HaiBunda

PARENTING

Sudah Sembuh tapi Masih Positif COVID-19 di Tes PCR, Kenapa Ya?

Jihaan Khoirunnisaa   |   HaiBunda

Kamis, 03 Dec 2020 14:59 WIB
Ilustrasi/Foto: iStock
Jakarta -

Bunda, tidak jarang pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 ternyata masih menunjukkan hasil positif dalam tes PCR. Tes ini biasanya dilakukan secara mandiri untuk memastikan dirinya sudah benar-benar sembuh.

Hal ini sejalan dengan panduan yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO menyebutkan, pasien bisa mengakhiri isolasi jika sudah tidak bergejala dan sudah melalui masa isolasi selama 10-14 hari, tanpa memerlukan dua kali tes PCR hasil negatif.

Meski demikian tes PCR tak bisa membedakan virus hidup dan mati. Sehingga pasien yang sembuh dari COVID-19 masih menunjukkan hasil positif usai selesai menjalani isolasi. Apa maksudnya ya, Bunda?


Dijelaskan Spesialis patologi klinik dr Thyrza Laudamy Darmadi SpPK dari RS Pondok Indah (RSPI) Bintaro Jaya, tes COVID-19 seperti PCR tak bisa membedakan virus genetik atau virus mati. Bisa jadi hasil tes masih positif COVID-19 saat mendeteksi fragmen virus yang sebenarnya telah mati.

"Nah jadi gini yang harus dimengerti adalah tadi kan PCR ini mendeteksi materi genetik, itu tidak bisa membedakan virus genetik atau virus mati jadi bisa saja memang itu virus sudah mati jadi yang tadi fragmen virus itu," jelas dr Thyrza dikutip dari detikHealth, Kamis (3/12/2020).

"Kalau kadang saya mengistilahkan sudah bangkainya, tapi mampu terdeteksi, tetap terdeteksi gitu, karena kan yang terdeteksi adalah materi genetik," lanjutnya.

Lalu, jika hasil tes masih positif COVID-19, apakah Bunda masih harus melakukan isolasi mandiri?

Pasien sembuh COVID-19, terang dr Thyrza, masih harus menjalani isolasi mandiri dan tetap disiplin menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #cucitanganpakaisabun, dan #jagajarak. Namun, menurutnya, hal ini tak perlu diulang pada hari ke-90.

"Nah jadi kalau misalnya dia sudah tidak bergejala, terus kemudian sudah isolasi mandiri, itu tetap sebenarnya protokolnya 3M itu tetap harus dijalankan," sebut dr Thyrza.

"Yang pernah saya baca itu tidak perlu diulang lagi pada periode 90 hari, pada saat periode 90 hari ini sebenarnya tidak perlu untuk diulang lagi, kecuali misalnya pada periode tersebut misalnya pasien itu tiba-tiba bergejala lagi, demam, batuk, gejala yang lainnya itu diperiksakan lagi PCR-nya," pungkasnya.

(prf/ziz)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Lamaran Brisia Jodie & Jonathan Alden, Kompak Pakai Kebaya dan Beskap Warna Hijau

Mom's Life Nadhifa Fitrina

60 Ucapan Khitanan Anak Lengkap dari Singkat, Islami hingga Bahasa Inggris Penuh Doa & Rasa Syukur

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Daun Bawang Ternyata Bisa Membantu Penyembuhan 8 Penyakit Ini, Termasuk Penurun Gula Darah

Mom's Life Arina Yulistara

Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami

Kehamilan Amrikh Palupi

Bunda yang Keguguran juga Bisa Alami Postpartum Depression, Simak Gejala & Cara Mengatasinya

Kehamilan Amrikh Palupi

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Keren! 5 Potret Sada Anak Fitri Tropica Ikut Lomba Ice Skating di Malaysia, Jadi Princess Belle

Turun BB 25 Kg dalam 4 Bulan, Ini 4 Cara Ampuh Menurut Pakar Bun!

Intip 5 Momen Hengky Kurniawan Bareng Putranya Bintang yang Tak Kalah Tampan Bun

Bunda yang Keguguran juga Bisa Alami Postpartum Depression, Simak Gejala & Cara Mengatasinya

60 Ucapan Khitanan Anak Lengkap dari Singkat, Islami hingga Bahasa Inggris Penuh Doa & Rasa Syukur

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK