Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Manfaat Ajak Anak Memasak, Belajar Matematika hingga Cegah Picky Eater

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 20 Nov 2020 22:01 WIB

happy family in the kitchen. mother and  child son preparing the dough, bake cookies
Anak belajar matematika saat memasak/Foto: Getty Images/iStockphoto/evgenyatamanenko

Anak-anak perempuan biasanya senang dengan permainan memasak. Apalagi didukung mainan zaman now lebih banyak pilihannya, bahkan ada yang mirip bentuknya dengan kompor maupun peralatan dapur.

Tak hanya dengan permainan memasak, anak-anak pasti antusias saat Bunda mengajaknya ke dapur untuk ikut terlibat memasak. Si kecil juga berbuat hal yang sama, Bunda?


Ahli pediatri Mary L. Gavin, MD, mengatakan bahwa mengajak anak memasak dapat membantunya belajar dan mempraktikkan beberapa konsep matematika dasar, serta membangun keterampilan bahasa.

“Dan pengalaman membuat makanan bersama Anda dapat membantu membangun kepercayaan diri mereka dan meletakkan dasar bagi kebiasaan makan yang sehat,” kata Gavin dilansir Kids Health.

Ketika mengajak anak usia prasekolah memasak di dapur, kata Gavin, Bunda sebaiknya lebih fleksibel yang tentunya dengan persiapan yang sederhana serta ekspektasi yang tepat. Ketika Bunda dan anak prasekolah bersama-sama di dapur bisa menjadi petualangan kuliner yang akan dinikmati berdua.

Yang enggak kalah penting, jangan rencanakan proyek yang rumit. Anak-anak mungkin hanya mau mengerjakan 5 hingga 10 menit. Mulailah dari yang kecil dan buat tetap menyenangkan.Menghabiskan waktu di dapur bersama anak-anak tentu dapat menumbuhkan minat pada makanan dan memasak yang akan bertahan seumur hidupnya.


Membawa anak ke dapur, lanjut Gavin, juga dapat memberikan manfaat sebagai berikut ini:

1. Bangun keterampilan dasar

Gavin mengatakan, mengajak anak memasak dapat membantu anak mengasah kemampuan matematika dasar, dengan melakukan sesuatu yang sederhana seperti menghitung telur atau menuangkan air ke dalam gelas ukur. 

"Anda dapat menanyakan apa yang dilakukan pertama, kedua, dan ketiga atau menghitung bersama saat Anda menyendokkan adonan ke atas loyang,” katanya.

Saat Bunda membaca resep bersama, itu akan memperkenalkan kata-kata baru pada kosakata anak dan mempromosikan literasi.  Selain itu juga dapat meningkatkan keterampilan mendengarkan.

2. Dorong berpetualang dalam rasa

Anak-anak prasekolah terkenal pilih-pilih makanan, dan membawa anak ke dapur untuk memasak dapat membantu mereka membuka diri terhadap selera yang baru.  

"Saat putri Anda yang berusia 3 tahun berperan sebagai koki, dia mungkin mencicipi hidangan yang tidak akan dia coba jika Anda yang menyajikannya kepadanya. Jadi dorong anak-anak untuk mencicipi bahan-bahan baru yang Anda kerjakan dan bicarakan tentang apa yang mereka sukai dan bagaimana makanan sehat membuat tubuh tumbuh," jelas Gavin. 

3. Bantu anak-anak kecil menjelajah dengan indra 

Anak-anak belajar dengan menjelajah menggunakan indra dan dapur menjadi tempat yang ideal untuk melakukannya.  Ajaklah anak untuk mendengarkan mixer, mengaduk adonan, dan melihatnya mengembang, mencium aromanya di oven, dan terakhir cicipi roti hangat yang masih segar dari oven.  

"Jika aromanya enak, terlihat menarik, dan mudah dimakan, mereka mungkin mau mencobanya!” jelas Gavin.

4. Tingkatkan kepercayaan diri

Anak-anak prasekolah senang menunjukkan apa yang dapat mereka lakukan. “Dan bekerja di dapur memberikan kesempatan untuk merasakan pencapaian," sambung Gavin.  

5. Pekerjaan Ideal untuk anak-anak Prasekolah di dapur

Beberapa tugas di dapur sangat cocok untuk dikerjakan anak-anak usia 3 sampai 5 tahun. Kuncinya yakni memberi pekerjaan yang sesuai dengan keahlian anak dan sesuatu yang mereka nikmati.  

"Jadi, jika anak Anda suka menumbuk, keluarkan adonan rotinya dan biarkan anak prasekolah Anda menumbuknya," tambah Gavin.

Berikut beberapa cara lain yang dapat dilakukan anak-anak untuk membantu:

 1. Aduk adonan pancake

 2. Merobek selada untuk salad 

3. Menambah bahan

4. Menyusun pizza

5. Membantu Bunda “membaca" buku masak dengan membalik halaman  

Saat anak-anak tumbuh, keterampilannya akan berkembang,  begitu juga dengan rentang perhatian, dan minat dalam melakukan pekerjaan memasak yang lebih rumit, seperti memeras jus dari lemon, mengukur bahan-bahan ke dalam cangkir dan sendok, dan mengocok telur atau menumbuk kentang.

"Anak-anak prasekolah juga akan senang belajar dengan Anda.  Untuk alasan keamanan, Anda harus berada di dapur bersama mereka setiap saat, mengawasi dan memantau kemajuan," kata Gavin.


Sementara itu, Sean Blackburn, seorang peneliti mengatakan, anak-anak biasanya paling suka  membuat hidangan khusus di dapur bermain.  Anak-anak usia sekolah suka bermain restoran dan berperan sebagai pelayan yang mencatat pesanan, memasak makanan enak di dapur, dan kemudian melayani pelanggan.

"Dan bagian terbaik dari permainan dapur dengan anak-anak besar adalah mereka sering kali dapat membantu memasak dan memanggang dengan melakukan tugas-tugas seperti membantu menakar dan mencampur bahan untuk memanggang sesuatu atau merobek daun selada atau mencuci tomat ceri untuk salad," kata Blackburn dikutip Very Well Family.

Simak manfaat Bunda ajak main anak seperti penjelasan dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

 

Chow Yun Fat dan istri

 

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda