Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ternyata Ini Penyebab Anak Mudah Marah Saat Puasa

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 08 May 2020 17:27 WIB

mother and her daughter quarreled
Anak mudah marah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Choreograph
Jakarta - Anak-anak belum baligh memang tidak wajib berpuasa di Bulan Ramadhan. Tapi, biasanya anak-anak sudah mulai dilatih berpuasa meski hanya beberapa jam saja. Nah, Bunda jangan heran kalau anak-anak malah jadi gampang marah saat berpuasa, meski sudah mengingatkan berpuasa juga menahan amarah.

Dijelaskan spesialis anak dr.Omar Jaber, M.D., M.P.H., anak-anak pra-puber termasuk yang belum diwajibkan berpuasa. Anak-anak malah bisa berisiko menghadapi masalah yang timbul dari puasa. Ini karena ukuran tubuhnya yang lebih kecil, peningkatan kebutuhan metabolisme, dan ketidakmampuan berkomunikasi dengan baik.


"Berapa lama seorang anak harus berpuasa adalah pertanyaan yang harus dipertimbangkan orang tua dengan serius. Anak-anak harus jadi bagian dari keputusan untuk berpuasa atau tidak berpuasa. Orang tua harus menilai kemampuan anak untuk berpuasa berdasarkan kesehatan, tingkat aktivitas, toleransi mereka terhadap kelaparan dan frekuensi makan," ujar Jaber, mengutip BCM Edu.

Menurutnya, seorang anak itu butuh lebih banyak cairan dan sumber energi agar tubuhnya sehat. Terutama untuk perkembangan otak. Apabila seseorang kurang kalori, bahkan setelah beberapa jam, glukosa yang merupakan sumber energi utama otak menjadi habis, Bunda.

"Pengurangan energi ini dapat mengakibatkan berbagai perubahan perilaku dari emosi yang pendek (dengan istilah "hangry") hingga komplikasi serius seperti kelemahan dan kelelahan. Anak-anak telah terbukti mengalami penurunan fungsi kognitif bahkan dengan puasa singkat," jelas Jaber.

Anak marahAnak marah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/PRImageFactory
Mengajarkan anak berpuasa sebenarnya sama seperti belajar di sekolah. Puasa harus dilakukan anak secara berjenjang. Menurut Ustazah Aini Aryani, LC, orang tua juga perlu menjadi contoh bagi anak.

"Cara mengajarkan anak berpuasa pastinya harus dicontohkan oleh orang tuanya. Kalau orang tua enggak ikut puasa, pasti anak enggak akan puasa. Kenapa? Karena anak itu peniru ulung. Melihat orang tuanya daripada mendengarkan," jelas Aini.

Dalam Islam, anak mulai diajari beribadah dari usia 7 tahun. Akan tetapi, perlu Bunda ingat, anak enggak boleh dipaksa. Misalnya dia puasa lalu jam 12 sudah lapar, jangan paksa dia meneruskan puasanya. Karena bila anak dipaksa, dia justru bisa berbohong.

"Kalau enggak ada Bunda dia minum, kalau ada Bunda dia enggak minum. Jadi salah kan? Pahala puasanya enggak dapat, cuma dapat bohongnya. Mengajari anak puasa itu harus berjenjang, dari jam 12, 1, 2, 3, sampai Maghrib," tutur Aini.


Bunda, simak juga cerita Astrid pelantun hits Jadikan Aku Yang Kedua, yang mengaku nyaman punya satu anak saja. Di video Intimate Interview berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda