Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

3.064 Anak Indonesia Positif Corona, Begini Cara Tepat Melindungi Si Kecil

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 03 Jul 2020 18:14 WIB

Stay at home quarantine coronavirus pandemic prevention.Mother and daughter in protective medical masks standing near on window and looks out window.
3.064 Anak Indonesia Positif Corona, Begini Cara Tepat Melindungi Si Kecil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/virojt
Jakarta -

Beberapa waktu lalu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan bahwa anak sama berisikonya terkena Corona atau COVID-19. Lalu menurut data terbaru dari IDAI, per Juni 2020, sebanyak 3.064 anak Indonesia positif Corona.

Jika dihitung sejak Mei 2020 (584 kasus), pertambahan kasusnya cukup drastis yakni sebanyak 2.480. Sementara jumlah yang meninggal pun bertambah dua kali lipat, Bunda.

Kasus anak meninggal dunia karena COVID-19 pada Mei sebanyak 14, sementara pada Juni sebanyak 28 anak. Mendengar kabar seperti ini, hati ikut teriris ya, Bunda?

Menurut dr.Margareta Komalasari, Sp.A., dengan kondisi masa transisi new normal, kita sebagai orang tua perlu menerapkan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan pemerintah. Margareta juga meminta orang tua mengajak anak-anak tetap aktif bergerak.

"Di mana dengan kondisi pandemi ini anak harus bergerak, tumbuhnya harus diperhatikan dan tetap harus kita edukasi kesehatan yang benar dan baik untuk memberi perlindungan terhadap penyakit COVID-19," kata Margareta di acara Media Talk show Online Sakatonik ABC #GerakanTanganABC, Jumat (3/7/2020).

Nah, bagaimana sih kondisi aktif yang dimaksud? Kata dokter spesialis anak dan anggota IDAI Jaya itu, anak tetap mendapatkan stimulasi dan dapat bergerak dalam konsisi new normal seperti ini.

Jadi, anak-anak tetap disarankan bergerak sesuai usia. Di sini sesuai usia misalnya kisaran 2 - 3 tahun bermain lari, lompat, main tangkap bola, Bunda.

Sedangkan usia 3 tahun, bisa ikut menendang bola, usia 4 tahun bisa bermain sepeda, usia 5 tahun bermain lompat tali. Jadi disesuaikan dengan tahapan usia dan kemampuan anak untuk beraktivitas.

Berapa lama waktu yang disarankan? Margareta menganjurkan, setidaknya minimal satu jam sehari, dan anak-anak tetap harus berjemur untuk mendapatkan asupan vitamin dan disarankan untuk berkegiatan.

Stay at home quarantine coronavirus pandemic prevention.Mother and daughter in protective medical masks standing near on window and looks out window.Ilustrasi anak beraktivitas di tengah pandemi Corona/ Foto: Getty Images/iStockphoto/virojt

Bagaimana supaya anak-anak tetap sehat di masa pandemi ini? Kita harus berikan perlindungan yaitu perlindungan dari dalam, yakni memberikan asupan nutrisi yang lengkap dan bergizi sesuai dengan angka pertumbuhan gizi, Bunda.

Lalu kalau asupan nutrisi tidak lengkap atau kurang seimbang, kita bisa memberikan multivitamin lengkap. Dari vitamin A sampai vitamin E, yang gunanya untuk menjaga keseimbangan nutrisi pada anak.

"Tadi yang sudah saya sebutkan adalah perlindungan dari dalam. Nah, bagaimana memberikan perlindungan anak dari luar sehingga mendapatkan perlindungan yang maksimal? Yaitu dengan mengajarkan anak sesuai dengan protokol kesehatan," ujarnya.

Bunda bisa mengajari anak memakai masker, rajin mencuci tangan dan physical distancing itu sangat dianjurkan, serta berjemur untuk mendapat asupan vitamin D.

"Hal-hal yang tadi sudah saya sebutkan, baik perlindungan dari dalam ataupun perlindungan dari luar, hendaknya menjadi suatu hal yang dibiasakan dalam menghadapi masa transisi new normal," kata Margareta.

Simak juga tiga asupan alami peningkat imunitas di tengah pandemi Corona:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda