PARENTING
Penyebab dan Dampak Stunting pada Anak, Bunda Perlu Tahu
Haikal Luthfi | HaiBunda
Selasa, 26 May 2020 05:40 WIBKekurangan gizi dapat mempengaruhi pertumbuhan anak. Ketika anak tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup, tidak menutup kemungkinan anak menjadi stunting.
Nah Bunda, lantas apa itu stunting?
Sebagian masyarakat belum memahami istilah ini. Stunting adalah kondisi di mana anak memiliki postur tubuh yang lebih rendah dari standar usianya. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi anak secara fisik saja, namun juga secara intelegensia (IQ).
Akibatnya, anak yang mengalami stunting memiliki hambatan untuk mengembangkan kemampuannya, baik secara kognitif maupun motorik yang berpengaruh pada perkembangan otak anak.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah membuat master plan target untuk mengurangi tingkat stunting sebanyak 40 persen pada tahun 2025, khususnya anak di bawah umur 5 tahun. Sebab beberapa kasus stunting pada anak dapat terjadi ketika ia masih di dalam kandungan lho. Dalam program Dr Oz Indonesia beberapa waktu lalu, hal tersebut bisa disebabkan karena gizi buruk yang diberikan ibunya saat anak masih di kandungan, dan gangguan infeksi yang dialaminya. Oleh karena itu, asupan gizi yang cukup sangat penting ketika anak berusia 0-2 tahun.
Gizi yang buruk (double burden) merupakan implikasi dari meningkatnya kasus stunting pada anak. Berdasarkan studi dari BMC Public Health pada tahun 2016, di Indonesia, prevalensi anak yang mengalami stunting sebanyak 36,8 persen pada 2007, 35,6 persen pada 2010, dan 37,2 persen pada 2013.
Bahkan penelitian di suatu pedesaan menunjukkan prevalensi gizi buruk anak termasuk stunting sebesar 11 persen. Ini menunjukkan bahwa kerawanan pangan adalah salah satu faktor risiko stunting pada anak.
Penyebab Stunting
Seperti yang diketahui Bunda, penyebab stunting pada anak adalah kekurangan gizi (malnutrisi). Intervensi yang paling menentukan agar dapat mengurangi prevalensi stunting, yaitu pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) anak. Dalam hal ini, pemberian gizi yang baik harus dipenuhi hingga anak berusia 2 tahun.
Adapun, 1.000 hari terdiri dari, 270 hari selama kehamilan dan 730 hari kehidupan pertama sejak bayi dilahirkan. Salah satu contoh wujud dukungan demi memenuhi gizi yang optimal adalah dengan memberikan ASI eksklusif pada bayi berusia di bawah 6 bulan dan makanan pendamping ASI (MPASI) saat usianya di atas 6 bulan.
Akan tetapi, kekurangan gizi bukan merupakan faktor satu-satunya yang menyebabkan stunting pada anak. Dilansir dari laman P2PTM Kementerian Kesehatan, faktor pola asuh orang tua dan sanitasi termasuk variabel yang menyebabkan anak mengalami stunting.
Perilaku atau pemahaman pola asuh yang kurang baik bisa dikarenakan kondisi ibu yang terlalu muda atau jarak antar kehamilan terlalu dekat serta rendahnya akses sanitasi yang bersih dan layak yang memicu ancaman penyakit yang bisa berujung pada stunting.
Dampak stunting
Dampak stunting tidak hanya mempengaruhi tinggi badan, namun juga tingkat kecerdasan anak. Mengutip buku 'Pencegahan Stunting Melalui Intervensi Gizi Spesifik Pada Ibu Menyusui Anak Usia 0-24 Bulan', stunting dapat menimbulkan dampak secara jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam jangka pendek, dapat mengganggu metabolisme, pertumbuhan dan massa otot, hingga perkembangan otak. Untuk poin terakhir, gangguan pada otak secara signifikan mempengaruhi kecerdasan anak. Sehingga dalam jangka panjang, gangguan tersebut dapat menyebabkan menurunnya daya serap yang berimbas menurunnya produktivitas kerja saat anak beranjak dewasa.
Selain itu, anak yang mengalami stunting, saat dewasa lebih berisiko terkena penyakit degeneratif. Dilansir dari laman RSUD Mangu Usada, penyakit-penyakit seperti obesitas, jantung koroner dan hipertensi merupakan dampak yang ditimbulkan di kemudian hari.
Simak juga Bunda, tips mencegah stunting sejak dalam kandungan pada video berikut:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
IDI Sebut Banyak Bunda yang Tak Menyadari Anaknya Stunting
Ciri Anak Stunting, Cegah di 1000 Hari Pertama Kehidupan Yuk Bunda
Penyebab Stunting Bikin Anak Bertubuh Pendek
Cara Cegah Stunting agar Anak Tumbuh Optimal
TERPOPULER
Terpopuler: Cerita Haru Marshanda yang Sudah Tinggal bersama Sang Putri
Ketahui Efek Samping Kondom Bergerigi dan Cara Mencegahnya saat Berhubungan Intim
Peneliti Ungkap Buah Paling Sehat di Dunia, Mudah Ditemukan di RI
Momen Keseruan Eks Member JKT48 Gen 1 Liburan Bareng di Bali, Tetep Kompak Bun
Belum Genap 2 Tahun, Sisca Kohl & Jess No Limit Masukkan Anak ke Sekolah Internasional
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Blush On Cream Tahan Lama dan Low Budget
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Merek Pelumas Vagina yang Aman untuk Berhubungan Intim & Cara Memilihya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Professional Air Fryer Oxone vs Glasstop Smart Fryer, Mana Pilihan Bunda?
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lipstik Glossy Tahan Lama, Cocok Dipakai Seharian
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Terpopuler: Cerita Haru Marshanda yang Sudah Tinggal bersama Sang Putri
Momen Keseruan Eks Member JKT48 Gen 1 Liburan Bareng di Bali, Tetep Kompak Bun
Ketahui Efek Samping Kondom Bergerigi dan Cara Mencegahnya saat Berhubungan Intim
Peneliti Ungkap Buah Paling Sehat di Dunia, Mudah Ditemukan di RI
Belum Genap 2 Tahun, Sisca Kohl & Jess No Limit Masukkan Anak ke Sekolah Internasional
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Film Mama: Pesan dari Neraka Diadopsi dari Konten Horor Viral Nessie Judge
-
Beautynesia
7 Minuman Sehat yang Berkhasiat untuk Menghilangkan Stres, Bikin Kembali Rileks!
-
Female Daily
5 Fakta Menarik Film Cho Jung Seok ‘My Daughter is a Zombie’ yang Bisa Kamu Tonton di Indonesia!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Sneakers Putih Terbaik di 2025, Cocok Dipadukan dengan Segala Busana
-
Mommies Daily
Georgina Rodríguez Resmi Dilamar Cristiano Ronaldo, Ini 7 Pelajaran Relationship dari Hubungan Mereka