Bunda pernah main dokter-dokteran atau jadi juru masak bersama si kecil? Itulah yang disebut role play atau bermain peran, Bunda. Hal seperti ini cukup sering kita jumpai saat anak main ya?

Ya, ternyata ada segudang manfaat bermain peran di antara anak-anak, lho Bunda. Role play sangat penting dalam meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang yang sehat.

Mengutip dari laman resmi PBC Expo Australia, tidak heran jika terapis anak menggunakan terapi bermain peran untuk membantu anak-anak melalui situasi sulit dan bahkan untuk mengobati kondisi seperti autisme.

Apa saja sih manfaat role play bagi balita? Berikut paparannya:

1. Memicu kreativitas dan imajinasi

Dikutip dari Playground Resource, role play bisa memicu kreativitas dan imajinasi. Role play atau bermain peran, menurut studi penelitian mengembangkan kemampuan anak untuk menjadi banyak akal. Anak-anak bisa mendapatkan kesempatan untuk melatih otak mereka melalui imajinasi saat mereka masih muda.

2. Membangun keterampilan sosial

Role play atau bermain peran adalah cara efektif untuk melatih keterampilan sosial yang mendasar. Anak-anak berbaur dengan teman sebaya, tawar-menawar, dan bekerja dengan satu sama lain.

Semua ini terjadi selama aktivitas bermain peran. Keterampilan sosial memprediksi kemampuan interpersonal yang positif dan kesuksesan di sekolah. Anak-anak dengan keterampilan sosial yang lebih baik menunjukkan pemahaman dan menjadi pandai menciptakan hubungan yang bermakna.

3. Peluang belajar

Teknik bermain peran memberi anak-anak lebih banyak kesempatan belajar dengan menyajikan kepada mereka berbagai skenario dan situasi berbeda yang mungkin tidak mereka hadapi. Mereka dapat menjelajahi situasi nyata dalam kehidupan dengan cara 'langsung', yang merupakan metode terbaik untuk belajar.

4. Mendapatkan kemandirian

Permainan role play membantu anak-anak mendapatkan kemandirian, yang memiliki banyak manfaat tambahan bagi anak dan orang tua. Role play membantu anak-anak membuat keputusan mendadak tanpa bimbingan (campur tangan) orang tua, guru atau orang tua. Ini adalah langkah pertama untuk menjadi mandiri yang akan membantu mereka dalam banyak situasi sehari-hari sekarang dan masa depan.

5. Keterampilan pemecahan masalah

Role play bisa melatih anak-anak memecahkan berbagai macam masalah. Baik besar maupun kecil, jelas setiap masalah membutuhkan solusi dan skenario yang membutuhkan pemikiran yang cermat.

Mereka memutuskan peran yang akan diambil, permainan yang akan dimainkan, siapa yang terlibat, aturan yang berlaku, bahan yang dibutuhkan, dan bagaimana mengatasi situasi negatif jika ternyata ada yang salah atau tidak pantas. Ini penting dalam perkembangan anak dan akan membantu mereka di masa depan.

6. Belajar berempati

Anak-anak mengembangkan lebih banyak rasa kasih sayang dan empati begitu mereka melakukan role play yang berbeda. Misalnya, pemain peran anak-anak yang menempatkan diri pada posisi dokter, perawat, tukang kayu, mekanik, dan berbagai profesi lainnya akan menyadari nilai dari pekerjaan orang-orang ini. Mereka akan belajar menghargai dan menghormati orang lain ketika mereka sudah dewasa.

7. Memungkinkan anak menjelajahi berbagai karier

Terakhir, role play atau bermain peran adalah aktivitas perkembangan yang menyenangkan yang memungkinkan anak untuk mengeksplorasi pilihan karier yang berbeda. Mereka mengalami bagaimana rasanya melakukan tugas orang dewasa tertentu dalam simulasi latihan dan latihan produktif.

Setelah anak-anak ini tumbuh dewasa, mereka dapat dengan lebih mudah memutuskan apa yang akan menarik atau memberi mereka kepuasan. Kegiatan semacam ini membantu mempersiapkan mereka untuk kuliah dan karier masa depan.

Simak juga pentingnya anak main ditemani orang tua melalui video berikut: