HaiBunda

PARENTING

Penyebab Bayi Rentan Kekurangan Zat Besi dan Waspadai Gejalanya

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Senin, 17 Feb 2020 13:31 WIB
Penyebab Bayi Rentan Kekurangan Zat Besi dan Waspadai Gejalanya /Foto: iStock
Jakarta - Kekurangan zat besi tidak hanya sering dialami ibu hamil, tetapi juga bayi lho, Bunda. Simak penjelasan pakar ini ya.

Dijelaskan dr. Melisa Anggraeni, M.Biomed, Sp.A, setiap kelompok usia anak rentan mengalami kekurangan zat besi. Namun yang paling banyak adalah usia 0 hingga 5 tahun.


"Kekurangan zat besi dengan atau tanpa anemia, apabila terjadi pada usia 0 - 2 tahun akan mempengaruhi tumbuh kembang anak, sehingga berdampak pada kualitas hidup anak dan masa depannya," tutur Melisa kepada HaiBunda, melalui sambungan telepon, Kamis (6/2/2020).


Sementara itu, angka kejadian kekurangan zat besi pada bayi, yaitu kelompok usia 0 - 6 bulan dan 6 - 12 bulan juga tergolong tinggi. Hal ini disebabnya berbagai faktor, salah satunya karena kandungan zat besi pada ASI rendah, sehingga bayi dengan ASI eksklusif tanpa suplementasi akan mengalami kekurangan zat besi.

"Selain itu, untuk usia 6 - 12 bulan, bayi sudah mendapatkan MPASI, akan tetapi kebutuhan zat besi per hari tidak dapat dipenuhi dari MPASI karena kurang makanan yang kaya zat besi seperti daging merah, kacang-kacangan," jelas Melisa.

Penyebab Bayi Rentan Kekurangan Zat Besi dan Waspadai Gejalanya/ Foto: iStock


Lebih lanjut, Melisa mengatakan, ada dua gejala yang akan dialami bayi ketika kekurangan zat besi, yakni gejala fase awal dan gejala jangka panjang. Pada fase awal, bayi tampak lemas, tidak bersemangat untuk bermain, cenderung apatis, rewel, mudah lelah, gampang terkena infeksi, sering sakit serta kulit pucat.

Sedangkan kekurangan zat besi jangka panjang, bayi bisa mengalami anemia, berat badan tidak naik, sehingga terjadi stunting atau gizi buruk, penurunan daya ingat, sulit konsentrasi, tumbuh kembang terganggu, hingga prestasi belajar menurun.

Melisa lalu menyarankan, untuk mencegah bayi kekurangan zat besi, terutama pada bayi dengan ASI eksklusif, berikan suplemen zat besi. Selain itu, saat bayi mulai MPASI, jangan lupa berikan makanan yang kaya zat besi, jangan hanya menu tunggal buah dan sayur saja.

"Bayi dengan ASI eksklusif lebih rentan mengalami defisiensi zat besi, oleh karena itu penting untuk memberikan suplemen zat besi, apalagi jika bayi prematur," tukasnya.


Simak juga manfaat daging sapi untuk kesehatan tubuh dalam video ini:

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Mom's Life Annisa Karnesyia

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya

Mom's Life ZAHARA ARRAHMA

Gangguan Otot Dasar Panggul Sering Terjadi Usai Melahirkan, Simak Cara Mencegahnya

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Momen Dominique Sanda Dampingi Sang Putra Dilantik Jadi Dokter, Intip 5 Potretnya

Gangguan Otot Dasar Panggul Sering Terjadi Usai Melahirkan, Simak Cara Mencegahnya

7 Tempat Wisata Beri Promo Seru HUT ke-80 RI, ada Dufan hingga TMII!

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Kebiasaan Ngopi & Jajan Kantin Bikin Gaji Pegawai di Jakarta Hanya Numpang Lewat

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK