Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Sedih Banget! Bocah TK Jadi Korban Bully, Tas Digunting hingga Dipukul Balok Kayu

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 31 Oct 2022 18:30 WIB

poor, sad little child girl sitting against the concrete wall
Ilustrasi Bocah 5 Tahun Dibully di Sekolah/Foto: Getty Images/iStockphoto/olesiabilkei

Setiap orang tua pasti ingin anak-anaknya tumbuh menjadi anak-anak yang ceria. Sayangnya, hal ini tak terjadi pada bocah 5 tahun asal Kendal, Jawa Tengah, bernama Anindya Varisha Pradipta.

Varisha sering mengadu pada sang Bunda, Marda Pratiwi, ia kerap di-bully oleh teman-temannya di sekolah, Bunda. Varisha bercerita ia diejek 'miskin' oleh teman-temannya karena memiliki tas dan tempat pensil yang jelek. Parahnya, Varisha juga pernah dipukul dengan menggunakan balok kayu.

Melihat anaknya diperlakukan dengan cara yang tidak baik, Marda pun mengadu pada pihak sekolah. Bukti chat pun ia viralkan ke media sosial TikTok, Bunda.

Pada HaiBunda, Marda menceritakan bagaimana kronologi awal sang anak alami bully di sekolahnya.

Kronologi Varisha dibully

Setiap hari, Marda selalu menanyakan tentang sekolah Varisha. Bunda 24 tahun ini juga menanyakan tentang pelajaran hingga pertemanan Varisha.

Suatu hari, Varisha bercerita bahwa ia di-bully oleh teman laki-lakinya. Namun, kala itu Marda berpikir ini adalah hal biasa yang terjadi pada anak-anak.

"Hari Senin pulang sekolah Varisha cerita 'Mah, aku tadi di sekolah di pukul sama teman cowo'. Aku pikir namanya anak kecil kadang suka jail, jadinya cuma bilang 'Mba Varisha jangan deketin temen itu kalo suka mukul yaa'," kisah Marda pada HaiBunda beberapa waktu lalu.

"Dan besoknya sampai seminggu Varisha tiap pulang sekolah selalu ngeluh kaya gitu terakhir hari Sabtu Varisha ngeluh di pukul malah pake balok kayu yang ada di kelas," sambung dia.

Merasa ada yang tidak beres, Marda pun mengadu dengan wali kelas Varisha. Sayangnya, aduannya ini tak digubris sehingga Marda memutuskan untuk mengadu ke guru lainnya.

"Jadi aku WA wali kelas varisha tapi ga ditanggapi di Wapri atau grup kelas. Padahal di grup kelas dia balas WA orang lain tapi WA saya sama sekali ga dibalas. Ditambah lagi Varisha hari Selasa ngeluh buku nya disobek sama teman perempuan yang namanya E (inisial)," kata Marda.

"Akhirnya saya WA guru lainnya pas hari Rabu ngeluh soal Varisha sering di pukul kaya gitu sampai dipukul pake balok kayu. Sama guru itu di balas, tapi ya masih bilang nanti-nanti dirapatkan sama guru lain sambil tunggu mediasi pihak sekolah," tambahnya.

Proses mediasi dengan pihak sekolah

Marda bercerita, pihak sekolah kerap mengundur-undur proses mediasi antara dirinya dengan orang tua anak-anak yang mem-bully Varisha, Bunda. Namun, pada akhirnya pihak sekolah pun menjadwalkan pertemuan mereka.

Marda mengatakan, orang tua dari anak-anak yang mem-bully Varisha telah meminta maaf saat mediasi dilakukan. Ketika itu, pihaknya, pihak sekolah, dan pihak orang tua anak-anak tersebut dipertemukan dalam satu ruangan.

"Orang tua dari anak-anak itu sudah minta maaf dengan saya pas mediasi itu. Kita ditemukan semua dari orang tua, wali kelas, kepala sekolah," katanya.

Lantas, bagaimana kondisi Varisha saat ini ya, Bunda? Simak selengkapnya di laman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Intip juga video Cinta Laura anggap jargon 'ujan becek' sebagai bully berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



VARISHA MASIH CERIA KETIKA DI RUMAH

Ilustrasi anak sedih atau berduka

Ilustrasi Bocah 5 Tahun Dibully di Sekolah/Foto: Getty Images/iStockphoto/Lacheev

Bullying yang terjadi pada anak-anak biasanya menyebabkan kondisi mentalnya terganggu, Bunda. Anak jadi lebih pendiam dan menutup dirinya dari dunia luar.

Meski Varisha mendapatkan bully dari teman-teman sekolahnya, Marda mengaku sang anak masih ceria ketika di rumah. Namun, ia tak mengetahui bagaimana kondisi Varisha ketika berada di sekolah.

"Varisha masih sama ceria kalau di rumah. Enggak tahu kalau di sekolah soalnya enggak ditungguin (sekolahnya)," tutur Marda.

Banner Perut Buncit Setelah Melahirkan

Marda juga mengatakan pihak sekolah masih terus memantau kondisi Varisha dan teman-temannya di sekolah. Jika hal serupa masih terulang, Varisha akan segera dipindahkan dari kelas tersebut.

"Varisha masih di tempatkan di kelas itu tapi dilihat lagi kalau anak-anaknya masih bully Varisha, nanti Varisha mau di pindah kelas," imbuhnya.

Pesan Marda

Sebagai orang tua, Bunda tidak perlu takut ketika anak-anak mendapatkan bully-an dari teman-temannya. Marda pun berpesan agar Bunda bisa berani membela Si Kecil dan menjadi tempat mereka mencurahkan isi hatinya.

"Jangan takut jika anak di-bully. Harus berani membela anak dan kita harus jadi tempat curhat anak. Jadi kita tahu semua yang dialami anak," jelas Bunda satu anak ini.

Masalah bully pada anak telah menjadi salah satu masalah yang mendapat perhatian dari dunia pendidikan di Indonesia, Bunda. Lantas, apa yang membuat anak rentan menjadi seorang pem-bully? Klik baca halaman berikutnya, yuk!

ANAK KURANG TIDUR RENTAN MENJADI PEMBULLY

Sad boy in sneakers with asperger's syndrome sits alone in his room

Ilustrasi Tanda Anak Jadi Pembully/Foto: Istock

Anak yang mem-bully biasanya mencoba untuk mengalihkan kesalahan kepada korban daripada diri mereka sendiri. Konselor profesional berlisensi, Jay Clark mengatakan bahwa perilaku yang cenderung berkorelasi dengan intimidasi terjadi ketika seorang anak gagal untuk mengenali tindakan mereka ketika menghadapi masalah.

Tanda anak jadi pembully

Jika Bunda curiga Si Kecil menjadi pem-bully, berikut tanda-tanda yang bisa Bunda kenali untuk mengubah pola parenting di rumah:

1. Anak sulit tidur

Studi 2011 oleh University of Michigan, yang diterbitkan dalam jurnal Sleep Medicine, mengungkap anak-anak dengan kecenderungan agresif atau intimidasi dua kali lebih mungkin untuk menunjukkan masalah pernapasan saat tidur seperti mendengkur atau kantuk di siang hari.

Meskipun penelitian ini tidak membuktikan bahwa gangguan tidur benar-benar menyebabkan intimidasi, studi ini menunjukkan kemungkinan hubungan antara masalah tidur dan perilaku kontroversial. Kurang tidur mengganggu mood dan pengambilan keputusan.

2. Anak mendapatkan masalah di sekolah

Saat Bunda diberi tahu pihak sekolah bahwa anak terlibat perkelahian atau bermasalah dengan temannya di sekolah, Bunda perlu mengambil sikap tegas dan serius.

Seringlah mengajak anak berbicara. Tanya bagaimana perasaannya jika seseorang berperilaku terhadapnya dengan cara yang sama seperti dia berperilaku terhadap teman sekelasnya. Dengar penjelasan Si Kecil tanpa menghakiminya, ya.

3. Memiliki teman yang suka membully

Anak-anak yang mem-bully seringkali tidak kekurangan teman. Pada kenyataannya, mereka biasanya memiliki jaringan pertemanan yang besar serta kelompok yang lebih kecil dan intim yang mendorong perilaku intimidasi tersebut.

Tidak ada orang tua yang ingin mengetahui bahwa anak mereka berperilaku buruk terhadap siswa lain. Namun, jika anak jahat terhadap anak-anak lain, atau mereka terlibat dalam beberapa jenis intimidasi lain, anak Bunda mungkin juga berpartisipasi dalam intimidasi itu. 


(mua/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda