9 Tips Parenting Michelle Obama dan Ibunya, Inspiratif dan Menarik Ditiru

Michelle Obama dikenal sebagai ibu negara Amerika Serikat ke-44. Selama mendampingi Barack Obama memimpin Amerika pada 2009-2017 silam, Michelle dikenal pula sebagai tokoh yang inspiratif. 

Namun, tahukah Bunda? Michelle Obama kecil sama seperti anak-anak lainnya yang suka tantrum. Untungnya, ia memiliki seorang ibu yang mampu mengasuh anak-anaknya dengan cara  sangat menginspirasi.

Seperti yang kita ketahui, Michelle kecil adalah seorang gadis cerdas dan sangat ambisius. Nilai sekolahnya selalu dapat A. Ia juga suka mengatur kakak-kakaknya. 

Michelle mengaku, saat masih kecil keinginannya sederhana saja. Ia menginginkan seekor anjing. Juga sebuah rumah tingkat dua dan mobil station wagon empat pintu.

“Kini aku menganggap bahwa salah satu pertanyaan paling tak berguna yang diajukan orang dewasa kepada anak kecil adalah ingin jadi apa saat kau besar nanti? " kata Michelle dalam buku Becoming.

Dikutip dari Huffington Post, Marian Robinson, ibu dari Michelle Obama berbagi tips dalam membesarkan anak-anaknya. Salah satunya membiarkan anak-anaknya bertanya apa saja dan tak malu mengaku jika tidak mengetahui semua jawabannya.

1. Ajak anak bertanya segalanya 

Menurut Marian, cara penting mengajari anak-anak berpikir kritis adalah dengan memanjakan rasa ingin tahu mereka.  Meskipun ini mungkin menjengkelkan, dan Bunda tidak selalu bisa menjawab setiap pertanyaan, sebaiknya pastikan anak-anak terus bertanya.

"Dulu aku menyuruhmu untuk menanyaiku, dan kalian semua pasti melakukannya," gurau Marian.

2. Ajari anak kemandirian sejak dini

Marian selalu memberitahu anak-anaknya ketika alarm jam berdering di pagi hari, "Kalian bisa berbaring di tempat tidur jika mau, saya siap-siap mengenyam pendidikan."

Ternyata cara Marian ini membuat Michelle belajar bertanggung jawab atas dirinya sendiri.“Saya selalu merasa seperti, saya bangun untuk saya,” katanya.  "Saya harus bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, bukan karena ibuku menyuruhku melakukannya, tapi karena dia bilang saya bertanggung jawab dengan pendidikan saya," kata Michelle.

Menurut Michelle cara orang tuanya itu memastikan dirinya mengerti bahwa dialah yang bertanggung jawab dengan perilakunya sendiri. Kesuksesan dan kegagalan yang dialami anak itu milik anak. 

"Kamu mendapatkan nilai bagus untukmu, bukan untukku.' Anda tidak pernah heboh merayakan kemenangan kami, atau Anda tidak pernah sedih yang berlebihan dalam kegagalan kami," kata Michelle.

Ternyata, gaya parenting orang tuanya tersebut dipraktikkan ke kedua putri Michelle, Malia (22) dan Sasha (19). Apabila orang tua menginginkan seorang anak yang mandiri ketika mereka berusia 21, 22, Anda harus membuat mereka mempraktikkannya sejak usia 5 atau 6 atau 7 tahun.

 "Jika Anda tidak mengajari seorang anak cara bangun sendiri ketika mereka masih kecil dan itu mudah, ya, Anda bisa membangunkan mereka selama sisa hidup mereka karena Anda tidak membuat mereka mempraktikkannya," jelas Michelle.

3. Pikirkan anak itu pintar, bahkan ketika masih bayi

“Seorang bayi berusia dua hari adalah orang yang cerdas.  Fraser mengajari saya itu, "kata Marian, menirukan almarhum suaminya serta ayah Craig dan Michelle, Fraser C. Robinson III.

Menurut Marian, suaminya itu berpikir memiliki anak terpintar di dunia.  Ia menganggap anak-anaknya itu sebagai orang yang dapat mempelajari banyak hal. 

Begitu juga yang disampaikan Michelle bahwa bayi juga memiliki kepribadian. Orang tua mungkin melihatnya hanya sebagai bayi, tapi jika orang tua memperhatikan, dan menghabiskan waktu, serta mendengarkan dengan sungguh-sungguh, bayi memberitahukan sesuatu kepada orang tuanya. 

4. Apabila memiliki beberapa anak, ingatlah semua memiliki kebutuhan yang berbeda

Marian dan kedua anaknya yang sudah dewasa setuju bahwa apa yang berhasil untuk anak pertama mungkin tidak berhasil untuk anak kedua, bahkan ketika mereka masih bayi.

"Craig selalu terlihat seperti sedang mengkhawatirkan sesuatu sejak dia masih kecil, foto-fotonya. Anda bisa melihat seorang anak kecil yang khawatir," kata Marian kepada Michelle.  "Tapi kemudian saat kau hadir, kulihat putraku terlihat terlalu baik."

Craig ingat bahwa ibu mereka akan memberitahunya satu pendekatan yang dia lakukan untuk Michelle yakni memberinya dua pilihan daripada memberi tahu dia apa yang harus dilakukan, dengan menyembunyikan fakta bahwa dalam kedua pilihan itu adalah hal-hal yang diinginkan ibunya.

5. Tetapkan harapan yang sama untuk semua anak, apa pun jenis kelaminnya

Michelle mengatakan salah satu hal yang paling dia hargai tentang mendiang ayahnya adalah memperlakukan kedua anaknya dengan cara yang sama, meskipun satu adalah laki-laki dan satu perempuan.

“Sebagai seorang gadis kecil, saya merasa diberdayakan karena ayah saya menghormati suara saya,” katanya kepada Craig.  “Dia memperlakukan saya sepertimu, sederajat dengannya.  Jika dia mengajarimu melakukan sesuatu, saya belajar bagaimana melakukannya. Dia adalah teladan pertamaku tentang apa artinya memiliki pria yang penuh kasih dan suportif dalam hidupku," ujar Michelle.

6. Habiskan waktu bersama teman yang juga orang tua

Marian dan Michelle mengatakan mereka banyak belajar tentang menjadi orang tua dan mendapatkan banyak dukungan dari teman-teman mereka yang juga orang tua.  

“Yang Anda lakukan saat mereka masih kecil adalah, Anda berharap tidak mengacaukannya,” katanya.  “Anda belajar dari apa yang dilakukan orang lain.”

7. Jangan menunjukkan kebencian kepada orang tua lain di depan anak-anak

Semua jenis orang tua dengan semua jenis pekerjaan menghadapi tantangan dalam hal mengasuh bersama, apakah bersama atau tidak.  Pendekatan paling sehat biasanya menjauhkan anak-anak dari masalah yang dihadapi orang tua satu sama lain, demi semua orang.

Seperti yang Michelle alami ketika sang suami menjadi presiden, dan kemudian sering bepergian. "Saya mencoba memastikan bahwa saya tidak cemberut di depan anak-anak ketika tidak ada Barack," kata Michelle.  “Jika saya mempermasalahkannya, dan berkata, 'Ya Tuhan, ayahmu tidak ada di sini lagi,' 'Oh, dia melewatkan ini,' itu adalah sinyal kepada mereka: 'Ini tidak normal.'”

Tetapi menurut Michelle, suaminya berusaha sekuat tenaga agar pekerjaannya tidak sampai mengganggu waktu keluarga yang penting, yang membuatnya lebih mudah untuk mengabaikannya ketika hal itu benar-benar tidak dapat dihindari. 

8. Jangan membiarkan rasisme berkembang di pergaulan anak-anak

Ketika Craig berusia 11 tahun, petugas polisi menuduhnya mencuri sepeda yang merupakan hadiah dari orang tuanya. Dia menjelaskan kepada polisi bahwa sepeda itu miliknya dan mengundang untuk datang ke rumahnya dan bertanya kepada orang tuanya.

Ketika mereka melakukannya, Marian bersikeras agar polisi meminta maaf kepada Craig. Michelle dan saudara laki-lakinya harus mengalami percakapan yang sulit dengan anak-anak mereka tentang bagaimana, sebagai orang kulit hitam, mereka diperlakukan secara berbeda.  "Percakapan itu sangat menyakitkan," kata Marian. 

9. Terimalah bahwa orang tua tidak memiliki semua jawaban

Menjadi orang tua, tanpa disadari seringkali mengalami banyak tekanan.  Michelle mengatakan, pengasuhan di setiap generasi menjadi lebih sulit, dengan membuat standar lebih gila, seperti apa yang seharusnya dilakukan orang tua.

“Di sini kami datang dengan semua aturan dan semua buku panduan, dan kami masih merasa tidak siap.”

Tapi Marian mengatakan segala sesuatu tentang mengasuh anak itu selalu dalam proses. “Para orang tua mengira mereka harus mengetahui semua jawaban,” kata Marion.  “Dan tidak ada yang tahu semua jawabannya.  Saya merasa nyaman mengatakan, 'Saya tidak tahu.'"

Bunda, simak juga curhatan Reggy Lawalata atas pilihan anaknya, dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]