Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Balita Suka Meniru Perilaku Tokoh Kartun Idolanya, Boleh Asalkan...

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 12 Apr 2020 18:42 WIB

Tiba-tiba saja, anak menganggap sosok fiksi ini begitu penting. Sampai-sampai, ia meniru gaya dan perilaku karakter tersebut. Bunda harus bagaimana?
Ilustrasi anak balita meniru tokoh kartu idola/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Orbon Alija
Jakarta - Anak-anak balita biasanya punya satu tokoh kartun idola. Bahkan, karakter si tokoh kartun seakan melekat. Apakah anak Bunda seperti itu?

Ya, tiba-tiba saja anak menganggap sosok fiksi ini begitu penting baginya. Anak pun meniru gaya dan perilaku karakter tersebut. Terlebih tokoh superhero yang sangat digemari anak laki-laki.


Psikolog anak Dr Richard Woolfson, Ph.D, PGCE, MAppSci, CPsychol, FBPsS, menjelaskan, semua akan baik-baik saja apabila tokoh kartun idolanya itu ramah dan baik hati. Namun, Bunda tentu tidak akan suka kalau anak meniru yang perilakunya agresif, intimidasi, dan kejam.

"Masalahnya adalah anak usia prasekolah mungkin mengagumi semua peran, baik yang disukai maupun yang tidak disukai, dan ia mungkin berpikir bahwa inilah yang harus ia lakukan sendiri," kata Woolfson, dalam buku Your Preschooler Bible.

Anak meniru superheroAnak meniru superhero/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Orbon Alija
Kalau Bunda menghadapi situasi seperti ini, dikatakan Woolfson, orang tua bisa menjelaskan ke anak kalau ia bisa mengagumi si tokoh, tapi bukan berarti meniru perbuatannya yang tidak tepat.

"Dengan kata lain, ia dapat melakukan penilaian kritis tentang orang atau karakter ini, dia tidak harus mengagumi dan meniru semuanya," begitu saran Woolfson.

Tentang anak balita suka menonton televisi, kalau keseringan berpotensi memiliki masalah pada atensi di usia 7 tahun. Sedangkan pada bayi, terlalu banyak menonton televisi berdampak negatif pada perkembangan bahasa, kemampuan membaca, ingatan jangka pendek, sulit tidur, hingga sulit memperhatikan.

Spesialis anak David L. Hill, MD, FAAP, menyarankan, Bunda batasi durasi anak menonton TV jadi satu jam sehari, sebelum usia 18 bulan sampai 5 tahun.

"Ingat juga, televisi tetaplah televisi. Baik Anda menontonnya di layar, ponsel, atau komputer," tegas Hill, dilansir Healthy Children.


Bunda, simak juga manfaat anak bermain bareng Ayah dan Bunda, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda