
parenting
Jangan Anggap Remeh, Kebiasaan Makan Tak Biasa Bisa Jadi Sinyal Anak Autis
HaiBunda
Kamis, 06 Aug 2020 18:09 WIB

Gangguan autis pada anak ternyata bisa diketahui dari kebiasaan makannya lho, Bunda. Jika anak memiliki kebiasaan makan yang tidak umum atau atipikal maka perlu diwaspadai karena bisa saja itu sinyal bahwa anak mengidap autis.
Penelitian yang dilakukan profesor psikiatri di Penn State College of Medicine, Susan Mayes menemukan bahwa kebiasaan makan atipikal terjadi pada 70 persen anak pengidap autis lho, Bunda. Kebiasaan makan atipikal ini mencakup preferensi makanan yang sangat terbatas, sangat sensitif terhadap suhu atau tekstur makanan serta tidak menelan makanannya.
Menurut Susan, kebiasaan ini terjadi dan terlihat pada banyak anak di usia 1 tahun. Ini juga menjadi tanda atau sinyal awal anak mungkin mengidap autisme.
"Jika penyedia layanan kesehatan primer mendengar tentang kebiasaan ini dari orang tua, mereka harus mempertimbangkan untuk merujuk anak tersebut melakukan pemeriksaan autisme," kata Susan, dikutip dari Futurity.
Anak lebih dari sekadar picky eater
Mayes mengatakan, anak autis memiliki menu makanan yang lebih sedikit. Biasanya, mereka memilih produk biji-bijian, pasta, roti, dan nugget.
Dia mengatakan, pemilihan makanan ini karena anak autis mengalami hipersensitivitas sensorik dan tidak menyukai perubahan. Mereka mungkin tidak ingin mencoba makanan baru dan sensitif terhadap tekstur tertentu. Anak autis sering mengonsumsi makanan dari mereka, warna, dan bentuk tertentu, Bunda.
Karena itu, menurutnya, autisme perlu didiagnosis sedini mungkin agar bisa segera ditangani oleh analis perilaku. Penelitian sebelumnya menunjukkan analisis perilaku menjadi paling efektif jika diterapkan selama pra-sekolah.
Mereka akan menggunakan sejumlah intervensi, termasuk penghargan untuk membuat perubahan positif dalam perilaku atau kebiasaan anak-anak dan mengajarkan berbagai keterampilan yang dibutuhkan. Keith Williams selaku direktur Program Makan di Rumah Sakit Anak Penn State menambahkan bahwa mengidentifikasi dan memperbaiki kebiasaan makan tak biasa dapat membantu memastikan anak mengonsumsi makanan yang tepat.
Dia mencatat bahwa ada perbedaan yang jelas antara kebiasaan makan yang mengkhawatirkan dan kebiasaan pilih-pilih makan pada anak autis. Williams menjelaskan, kebanyakan anak tanpa kebutuhan khusus secara perlahan akan menambah jenis makanannya, tetapi anak dengan gangguan spektrum autisme akan lebih selektif dengan makanan yang dikonsumsinya.
"Kami melihat anak-anak terus makan makanan bayi atau yang tidak mau mencoba tekstur yang berbeda. Kami bahkan melihat ada anak yang tidak bisa beralih dari pemberian susu botol," ujar Williams.
![]() |
Sementara itu, masalah makan tentunya akan membuat orang tua khawatir terkait pemenuhan nutrisi anak ya, Bunda. Dikutip dari Autism Speak, terapis okupasi dari Holland Bloorview Kids Rehabilitation Hospital di Toronto, Moira Pena memberikan beberapa strategi yang bisa Bunda dan Ayah coba lakukan di rumah untuk mengatasi masalah makan pada anak dengan autis, yakni:
1. Pada waktu makan dan ngemil, berikan makanan dengan kandungan protein, sayuran, buah atau pati dengan makanan favoritnya
Tampaknya banyak ya Bunda, tapi ketika seorang anak sedang berjuang dengan gangguan makanan, ada baiknya untuk menggunakan setiap kesempatan untuk memberikan berbagai pilihan makanan yang bergizi. Tawarkan makanan dalam porsi kecil saat ngemil, namun beri alternatif makanan lain. Nah, jika dia tak makan siang, anak sudah mengonsumsi camilan-camilan tersebut.
2. Jadikan aktivitas makan sebagai kegiatan yang menyenangkan
Lihat dari sudut pandang anak. Makanan telah menjadi hal yang bisa membuat masalah. Karena itu, cobalah untuk memikirkan cara untuk membuat waktu makan sebagai kegiatan yang menyenangkan. Misal, sambil bermain atau ajak anak menyiapkan makanan atau camilan.
3. Beri anak makan tanpa menunggunya lapar
Jangan menunggu anak autis lapar untuk memberinya makan atau bertanya kepadanya karena jawabannya pasti "tidak". Sebaliknya, tawarkan makanan sesuai jadwal makan atau camilan setiap 2,5 jam. Pertahankan waktu makan dan lakukan secara konsisten karena penting bagi anak memiliki rutinitas seputar makan pada waktu-waktu tertentu.
4. Coba sajikan makanan dengan gaya kekeluargaan
Letakkan makanan di piring saji dan biarkan anak melayani dirinya sendiri. Jika dia bisa melakukannya, mintalah untuk memberikan piring kepada anggota keluarga yang lain. Tujuannya memberinya kendali atas makanannya.
Baca Juga : 3 Tanda Paling Umum Anak Mengidap Autisme |
5. Tawarkan dan kenalkan makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lain
Mungkin anak akan menolaknya, namun biarkan dia duduk di meja ketika anggota keluarga yang lain makan. Tampilan, bau dan kedekatan saat makan bisa membantunya untuk mengonsumsi makanan lebih banyak di kemudian hari.
Bunda, simak juga dampak buruk memberi anak makan sambil berjalan dalam video berikut:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
10 Cara Tradisional Mengatasi Perut Kembung pada Anak

Parenting
Deretan Negara Termahal untuk Besarkan Anak, Salah Satunya Ada di Asia

Parenting
56 Pertanyaan Umum untuk Anak saat Ngobrol agar Lebih Dekat dengan Si Kecil

Parenting
Anak Didiagnosa ASD, Ini 5 Hal yang Perlu Bunda Lakukan

Parenting
Tak Bisa Diobati, Ini 5 Penanganan Tepat bagi Anak Autis


7 Foto
Parenting
7 Potret Justin Bieber dan Hailey Baldwin Momong Bayi, Bikin Netizen Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda