Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Cuma Makan 1 Jenis Makanan Tiap Hari, Apa Dampaknya?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 24 May 2020 14:35 WIB

a child in a t-shirt in the kitchen eating an omelet, fork yourself
Anak makan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/kmk-vova
Jakarta -

Anak-anak yang suka pilih-pilih makanan alias picky eater, maunya makan itu-itu lagi, misalnya saja terus-terusan telur, tempe, atau tahu. Sampai-sampai, kita bujuk untuk mengonsumsi makanan bergizi dengan mengatakan makanan tersebut bisa bikin pintar. Nah, kalau anak makannya hanya satu jenis begitu, apa dampaknya?

Para ahli mengatakan, anak-anak bisa belajar lebih baik saat diberi makan dengan baik. Makan makanan sehat dihubungkan dengan kecerdasan yang lebih tinggi, daya ingat dan kewaspadaan yang lebih baik, dan mencerna informasi yang lebih cepat.

Dikatakan Erick Matsiko, dosen di Department of Human Nutrition and Dietetics at the College of Medicine and Health Sciences, University of Rwanda, saat anak-anak makan dengan baik, maka akan belajar dengan baik, tapi anak-anak tidak beresiko berprestasi buruk.

Menurut Matsiko, makanan yang dapat 'membuat anak pintar' sebagian besar dibutuhkan pada tahap awal. Apabila tidak, anak bisa mengalami kelainan yang tidak bisa diubah pada usia lanjut.

"Inisiasi brainstorming dan pembentukan IQ tinggi dimulai ketika seorang anak masih dalam kandungan ibu. Saat itulah otak sedang dibentuk," ujar Matsiko, dikutip dari NewTimes.

Dijelaskan juga oleh Private Kamanzi, ahli gizi di Amazon Nutrition Cabinet, sebuah klinik di Kigali yang menangani masalah diet, kesehatan fisik, dan gaya hidup, "Konsumsi beberapa jenis kacang-kacangan dan produk laut merupakan makanan yang tepat untuk tahap awal."

Anak makan omeletAnak makan omelet/ Foto: Getty Images/iStockphoto/kmk-vova

Kacang ini termasuk wijen, biji chia, dan makadamia, sedangkan produk laut termasuk ikan. Semua makanan ini kaya akan asam folat. Makanan ini, kata Kamanzi, digabungkan dengan vitamin B, yang ada dalam sayuran hijau, daging, dan buah-buahan.

Menurut penjelasan Alphonse Maniraguha, dosen biologi di Byimana School of Sciences, kadang-kadang masalah muncul ketika anak-anak mengkonsumsi hanya satu jenis makanan.

"Orang tua harus berhati-hati ketika memberi makan anak-anak satu jenis makanan tertentu dan dalam jumlah besar. Anak-anak membutuhkan berbagai jenis nutrisi," ujar Maniraguha.

Namun, Maniraguha mengatakan, meskipun makanan dapat berkontribusi pada kapasitas dan fungsi otak, itu juga tergantung pada gen dan fisiologi otak.

Maniraguha menyarankan orang tua untuk menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang, yang penting untuk kesehatan setiap individu.

Dikatakan dr.Liza Meilany, Sp.A, yang berpraktik di RS Permata Depok, kalau anak hanya makan satu jenis makanan yang sama setiap hari, bisa mengganggu tumbuh kembang juga. Jadi kita juga perlu membiasakan anak makan makanan sehat, seperti dengan memenuhi karbohidrat, sayur dan lauknya.

"Jadi yang terpenting adalah Bunda selalu mengkombinasikan makanan untuk disediakan setiap harinya. Sederhana tapi anak dan keluarga suka," jelas Liza.

Bunda, simak juga 8 jenis makanan yang bisa meningkatkan fungsi otak anak, dalam video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda