Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ajari Anak Meneladani Kisah Nabi Ilyasa, Pantang Menyerah dan Pemaaf

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 05 Nov 2020 12:05 WIB

Ilustrasi membaca buku atau mendongeng
Ajari Anak Meneladani Kisah Nabi Ilyasa, Pantang Menyerah dan Pemaaf/ Foto: Getty Images/iStockphoto/LENblR

Dalam kisah 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui, ada nama Nabi Ilyas As dan Nabi Ilyasa As. Meski hanya beda satu huruf, keduanya tidak ada hubungan darah persaudaraan ya, Bunda.

Perjuangan Nabi Ilyasa As yang merupakan murid dari Nabi Ilyas As, menjadi salah satu kisah yang menarik untuk diceritakan ke anak. Banyak nilai-nilai moral yang bisa ditauladani dari Nabi Ilyasa As yang dikenal sangat penyabar dan pemaaf menghadapi kaum durhaka.

Dilansir sebuah sumber, diceritakan bahwa saking sayangnya Nabi Ilyas As mengangkat Ilyasa sebagai anak angkatnya. Sedangkan dalam Alquran, nama Nabi Ilyasa As disebut dua kali dalam surat Al-Anam dan surat Shad. Allah berfirman dalam surat Al-An'am ayat 86 dan 87 bahwa Ilyasa termasuk dalam manusia-manusia pilihan.

"Dan Ismail, Ilyasa', Yunus dan Luth. masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya). Dan Kami lebihkan (pula) derajat sebahagian dari bapak-bapak mereka, keturunan dan saudara-saudara mereka. dan Kami telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus."

Pertemuan Nabi Ilyas As dan Ilyasa bermula ketika Nabi Ilyas As tengah dikejar penduduk Ba'lebak yang marah. Waktu itu Ilyasa masih sangat belia namun menderita penyakit keras. Melihat Ilyasa yang sedang sakit, Nabi Ilyas As memohon agar Allah menyembuhkan Nabi Ilyasa As.

Doa Nabi Ilyas As dikabulkan, sehingga Ilyasa sehat seperti sediakala. Setelah Ilyasa sembuh, keduanya bersahabat dan Ilyasa selalu mendampingi Nabi Ilyas As untuk menyerukan kebaikan kepada kaumnya.

Nabi Ilyas As dan Ilyasa kemana-mana serinf berdua. Nabi Ilyas As juga mengajari Ilyasa ilmu agama. Dalam buku Mengenal 25 Nabi& Rasul Utusan Allah Nabi Ilyasa (Sembuh dari Sakit) karya Rina Novia dan Yoli Hemdi, diceritakan pertama-tama Ilyasa diajari Akidah, yaitu memahami keimanan kepada Allah. Kemudian juga mengajari ibadah seperti praktik salat.

Pertama-tama Ilyasa diajari tentang akidah, yaitu memahami keimanan kepada Allah. Diajarkan Nabi Ilyasa kepada Ilyas bahwa Allah Adalah Tuhan yang esa. 

Ilyasa memahami penjelasan Nabi Ilyas mengenai tauhid. Kemudian masuklah pelajaran ibadah hingga Ilyasa sangat memahami pelajaran agama dengan baik. 

Ketika berdakwah, Nabi Ilyas dan Ilyasa sembunyi-sembunyi karena orang kafir masih memusuhi dan mengejarnya. Tapi tak membuat semangat keduanya kendur.
Umat yang tak patuh pada Nabi Ilyas mendapatkan azab berupa kemarau panjang. Tanah kering dan retak-retak, sungai sumur dan telaga kering. Kebun menguning dan hewan ternak satu per satu mati. 

Umat Nabi Ilyas As juga kelaparan kehausan hingga berguguran. Mereka kemudian mencari Nabi Ilyas As menyesal dan bertaubat. Dan Nabi Ilyas As menerima dengan senang hati. Kemudian, Allah menghentikan azab. Kering berhenti dengan hujan yang menyuburkan tanah. Sejak itu Nabi Ilyas As dan Ilyasa bisa berdakwah terang-terangan.

Sepeninggal Nabi Ilyas As, Allah SWT mengangkat Ilyasa menjadi nabi dan rasul, meneruskan tugas dakwah Nabi Ilyas As kepada kaum Bani Israil yang gemar menyembah berhala. Nabi Ilyasa As juga memberikan peringatan berupa ancaman azab dari Allah SWT, apabila kaumnya tidak mau meninggalkan kekufuran dan kemusyrikan.

Namun sepeninggal Nabi Ilyas As, kondisi kembali kacau. Kaum tak lagi beriman kepada Allah. Mereka terlena karena keadaan dan sumber alam yang kembali normal, jauh dari bencana kekeringan, Bani Israil di negeri Ba'labak itu kembali membuat berhala raksasa dan menyembahnya.

Meski begitu, Nabi Ilyasa As tak pernah menyerah, dan ia terus berdakwah. Dengan sabar Nabi Ilyasa As menerangkan tentang ibadah tapi kaumnya tetap menghina ajaran Ilyasa.

Lama kelamaan kondisi kaum kian memburuk, kejahatan merajalela.  Nabi Ilyasa As masih tetap berusaha dan berdakwah. Ia juga berusaha melindungi rakyat yang lemah.

Dakwah dari Nabi Ilyasa As tak mendapat sambutan yang baik, banyak yang menolak meski beberapa ikut ajaran Nabi Ilyasa As, dengan tetap beriman kepada Allah. Melihat masih ada yang beriman, orang kafir tidak menyukainya. 

Kaum Nabi Ilyasa As dicaci maki dan dianiaya, dan kaum kafir membuat rencana jahat mencelakai Nabi Ilyasa As dan kaumnya. Melihat kondisi seperti ini, Nabi Ilyasa As pun meminta petunjuk kepada Allah SWT.

Pertanyaan Ilyasa dijawab dengan bencana kekeringan yang kembal melanda penduduk di negeri Ba'labak itu. Ilyasa kembali memperingatkan kaumnya untuk bertobat, tapi lagi-lagi tak mereka pedulikan.

Bencana kemarau kali ini jauh lebih parah. Semua sumber air kering, udara terasa panas, penduduk menderita kelaparan, kehausan bahkan ada yang sampai busung lapar. Satu demi satu meninggal lantaran tak kuat menanggung derita.

Negeri Ba'labak diceritakan hancur karena bencana kekeringan, semua binasa. Yang ada hanya tinggal Nabi Ilyasa As dan pengikutnya yang setia. Ia kemudian memutuskan untuk hijrah atau berpindah.

Dari kisah Nabi Ilyasa As, anak-anak bisa mengambil hikmah tentang sikap pantang menyerah dan pemaaf meski mendapat perlakuan tak mengenakkan. Nabi Ilyasa As  juga memegang amanah  meneruskan dakwah ke umat Nabi Ilyas As.

Bunda, simak juga yuk keseruan mendongeng dengan boneka tangan seperti dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda