghemat penggunaan sabun bayi jika digunakan. Sabun bayi bisa mengeringkan kulit bayi, Bun.
"Jika diperlukan sebagai pembersih untuk area yang sangat kotor, gunakanlah sabun yang ringan dengan pH netral tanpa bahan tambahan. Lalu segera bilas sabun dari kulit," kata Navsaria,
"Kita bisa cuci rambut bayi dua atau tiga kali seminggu menggunakan sampo ringan atau pembersih tubuh," sambungnya.
Lalu kapan bayi baru lahir harus mandi pertama?
Sebagian besar ahli menyarankan untuk memandikan bayi dalam satu atau dua jam setelah lahir. Namun, banyak yang mengubah kebijakan ini.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk menunda mandi pertama bayi hingga 24 jam setelah kelahiran. Bisa juga menunggu setidaknya 6 jam jika tak bisa memandikan dalam waktu sehari karena alasan budaya.
Kenapa menunggu untuk memandikan bayi setelah lahir? Navsaria mengatakan jika bayi baru lahir yang langsung mandi bisa mengalami hipotermia. Selain itu, hal ini bisa membuat bayi stres dan mengalami penurunan gula darah.
"Memandikan bayi terlalu cepat dapat mengganggu ikatan bonding (
skin to skin) ibu dan anak. Padahal ini menjadi indikator keberhasilan
menyusui dini," ujar Navsaria.
Simakjugacaramembedong bayi dengan benar, di video berikut:
(ank/rdn)