Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kebutuhan Zat Besi Anak 1-5 Tahun untuk Cegah Anemia Defisiensi Besi

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 03 Apr 2021 21:46 WIB

Asian baby girl eating vegetable first time at home kitchen
Kebutuhan Zat Besi Anak 1-5 Tahun untuk Cegah Anemia Defisiensi Besi/ Foto: iStock

Zat besi merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembang optimal, Bunda. Sayangnya, defisiensi zat besi masih ditemukan pada anak Indonesia.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, satu dari tiga anak Indonesia berusia di bawah 5 tahun mengalami anemia. Lalu 50 sampai 60 persen kasus anemia ini disebabkan karena defisiensi zat besi.

"Pada Riskesdas 2007 dan 2013, anemia pada anak di bawah 5 tahun di bawah 30 persen. Tahun 2018, sudah di atas 35 persen," kata Prof.Dr.dr.Saptawati Bardosono, MSc atau akrab disapa Tati, dalam Webinar Festival Soya Generasi Maju via Zoom, Rabu (31/3/21).

Banner zaskia sungkar melahirkan

Menurut Tati, pandemi COVID-19 juga bisa menyebabkan anak-anak mengalami anemia defisiensi besi dan kurang zat besi. Hasil penelitian bulan September 2020 di salah satu wilayah kumuh di Jakarta Timur, menemukan hampir 80 persen keluarga memiliki penghasilan kurang dari upah minimum regional DKI Jakarta.

Kemudian, lebih dari 40 persen anak mengalami anemia. Ditemukan bahwa anak-anak ini tidak mengonsumsi susu sapi, Bunda.

Zat besi memiliki peran penting untuk mendukung perkembangan otak dan fisik si Kecil. Dalam otak, zat besi berperan dalam pembentukan selaput saraf yang membatu proses penerimaan informasi dan meningkatkan proses belajar.

Sementara itu, zat besi juga penting untuk pembentukan hemoglobin yang berperan membawa oksigen ke sel-sel tubuh agar berfungsi optimal. Dengan begitu, tumbuh kembang mereka akan baik, aktif eksplorasi, dan siap belajar.

Gejala kekurangan zat besi

Gejala kekurangan zat besi pada anak dibagi menjadi ringan-sedang dan berat-fatal. Pada kondisi ringan-sedang, anak akan mudah lelah dan sulit menerima instruksi. Mereka juga tidak bertenaga dan mengalami gangguan kognitif saat kekurangan zat besi.

Sementara pada gejala berat-fatal, si Kecil akan kehilangan nafsu makan, konsumsi bukan makanan seperti mengunyah es batu, dan mengalami anemia defisiensi besi. Bila ini terjadi, prestasi akademiknya bisa menurun, mudah terserang penyakit, mengalami gangguan permanen di sistem motorik dan sensorik, serta pertumbuhan fisik terhambat.

"Secara jangka panjang, dampak defisiensi zat besi bisa menyebabkan prestasi akademik anak rendah, gangguan permanen pada gerak dan merasa, serta imunitas menurun membuatnya mudah terserang penyakit," ujar Tati.

Lalu berapa kebutuhan zat besi untuk anak seusai usianya? Dari mana juga Bunda bisa memenuhi asupan ini di makanan?

Baca halaman berikutnya ya.

Simak juga penyebab dan tips mengatasi anak GTM, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


Kebutuhan Zat Besi Anak 1-5 Tahun untuk Cegah Anemia Defisiensi Besi/ KEBUTUHAN ZAT BESI SESUAI USIA ANAK

Anak makan

Foto: iStock

Zat besi dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Kebutuhannya bisa berbeda pada tahap usia anak.

Kebutuhan zat besi anak usia 1 sampai 3 tahun adalah 7 mg per hari. Sementara usia 3 sampai 5 tahun adalah 10 mg per hari.

Ada dua kelompok makanan yang bisa menjadi sumber zat besi nih, Bunda. Makanan yang berasal dari sumber hewani dan nabati.

Sumber hewani yang mudah diserap tubuh bisa didapatkan dari daging, hati, ikan, dan tiram. Sedangkan sumber nabati bisa yang kurang mudah diserap ada di sayuran, nasi, kacang-kacangan, dan susu yang difortifikasi dengan zat besi, seperti susu kedelai.

"Dengan mencukupi kebutuhan zat besi pada si Kecil, diharapkan dapat mendukung dia mencapai tumbuh kembang yang maksimal dan terhindar dari dampak buruk akibat kekurangan zat besi," ujar Tati.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda