Jakarta -
Beberapa orang tua percaya antibiotik bisa mengatasi berbagai sakit pada anak. Terutama saat anak terserang flu atau demam tinggi.
Menurut Prof.dr.Bambang Supriyanto, SpA (K), konsultan respi anak di RSCM, 30 persen anak yang sakit flu diberikan antibiotik oleh orang tuanya. Padahal, antibiotik sama seperti obat lainnya yang memberikan efek samping, Bun.
"Jika salah penggunaan, anak bisa mengalami resistensi," kata Bambang dalam
Forum Diskusi Cegah Corona dengan Perkuat Sistem Kekebalan Tubuh di Bunga Rampai, Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Resistensi terjadi ketika anak sakit dan butuh antibiotik, namun fungsinya akan hilang alias enggak mempan. Bunda harus bisa membedakan sakit yang terjadi pada anak dan tidak terkecoh dengan alergi.
"Kalau anak alergi, dilihat dulu pencetusnya, misalnya karena makanan atau es. Jangan asal kasih antibiotik," ujar Bambang.
Ilustrasi anak sakit/ Foto: thinkstock |
Dampak lain dari penggunaan antibiotik yang salah pada anak adalah bakat terkena sakit
asma. Jika anak memiliki bakat asma dan diberikan antibiotik, saat besar, dia justru lebih berisiko terkena asma.
Nah, berikut 5 poin penilaian yang harus Bunda perhatikan sebelum memberikan antibiotik pada si kecil:
1. Suhu tubuh di atas 38,5 derajat Celsius.
2. Ada benjolan di leher anak.
3. Di tenggorokan timbul bintik putih seperti nanah.
4. Anak tidak batuk.
5. Berusia 3 sampai 14 tahun.
Bentuk penilaian atau skor setiap poin di atas adalah satu (1). Kalau skor anak dijumlahkan adalah empat (4) atau lima (5), artinya bisa diberikan antibiotik. Tapi, jika hanya tiga (3) poin yang sesuai, sebaiknya segera cek ke laboratorium. Bila sel darah putih naik, anak bisanya baru boleh diberi antibiotik.
Bunda, simak juga cara tepat menangani anak deman, di video berikut:
(ank/ank)