Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bunda, Tanpa Sadar Kritik Orang Tua Terkadang Bisa Mempermalukan Anak

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 26 Jul 2020 11:30 WIB

Mother scolding her daughter for making a mistake.
Bunda, Tanpa Sadar Kritik Orang Tua Terkadang Bisa Mempermalukan Anak/ Foto: Getty Images/skynesher
Jakarta -

Sebagai orang tua, mungkin kita enggak sadar dengan omongan yang sebenarnya bisa mempermalukan anak. Ya, menurut Claire McCarthy, MD, Editor Senior Fakultas, Harvard Health Publishing, itu bisa terjadi dengan mudah.

"'Apakah kamu benar-benar ingin keluar (dengan pakaian) seperti itu?', 'Kenapa kamu tidak bisa mendapatkan nilai bagus seperti kakakmu?' 'Kenapa kamu nongkrong di rumah sepanjang waktu daripada keluar seperti anak-anak lain?" tulis McCarthy dikutip dari Harvard Health Blog.

Saat orang tua mengatakan hal-hal seperti itu, orang tua biasanya tidak menganggapnya memalukan. Orang tua menganggap kalimat tersebut sebagai sesuatu yang dapat membantu anak mengenali masalah dan mungkin memotivasi mereka untuk berubah. Orang tua menganggap kalimat itu sebagai kritik yang membangun.

"Masalahnya adalah bahwa ada garis tipis antara mengkritik dan mempermalukan - dan mempermalukan adalah ide yang buruk," kata McCarthy.

Untuk mencegah dari kritik yang mempermalukan anak, kita harus berhenti sejenak dan berpikir sebelum berbicara. Ada dua hal yang harus selalu Bunda tanyakan pada diri sendiri apakah Bunda akan mengkritik anak.

Pertama, 'Apakah ini sesuatu yang bisa mereka ubah?', lalu, 'Apakah penting mereka mengubahnya?'

"Jujurlah dengan diri Anda sendiri tentang jawaban, terutama untuk pertanyaan kedua. Jika jawaban untuk salah satu adalah tidak, maka itu bukan sesuatu untuk dikritik," kata McCarthy.

"Jangan mengambil risiko mempermalukan atau melukai hubungan Anda dengan anak Anda - dan jangan buang waktu atau energi Anda," ucapnya.

Jika jawaban untuk keduanya adalah ya, maka tanyakan pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan ini, Bunda.

Pertama, 'Apakah ini tempat dan waktu yang baik untuk mengatakan sesuatu?', kedua, 'Apakah mereka ingin mengubah perilaku ini?'.

Cute little boy complaining to mother outdoors. Selective focusIlustrasi ibu dan anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Phique Studio

Mengkritik seorang anak di depan umum mungkin penting, terutama jika mereka bersikap kasar atau menyakiti seseorang, atau melakukan sesuatu yang tidak aman. Tetapi di luar keadaan itu, kritik di depan umum bisa mempermalukan.

Mungkin juga bukan ide yang bagus untuk mengkritik ketika seorang anak sudah kesal, atau ketika mereka berada dalam situasi di mana mereka perlu menjaga ketenangan mereka atau tidak terganggu. Kata McCarthy, itu bukan soal mempermalukan dan lebih banyak tentang bersikap baik dan efektif.

Jika seorang anak benar-benar tidak ingin mengubah perilaku, maka Bunda harus memikirkan cara lain untuk mengelolanya daripada sekadar menunjukkannya. Yang mengarah ke pertanyaan terakhir dan paling penting yaitu 'Apakah ada cara yang lebih baik untuk mengubah perilaku ini?'

Jawabannya kemungkinan besar adalah ya. Bunda melakukan yang terbaik ketika Bunda meluangkan waktu untuk memahami mengapa anak-anak melakukan apa yang mereka lakukan dan menemukan cara-cara kolaboratif dan suportif untuk membantu mereka membuat pilihan yang aman, baik, dan sehat.

"Sebagai orang tua, kata-kata kita memiliki kekuatan; sebanyak yang kita bisa, kita perlu menggunakan kekuatan itu untuk kebaikan," kata McCarthy.

Simak juga cerita Sophie Navita mengasuh anak dengan berbagai budaya di rumahnya:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda