HaiBunda

PARENTING

Viral Guru Gendong Bayi & Terjang Jalanan Berlumpur untuk Mengajar di Sekolah

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 15 Feb 2020 08:21 WIB
Viral Guru Gendong Anak/ Foto: Facebook Atjeh Timeline
Jakarta - Baru-baru ini, viral di media sosial foto-foto seorang guru perempuan yang membawa bayinya saat sedang mengajar. Foto-foto tersebut pertama kali diunggah akun Atjeh Timeline di Facebook.

Dari beberapa sumber, diketahui jika wanita itu bernama Husnul Khatimah. Dia adalah guru di SMP Negeri 4 Pante Bidari di Aceh Timur.


Dalam foto yang dibagikan, tampak husnul menggunakan sepatu boot menerjang lumpur menaiki bukit. Ia menuju sekolah tempatnya mengajar sambil menggendong sang buah hati.


"Perjuangan seorang guru di salah satu pelosok provinsi Aceh untuk memberikan ilmu kepada anak2 yang semangat mencari ilmu. Semangat ibu guru semoga jasa mu berbuah ibadah yang berguna demi anak-anak yang semangat mencari ilmu demi masa depan," tulis unggahan tersebut.

Unggahan foto-foto Husnul pertama kali di-posting 19 Februari 2020. Hingga Jumat sore (14/2/2020), unggahan tersebut telah 1000 kali dibagikan dan disukai sekitar 1700 pengguna akun Facebook.

Viral Guru Gendong Anak/ Foto: Facebook Atjeh Timeline

Perjuangan Husnul juga banyak dikomentari netizen. Mayoritas memujinya dan mendoakan Husnul dan keluarganya, Bun.

"Alhamdulillah, pejuang Kartini sebagai guru penggerak, amalan tak terhingga. Amiiin," tulis seorang netizen.

"Semoga sehat selalu ibu pejuang pendidikan bersama buah hatinya.. dikaruniai hidup yg berkah oleh Allah," ujar yang lain.

Salut ya dengan perjuangan Husnul, Bun.

Menjadi ibu bekerja memang tak mudah. Kita dituntut untuk bisa bekerja dengan baik, tapi di saat bersamaan harus menjadi ibu yang sempurna.

Dalam mengasuh anak, ibu bekerja butuh attachment atau kelengketan orang tua dan anak. Menurut Direktur Rehabilitasi Sosial Anak dari Kementerian Sosial, Kanya Eka Santi, hal tersebut menjadi dasar dari pengasuhan.


Riset menyatakan, anak yang kurang attachment maka eksplorasi lingkungannya tidak baik, menjadi penakut, mengalami disorganisasi perilaku saat remaja dan dewasa, serta sulit berinteraksi dengan orang lain.

"Satu pendekatan paling klasik, kalau anak usia 0 - 2 tahun tidak ada attachment dengan ibu, dampak buruknya bisa terjadi saat anak usia 13 - 19 tahun," papar Kanya.

Tentunya untuk mengatasi ini, ibu bekerja butuh dukungan dari lingkungan sekitar. Terutama keluarga, suami, dan lingkungan kerja.

Bunda, simak juga cara Eriska Rein mengatasi anaknya yang mogok ke sekolah, di video berikut:

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Rumah Widi Mulia & Dwi Sasono Ramah Lingkungan, Ini Potretnya Banyak Manfaatkan Barang Bekas

Mom's Life Amira Salsabila

Cerita Andien Berikan Bantuan ke Korban Bencana Aceh Timur, Helikopter Tidak Bisa Mendarat

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Kisah 'Bayi Raksasa' yang Tak Dapat Membuka Mata hingga 3 Hari karena BB Terlampau Besar

Kehamilan Amrikh Palupi

Mengenal Diskalkulia pada Anak, Kesulitan Memahami Konsep Berhitung

Parenting Asri Ediyati

8 Tanda Seseorang Punya Pola Pikir yang Kompleks dan Berbeda dari 95 Persen Orang

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

8 Tanda Seseorang Punya Pola Pikir yang Kompleks dan Berbeda dari 95 Persen Orang

Cerita Andien Berikan Bantuan ke Korban Bencana Aceh Timur, Helikopter Tidak Bisa Mendarat

Mengenal Diskalkulia pada Anak, Kesulitan Memahami Konsep Berhitung

100 Quotes Inspiratif Akhir Tahun dan Resolusi Menyambut Tahun Depan

Kisah 'Bayi Raksasa' yang Tak Dapat Membuka Mata hingga 3 Hari karena BB Terlampau Besar

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK