Jakarta -
Menginjak usia lima tahun, anak laki-laki akan makin aktif dan mulai ingin bersosialisasi dengan orang baru. Apalagi jika anak sudah sekolah di taman kanak-kanak (TK). Nah, di usia kelima ini beberapa hal yang bisa Bunda ajari pada anak laki-laki.
Dilansir
Parents, di usia kelima, anak perlu diajari nilai kejujuran. Bagaimana caranya? Cara terbaik untuk mendorong kejujuran pada anak adalah menjadi Bunda orang yang jujur terlebih dahulu.
Cara lain untuk mempromosikan nilai kejujuran yaitu Bunda jangan bereaksi berlebihan jika anak membohongi Bunda. Sebaliknya, bantu anak menemukan cara untuk mengatakan yang sebenarnya.
Ya, di usia lima tahun, anak bisa mengekspresikan perasaannya, meskipun ia mungkin membutuhkan bantuan dan waktu untuk mengidentifikasi dan berbicara tentang emosinya yang rumit.
"Dia (anak) memiliki kontrol yang jauh lebih baik atas perasaannya juga dan dia mungkin memiliki ledakan kemarahan dan kesedihan yang tak terduga," tulis
Raising Children Australia.Di usia lima, Bunda bisa ajari anak laki-lakinya untuk menghadapi konsekuensi. Kesalahan terbesar yang sering dilakukan orang tua adalah mengeluarkan ancaman namun tidak pernah menindaklanjutinya. Hal yang sama berlaku untuk tanggung jawab.
Mengutip
CBC, jika ancaman itu tidak terwujud ketika mereka tidak melakukan apa yang diminta orang tua. Pada akhirnya, mereka akan menyepelekan ancaman-ancaman 'palsu' Bunda. Berikan konsekuensi yang nyata, misalnya jika tidak merapikan mainan maka belum boleh main di luar.
Ini tak hanya mempersiapkan mereka untuk menghadapi konsekuensi kecil melainkan yang lebih besar. Konsekuensi yang lebih besar nantinya akan mereka dapatkan di sekolah atau di masa depan.
Mengajari anak kecil untuk bertanggung jawab atas beberapa tugas juga akan memberi mereka kepercayaan diri. Selain itu anak akan lebih fleksibel untuk menangani ketika hal-hal tidak berjalan sesuai rencana.
 ilustrasi ibu dan anak laki-laki/ Foto: iStock |
Untuk pendidikan seks, Masa-masa ketika anak perlu tahu peran gender, alat kelamin, dan area terlarang untuk disentuh tubuh. Bunda bahkan bisa mengenalkan peran gender sebelum anak usia lima tahun.
"Kalau bapaknya ngelap motor, ngelap mobil, betulin lampu itu dia mulai penasaran. Jadi sudah mulai didekatkan nih, anak laki-laki harus dekat dengan ayah, anak perempuan harus dekat dengan ibu," kata psikolog anak dan remaja, Monica Sulistiawati.
Kenapa? Kata Monica, supaya enggak tertukar perannya, Bunda.
"Kita enggak mau dong anak kita nanti sudah gede kok jadinya anak perempuan rambutnya pendek banget, enggak mau pakai rok, kok anak laki-laki lagaknya kayak anak perempuan," kata Monica.
Menurutnya, anak laki-laki nantinya diharapkan lebih menjaga, lebih melindungi, lebih macho. Itu yang terbentuk di pandangan kita selama ini. Sehingga kuncinya anak laki-laki dekat dengan ayah supaya maskulinitasnya terbentuk.
Selain itu,Â
anak laki-laki Bunda yang berusia lima tahun lebih terkoordinasi dan senang memamerkan keterampilan fisik baru. Bunda akan sering melihat si kecil bilang,
'Bun, lihat Bun!'Anak mulai bisa belajar mengendarai sepeda, lompat tali, menyeimbangkan dengan satu kaki untuk waktu yang singkat, berjalan turun tanpa perlu memegang tangan, melompat, dan menangkap bola besar.
Nah, untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya jangan lupa ajak terus bergerak. Dorong anak untuk bergerak, bermain berbagai olahraga dan melakukan kegiatan rekreasi bersama atau dengan orang lain. Ajarkan juga keterampilan sosial, bekerjasama, negosiasi.
Mainlah dengan anak Bunda setiap hari, meskipun hanya 10 menit. Bermain dengan anak memberi Bunda kesempatan untuk memasuki dunianya dan mencari tahu apa yang ia pikirkan dan rasakan. Ini juga menunjukkan kepada anak bahwa Bunda peduli padanya dan ingin menghabiskan waktu bersama.
(aci/som)