HaiBunda

PARENTING

Anak Suka Makan Sayur Bisa Mencegah Gangguan Mental? Ini Kata Ahli

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 31 May 2020 17:30 WIB
Anak makan sayur/ Foto: Getty Images/iStockphoto/oksun70
Jakarta -

Makanan yang kita konsumsi ternyata bisa mempengaruhi suasana hati. Penelitian dari Food and Mood Deakin University menemukan, mengganti konsumsi karbohidrat olahan dan makanan kemasan dengan lebih banyak gandum, sayuran dan ikan selama 12 minggu, bisa mengurangi tingkat depresi sedang hingga berat. Begitu juga dengan anak-anak.

"Otak manusia membutuhkan antioksidan dari makanan seperti sayuran, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian, untuk membantu melindungi dari stres oksidatif, yakni semacam karat sel yang terkait dengan depresi," kata Profesor Felice Jacka, direktur Food and Mood Center, dikutip dari SMH.

Menurut Jacka, setengah dari semua gangguan mental muncul sebelum usia 14 tahun. Tidak ada yang mengatakan makan sayuran akan mencegah penyakit mental. Ini merupakan masalah kompleks dengan banyak faktor risiko seperti kemiskinan, gen, trauma, dan stres. Tetapi, pola makan adalah satu hal yang kita semua bisa lakukan.


Penelitian Jacka pada 2015 terhadap orang dewasa yang lebih tua menemukan, orang yang sering mengonsumsi minuman manis, camilan asin, dan daging olahan, memiliki hippocampus (hipokampus) lebih kecil dibandingkan dengan mereka yang makan lebih banyak makanan kaya nutrisi, seperti sayuran.

Anak makan sayur/ Foto: iStock

Perlu Bunda ketahui, hipokampus adalah bagian dari otak besar manusia, yang merupakan bagian dari sistem limbik dan berperan untuk kegiatan mengingat (memori) dan navigasi ruangan.

"Ini relevan dengan kesehatan mental karena orang yang sering depresi memiliki hipokampus yang lebih kecil, bagian otak yang menjadi kunci untuk belajar, memori dan kesehatan mental," katanya.

Jacka memaparkan, orang Jepang lebih banyak makan sayuran hijau, jamur, lobak, ikan, buah, tahu, dan makanan fermentasi yang bisa mengurangi depresi. Sedangkan di Norwegia, orang lebih sering mengonsumsi ikan, kentang, buah, sayuran, yoghurt, daging, polong-polongan dan telur.

"Ini adalah pola yang konsisten di berbagai negara seperti China, Yunani, Italia, dan Brasil. Masing-masing makanan mungkin berbeda, tetapi mengonsumsi sayuran, minyak sehat dari ikan, dan tanaman yang lebih tinggi, berhubungan dengan lebih sedikit depresi," tutur Jacka, yang juga penulis Brainchanger: Good Mental Health Diet.

Melansir dari buku 101 Menu MPASI Sehat, makanan olahan atau cepat saji bisa melemahkan otak anak, Bunda. Makanan cepat saji atau olahan mengandung gizi rendah, pewarna, pengawet, penambah cita rasa, garam, dan gula. Makanan ini biasanya banyak mengandung asam lemak jenuh dan asam lemak terhidrogenasi.

Kandungan ini bisa mengakibatkan penurunan kemampuan pencernaan, sirkulasi, proses mental, dan penyumbatan arteri yang meningkatkan risiko serangan jantung dan kanker.

Bunda, simak juga curhat Donna Agnesia saat anak-anaknya dibilang kurus tak diberi makan, di video Intimate Interview berikut ini:

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Terpopuler: Potret Poppy Bunga & Suami Pengacara Fattah Riphat

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Buah Potong atau Jus Buah, Mana Lebih Bagus untuk Diet Turunkan BB?

Mom's Life Arina Yulistara

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

Mom's Life Amira Salsabila

Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Deretan Kebersamaan Ayah Artis dengan Anak Perempuan yang Telah Remaja

Buah Potong atau Jus Buah, Mana Lebih Bagus untuk Diet Turunkan BB?

Punya Fashion Brand, Ini 5 Potret Kang Dong Won Bintang Drakor Tempest saat Jadi Model

Terpopuler: Potret Poppy Bunga & Suami Pengacara Fattah Riphat

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK