Jakarta -
Selama belajar di rumah, anak-anak kok jadi sering makan ya? Baru setengah jam lalu makan nasi, sudah minta makan lagi. Duh, nanti jadi overweight enggak ya?
Kebanyakan orang tua cemas kalau anak di usia prasekolah pilih-pilih makan alias
picky eater. Tapi, ada juga orang tua yang justru khawatir kalau anaknya makan terlalu banyak.
"Saya kadang-kadang berpikir, kita takut saat memiliki anak-anak yang banyak makan, terutama di tahun-tahun awal, karena umumnya anak pilih-pilih makan," kata Sarah Ockwell-Smith, spesialis metode Gentle Parenting, dalam buku
The Gentle Eating Book.
Ockwell-Smith menceritakan bagaimana putra keduanya yang sejak kecil nafsu makannya besar. Apa saja yang ditawarkan dilahap habis. Sedangkan anak sulungnya susah makan ketika memasuki usia balita.
"Saya tidak pernah melihat dia tidak memakan makanan yang ada. Dia selalu tampak lapar. Jika kami pergi, saya harus mempersiapkan dengan mengepak tas penuh camilan untuknya," kata Ockwell-Smith.
 Anak makan/ Foto: iStock/detikFood |
Awalnya, ia senang dan puas karena anaknya mau makan apa saja, setelah stres menghadapi anak sulung yang susah makan. Namun, kebahagiaan itu berubah menjadi kecemasan.
"Apakah dia makan terlalu banyak? Apakah saya menciptakan masalah makan yang akan membuatnya membohongi hidupnya? Apakah dia akan menjadi gemuk? Apakah dia sakit karena makan begitu banyak? Dia agak sedikit besar untuk usianya, meskipun itu tercermin dalam tinggi dan berat badannya," cerita Ockwell-Smith.
Hingga akhirnya, Ockwell-Smith berusaha membuang jauh kecemasan dan meyakinkan diri bahwa anaknya pasti tahu tubuhnya lebih baik ketimbang orang tuanya.
"Saya berusaha sekuat tenaga untuk mempercayai dan membiarkannya makan ketika dia merasa lapar. Pada saat ia mulai bersekolah, makannya mulai sedikit melambat, begitu pula pertumbuhannya. Dia sangat aktif dan dengan cepat berubah menjadi anak lelaki yang sehat, lincah, sporty tanpa masalah berat badan," katanya.
Dari pengalaman tersebut, Ockwell-Smith mengatakan, orang tua sebaiknya mempercayai anaknya karena mereka tahu kebutuhan dirinya ketimbang orang tua.
Mengenai kebiasaan makan anak, dikatakan Alissa Smethers, seorang mahasiswa doktoral ilmu gizi di Penn State, orang tua seharusnya memperhatikan apa yang anak konsumsi. Bukan cuma jumlahnya, tapi jugaÂ
variasi makanan yang mereka makan.
"Sulit untuk menentukan porsi yang sesuai untuk semua anak prasekolah, karena kebutuhan kalori mereka berbeda, tergantung tinggi dan berat badan serta tingkat aktivitas," kata Smethers, mengutip
Futurity.
Bunda, simak juga apa saja yang bisa memicu anak mengidap obesitas, dalam video di bawah ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(muf/muf)