Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Resep MPASI dari Yunani, Tepung Beras Jadi Menu Pertama

Hartati Nurwidjaya   |   HaiBunda

Rabu, 09 Dec 2020 15:54 WIB

Cute little baby boy, eating mashed vegetables for lunch, mom feeding him, sweet toddler boy, smiling
Ilustrasi MPASI/Foto: iStock
Jakarta -

Orang Yunani terbiasa dengan budaya bersih. Sejak bayi senantiasa dipasang ke leher bayi tatakan air liur. Jika baju bayi sedikit saja basah atau terkena noda, langsung diganti. Demikian juga dengan kebersihan badan bayi, dimandikan dua kali sehari sama seperti halnya di Indonesia.

Sedangkan bayi yang baru lahir biasanya hanya diberikan ASI eksklusif selama bayi berusia 4 bulan setengah. Sesuai keterangan dokter anak, Dokter Pagona Zografou, bahwa ada perubahan di Yunani saat ini. Saat putra saya lahir tahun 2004, bayi baru boleh diberi makanan tambahan setelah usia enam bulan.

Kini saat bayi berusia empat bulan setengah atau 5 bulan mulai diberikan tepung beras atau bubur nasi, dan sayuran direbus atau sup sayuran yang terdiri dari wortel, brokoli, bayam, tomat, dan sayuran lainnya. Untuk rasa manis diperkenalkan pada bayi usia 6 bulan baru boleh diberi jus yang manis rasanya. Jus terbuat dari buah apel segar, buah jeruk, dan buah pir.

Tepung berasIlustrasi Tepung beras/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Lordn

Hingga usia enam bulan mulai diberikan juga sup daging di blender. Biasanya sup daging sama seperti sup daging yang kita buat di Indonesia. Terdiri dari daging sapi, bawang, seledri, wortel, brokoli, zucchini setelah diblender halus ditambahkan minyak zaitun dan sedikit perasan lemon.

Dengan bertambahnya usia bayi menanjak bayi mulai tumbuh gigi biasanya mulai diberikan makanan tambahan seperti yogurt khusus untuk bayi yang mudah didapatkan di supermarket. Juga diberikan psomi yaitu roti makanan utama orang Yunani.

Biasanya bayi di Yunani tidur terpisah dari orang tua. Bayi diberikan kamar khusus tetapi dengan pengawasan terus-menerus.

Tentang Penulis:

Hartati Nurwidjaya lulusan Sosiologi Sospol UGM Angkatan 1987. Penulis buku Culture Shock : Love and Shock (Erlangga 2008), Hidangan Sehat Ala Mediterania (Hikmah, 2008), Bahaya Alkohol bersama Prof. Zullies Ikawati (Elexmedia, 2009), Cara Mencegah Kanker Serviks bersama Prof. Andrijono (Elexmedia 2010), Cara Mencegah Selingkuh dan Cerai (Elexmedia, 2011).

Simak juga bagaimana keluarga seleb, Arman Maulana dan Dewi Gita, mempersilakan anak semata wayangnya untuk sekolah di luar negeri dalam video berikut.

[Gambas:Video Haibunda]



Banner biaya sekolahBanner biaya sekolah/ Foto: HaiBunda
(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda