Jakarta -
Anak-anak balita biasanya punya satu tokoh kartun idola. Bahkan, karakter si tokoh kartun seakan melekat. Apakah anak Bunda seperti itu?
Ya, tiba-tiba saja anak menganggap sosok fiksi ini begitu penting baginya. Anak pun meniru gaya dan perilaku karakter tersebut. TerlebihÂ
tokoh superhero yang sangat digemari anak laki-laki.
Psikolog anak Dr Richard Woolfson, Ph.D, PGCE, MAppSci, CPsychol, FBPsS, menjelaskan, semua akan baik-baik saja apabila tokoh kartun idolanya itu ramah dan baik hati. Namun, Bunda tentu tidak akan suka kalau anak meniru yang perilakunya agresif, intimidasi, dan kejam.
"Masalahnya adalah anak usia prasekolah mungkin mengagumi semua peran, baik yang disukai maupun yang tidak disukai, dan ia mungkin berpikir bahwa inilah yang harus ia lakukan sendiri," kata Woolfson, dalam buku
Your Preschooler Bible.
 Anak meniru superhero/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Orbon Alija |
Kalau Bunda menghadapi situasi seperti ini, dikatakan Woolfson, orang tua bisa menjelaskan ke anak kalau ia bisa mengagumi si tokoh, tapi bukan berarti meniru perbuatannya yang tidak tepat.
"Dengan kata lain, ia dapat melakukan penilaian kritis tentang orang atau karakter ini, dia tidak harus mengagumi dan meniru semuanya," begitu saran Woolfson.
Tentang anak balita suka menonton televisi, kalau keseringan berpotensi memiliki masalah pada atensi di usia 7 tahun. Sedangkan pada bayi, terlalu banyak menonton televisi berdampak negatif pada perkembangan bahasa, kemampuan membaca, ingatan jangka pendek, sulit tidur, hingga sulit memperhatikan.
Spesialis anak David L. Hill, MD, FAAP, menyarankan, Bunda batasi durasiÂ
anak menonton TV jadi satu jam sehari, sebelum usia 18 bulan sampai 5 tahun.
"Ingat juga, televisi tetaplah televisi. Baik Anda menontonnya di layar, ponsel, atau komputer," tegas Hill, dilansir
Healthy Children.
Bunda, simak juga manfaat anak bermain bareng Ayah dan Bunda, dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(muf/muf)