Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Waspadai 10 Tanda Gangguan Kesehatan Anak Saat Berlatih Puasa

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 12 May 2020 09:17 WIB

Tired and bored child sleeping on books
Ilustrasi anak lemas saat puasa/ Foto: Getty Images/iStockphoto/gpointstudio
Jakarta - Banyak orang tua yang mulai memperkenalkan puasa kepada anak-anaknya meski masih terbilang usia belia. Misalnya saja saat masih TK atau SD tingkat awal. Namun, Bunda jangan lupa memperhatikan tanda-tanda yang harus diwaspadai ketika si kecil belajar berpuasa.

Dikatakan Kim Rutgers, ahli diet terdaftar dan juru bicara Asosiasi Diet di Afrika Selatan, terlepas dari pandemi global virus Corona, anak-anak ikut berpuasa. Namun dalam hukum Islam, anak-anak yang belum baligh tidak diwajibkan berpuasa.


Apabila anak sudah mencapai pubertas, mereka dianggap sebagai sudah cukup usia untuk membuat keputusan sendiri. Namun Rutgers mengatakan, jika tidak mengajak si kecil berlatih puasa seperti anggota keluarga lain, bisa membuat anak-anak merasa tersisih dan dikucilkan secara sosial. Ini justru bisa menyebabkan anak sedih.

"Bergantung pada usia anak atau masalah kesehatan yang ada, anak yang lebih kecil dapat berpuasa setengah hari. Dalam banyak keluarga, sangat umum anak kecil makan sahur sebelum matahari terbit bersama anggota keluarga dan kemudian berpuasa hingga waktu yang disepakati. Di rumah-rumah lain, ketika anak-anak memutuskan untuk berpuasa, mereka meningkatkan waktu puasa sebanyak satu jam setiap tahun," ujar Rutgers, mengutip IOL.

Ia juga mengingatkan, anak-anak masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Dari bayi hingga dewasa awal, mereka akan mengalami lonjakan pertumbuhan pada berbagai tonggak usia.

"Jadi, nutrisi yang konstan dan tepat diperlukan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka dan agar mereka bisa mengembangkan tulang dan otot yang kuat," jelasnya.

Ilustrasi anak lemasIlustrasi anak lemas/ Foto: Getty Images/iStockphoto/allensima
Jika si kecil sudah mulai berpuasa, Bunda juga harus memerhatikan asupan gizinya saat sahur dan berbuka. Apabila ada masalah kesehatan muncul, Rutgers mengatakan, dokter akan menjelaskan tanda-tanda yang diwaspadai dan tindakan yang harus diambil.

Menurut Rutgers, apabila saat berpuasa anak merasa kelaparan, beberapa tanda-tanda umum yakni:

- Cepat marah
- Gelisah
- Kelelahan
- Keluhan rasa lapar yang tak terhindarkan.

Sedangkan apabila anak mengalami dehidrasi, kata Rutgers, tanda-tanda yang harus diwaspadai antara lain:

- Cepat marah
- Lesu
- Mulut kering atau lengket
- Mata cekung
- Kulit dicubit lambat kembali
- Rasa haus yang ekstrem

"Untuk merehidrasi anak, beri mereka segelas air sesegera mungkin," kata Rutgers.

Terkait mengajari anak berpuasa sebenarnya sama seperti belajar di sekolah. Puasa harus dilakukan anak secara berjenjang. Menurut Ustazah Aini Aryani, LC, orang tua juga perlu menjadi contoh bagi anak.

"Cara mengajarkan anak berpuasa pastinya harus dicontohkan oleh orang tuanya. Kalau orang tua enggak ikut puasa, pasti anak enggak akan puasa. Kenapa? Karena anak itu peniru ulung. Melihat orang tuanya daripada mendengarkan," jelas Aini.


Bunda, simak juga tradisi Ramadhan di keluarga Ria Enes, dalam video Intimate Interview berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda