Hampir satu tahun anak-anak belajar di rumah dan tidak bertemu teman-teman sekolahnya. Nah, pemerintah memutuskan untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka di tahun ajaran 2020/2021, Bunda.

Meski pembelajaran tatap muka (PTM) sudah diperbolehkan, masih banyak sekolah yang masih perlu menerapkan belajar dari rumah (BDR). Salah satu faktornya adalah tingkat penularan COVID-19 di daerah tersebut.

Mengutip publikasi yang diunggah covid19.go.id, sekolah yang berada di zona merah 92 persen masih melakukan belajar dari rumah. Sedangkan, wilayah zona hijau 75 persen sudah boleh melakukan pembelajaran tatap muka.

Nantinya, kebijakan pembelajaran tatap muka dimulai dari pemberian izin oleh pemerintah daerah atau Kantor Kementerian Agama (Kemenag). Setelah itu dilanjutkan dengan izin dari satuan pendidikan hingga orang tua. Kalau Bunda tidak setuju, anak-anak tetap bisa belajar dari rumah.

Namun, satuan pendidikan atau sekolah yang boleh melakukan pembelajaran tatap muka harus memenuhi daftar periksa nih. Apa saja daftarnya?

Berikut daftar periksa yang harus dipenuhi sekolah:

1. Ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan.

2. Mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan.

3. Kesiapan menerapkan wajib masker.

4. Memiliki thermogun.

5. Memiliki pemetaan warga satuan pendidikan yang memiliki comorbid tidak terkontrol, tidak punya akses transportasi aman, punya riwayat perjalanan ke daerah dengan risiko COVID-19 yang tinggi.

6. Mendapatkan persetujuan komite sekolah atau perwakilan orang tua atau wali.

Selain itu, sekolah dan siswa wajib menerapkan protokol kesehatan 3 M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). Jadi, Bunda tidak perlu khawatir ketika anak-anak kembali ke sekolah.

Sebelum anak-anak kembali ke sekolah, jangan lupa ajarkan mereka untuk #ingatpesanbunda #ingatpesanibu untuk #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun, sesuai imbauan #satgascovid19.

Sebentar lagi libur akhir tahun, ini hal yang harus Bunda perhatikan.