HaiBunda

PARENTING

Bunda Perlu Tahu, Perbedaan Infeksi dan Alergi pada Anak

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 30 Jun 2020 07:30 WIB
Bunda Perlu Tahu, Perbedaan Infeksi dan Alergi pada Anak/ Foto: iStock
Jakarta -

Seperti Bunda ketahui, gejala alergi pada anak bisa menyerang tiga organ penting yakni saluran pencernaan, kulit, dan pernapasan. Belakangan ini karena pandemi Corona, mungkin Bunda salah satu orang tua yang khawatir bila ada yang salah dengan pernapasan anak.

Ya, menurut Konsultan Alergi dan Imunologi Anak Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A(k), M.Kes., belakangan ini banyak orang tua yang menanyakan apa beda infeksi dan alergi, jika anak mengalami batuk pilek.

"Banyak orang tua yang menanyakan kalau misalnya ada gejala di saluran napas, anaknya batuk pilek, banyak Bunda yang was-was ini alergi atau infeksi virus Corona? Bagaimana cara membedakannya?" ujar Budi di Webinar SGM Soya 'Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju: Tanggap Alergi di masa Pandemi untuk Generasi Maju', Senin (29/6/2020).


Jadi, menurut Budi, untuk membedakan antara alergi dan infeksi virus Corona, ada tiga pertanyaan yang perlu Bunda checklist.

"Pertama, apakah selama batuk pilek ini timbul demam? Bagaimana batuk pilek kejadiannya? Apakah sering muncul di malam hari, atau muncul sepanjang hari? Kemudian batuk pileknya apa keluar dahak? Kalau keluar dahak atau ingus kental dan berwarna apa?" kata Budi.

Untuk membedakan alergi dan infeksi, menurut Budi, kalau infeksi biasanya disertai demam. Sementara kalau alergi biasanya tidak ada demam.

ilustrasi anak sakit/ Foto: iStock

"Kalau infeksi, kejadian batuk pileknya bisa terjadi sepanjang hari, sedangkan alergi terutama akan muncul. Lalu, apabila dahak itu keluar, pada infeksi dahak itu kental dan berwarna, sedangkan alergi biasanya dia encer dan bening," paparnya.

Jadi, itu yang membedakan infeksi dengan alergi selama pandemi Corona, Bunda. Budi juga menyarankan para orang tua agar jangan mendiagnosa sendiri walaupun itu adalah alergi.

"Kalau mendiagnosa sendiri atau mengobati sendiri tanpa dikonsultasikan ke dokter, akibatnya diagnosa akan terlambat sehingga penanganan tidak dilakukan segera mungkin dan optimal. Apabila tidak dilakukan tata laksana optimal, maka terjadi dampak-dampak yang tidak diinginkan," kata Budi.

Satu hal yang paling merugikan yaitu tumbuh kembang anak akan terhambat, Bunda. Setelah dikonsultasikan, dokter akan memastikan apakah betul itu gejala alergi. Kalau betul alergi, maka dokter melakukan tata laksana pada penyakit-penyakit yang muncul, dan nanti akan memastikan pencetus alerginya.

Simak juga video soal pertolongan pertama pada alergi serbuk sari bunga:



(aci/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Viral Komentar Ayah Sarankan Pria agar Menyaksikan Langsung Istrinya Melahirkan, Alasannya Bikin Haru

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Demi Anak yang Berkebutuhan Khusus, Cindy Fatikasari Curhat Alasan Pindah ke Kanada, Ini Potretnya

Mom's Life

Cara Menerapkan Responsive Feeding, Bikin Bayi MPASI Lahap Makan

Parenting Nadhifa Fitrina

Dokter Serukan 'Darurat Seblak', Makanan Pedas Ini Disebut Picu Radang Lambung Bun

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kisah Perempuan Hindari Hukuman Penjara dengan Tiga Kali Hamil dalam 4 Tahun

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Peneliti Ungkap Lemon Buah Paling Sehat di Dunia, Ini Manfaatnya Bun!

Dokter Serukan 'Darurat Seblak', Makanan Pedas Ini Disebut Picu Radang Lambung Bun

Cara Menerapkan Responsive Feeding, Bikin Bayi MPASI Lahap Makan

Desainer Kenamaan Dunia Asal Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia di Usia 91 Th

Menetap di Kanada, Cindy Fatikasari Pindah Demi Anaknya yang Berkebutuhan Khusus

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK