Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bun, Ajak Anak Mengenal Nama-nama Istri Nabi Muhammad SAW Selain Aisyah

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 08 Jan 2021 09:15 WIB

ilustrasi nabi muhammad
Ilustrasi/ Foto: iStock

Jakarta - Anak-anak mungkin hanya mengenal beberapa nama istri Nabi Muhammad SAW, misalnya saja istri pertamanya Khadijah dan istri yang paling belia usianya, Aisyah. Padahal, Nabi Muhammad memiliki 13 istri, siapa-siapa saja nama istri Nabi Muhammad Saw?

Ibnu Hazm al-Andalusi dalam Intisari Sirah Nabawiyah menuliskan bahwa Nabi Muhammad menikahi Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushay bin Kilab saat beliau berusia 25 tahun. Saat itu usia Khadijah sudah berusia 40 tahun. 


"Khadijah meninggal tiga tahun sebelum hijrah dan Nabi Muhammad tidak menikahi perempuan lain hingga Khadijah meninggal," kata Ibnu Hazm.

Untuk memperluas pengetahuan tentang Nabi Muhammad SAW, yuk, Bunda, kita kenalkan juga nama-nama istri Nabi Muhammad lainnya.

Berikut 13 nama istri Nabi Muhammad Saw:

1. Khadijah binti Khuwailid

Dikutip detikcom, Khadijah binti Khuwailid, perempuan setia dan mulia dan yang pertama mengakui kerasulan Muhammad SAW. Dia juga perempuan pertama yang memeluk islam. 

Nabi Muhammad berumah tangga dengan Khadijah selama 25 tahun. Sejumlah buku Sirah Nabawiyah menyebutkan bahwa Khadijah wafat saat Rasulullah berusia 50 tahun. 

Sebelum dinikahi Nabi Muhammad, kata Ibnu Hazm, Khadijah menikah dengan Atiq bin Abid bin Abdullah bin Umar bin Makhzum. Setelah itu, Khadijah menikah dengan Abu Halah, yang bernama lengkap Hind bin Zurarah bin an-Nabbasy bin Adi bin Habib bin Shurad bin Salamah bin Jarwah bin Usayyid bin Amr bin Tamim.

2. Saudah binti Zam’ah 

Setelah Khadijah meninggal, Nabi Muhammad SAW menikahi Saudah binti Zam’ah bin Qais bin Abdu Syams bin Abdu Wudd bin Nashr bin Malik bin Hisl bin Amir bin Lu’ay, janda berusia 55 tahun.  Sebelum menikah dengan Nabi, Saudah ditinggal mati oleh suaminya yang juga sepupunya, as-Sakran bin Amr bin Abdu Syams.

Buku Sirah Nabawiyah karya Abdul Hasan 'Ali al-Hasani an-Nadwi menyebut setelah Khadijah wafat, Rasulullah menduda selama 1 tahun. Setelah itu Nabi Muhammad menikah dengan Saudah.

3. Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq

Sebelum menikahi Saudah, Rasulullah Saw disebut sudah melamar Aisyah binti Abu Bakr. Semua bermula dari kesedihan para sahabat yang melihat kesendirian Rasulullah. 

Salah satu sahabat yang membujuk agar Nabi Muhammad menikah lagi adalah Khaulah binti Hakim. Dia membujuk Rasulullah agar mau menikahi putri Abu Bakr, Aisyah. Nabi Muhammad setuju dan mengkhitbah (melamar) Aisyah. 

Sejumlah literatur menyebut ketika menikahi Aisyah usia Rasulullah sudah 61 tahun. Aisyah hidup bersama Nabi selama 9 tahun 5 bulan. 

Aisyah adalah satu-satunya istri Nabi Muhammad SAW yang dinikahi dengan status gadis. Dia termasuk orang yang amat dicintai Rasulullah dan merupakan wanita yang paling banyak ilmunya di tengah umat.

Simak nama istri Nabi Muhammad lainnya di halaman berikut:

Bunda, bisa menyimak cara mengenalkan anak pada agama dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



 

Nabi Muhammad Menikahi Janda

ilustrasi nabi muhammad

Ilustrasi/ Foto: iStock

4. Hafshah binti Umar bin al- Khathab

Pada tahun ke-3 Hijrah, Rasulullah SAW menikah dengan Hafshah, janda dari Khunais bin Hudzafah As-Sahmi yang gugur dalam perang melawan kaum kafir Quraisy. Nabi menikahi Hafshah dua tahun beberapa bulan setelah hijrah. 

5. Zainab binti Khuzaimah

Nabi Muhammad kemudian menikahi Zainab binti Khuzaimah bin al-Harits bin Abdullah bin Amr bin Abdullah bin Abdu Manaf bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’ah. Sebelum menikah dengan Nabi, Zainab bersuamikan Ubaidah bin al-Harits bin al-Muthalib bin Abdu Manaf yang terbunuh dalam Perang Badar. Sementara itu, az-Zuhri mengatakan bahwa sebelumnya Zainab bersuamikan Abdullah bin Jahsy al-Asadi yang gugur dalam Perang Uhud.

Zainab wafat saat Nabi masih hidup, setelah berkumpul dengannya selama dua bulan.  

6. Ummu Salamah 

Nabi juga menikah dengan Ummu Salamah (namanya Hind) binti Abu Umayyah (namanya Hudzaifah) bin al-Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum bin Yaqazhah bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay.

Sebelumnya Ummu Salamah menikah dengan Abu Salamah (namanya Abdullah) bin Abdul Asad al-Makhzumi dan memiliki empat orang anak yaitu Umar, Salamah, Durrah, dan Zainab. Ummu Salamah adalah istri Nabi yang wafat paling akhir. Sedangkan Atha’ berkata, istri Nabi yang wafat paling akhir adalah Shafiyyah. 

7. Zainab binti Jahsy

Zainab binti Jahsy bin Ri’ab bin Ya’mur bin Shabrah bin Murrah bin Kabir bin Ghanam bin Dudan bin Asad bin Khuzaimah. Sebelum dinikahi Nabi, Zainab bersuamikan Zaid bin Haritsa mantan budak Nabi yang dianggap sebagai putra beliau sendiri. Zaid menceraikannya, lalu Allah menurunkan ayat Al Quran yang tertuju langsung kepada diri Beliau.

"Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia. "(Al-Ahzab: 37).

Zainab adalah istri Nabi yang meninggal paling awal setelah beliau wafat, yakni pada awal kekhalifahan Umar. Dialah perempuan yang dinikahkan oleh Allah dengan Nabi. 

Masih ada nama istri Nabi Muhammad yang lain, baca di halaman selanjutnya.

Berlaku Adil dengan Para Istri Nabi Muhammad

ilustrasi nabi muhammad

Ilustrasi/ Foto: iStock

8. Juwairiyah binti Al-Harits

Bapaknya adalah pemimpin Bani Mushthaliq dari Khuza'ah. Tadinya Juwairiyah ada di antara para tawanan Bani Mushthaliq, yang kemudian bagian Tsabit bin Qais bin Syammas. Lalu Rasulullah menebus dirinya dan menikahinya pada bulan Sya'ban tahun 6 H.

9. Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan

Sebelumnya Ummu Habibah adalah istri Ubaidillah bin Jahsy. Bersama suaminya dia hijrah ke Habasyah. Namun, di sana Ubaidillah murtad dan juga meninggal di sana. Sekalipun suami murtad, Ummu Habibah tetap teguh dalam Islam. 

Rasulullah SAW melamar Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan melalui Amr bin Umayush Adh-Dhamri. Saat itu sebenarnya Amr bin Umayush Adh-Dhamri diutus untuk menyerahkan surat Rasulullah kepada Raja Najasyi pada bulan Muharram 7 H. 

Setelah menyampaikan surat itulah, Amr bin Umayush Adh-Dhamri melamar Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan untuk Rasulullah.

10. Shafiyah binti Huyai bin Akhthab

Shafiyah berasal dari Bani Israil, yang sebelumnya menjadi salah seorang dari tawanan Khaibar. Lalu Rasulullah memilihnya untuk diri Beliau sendiri, membebaskannya dan menikahinya setelah penaklukkan Khaibar.

Sebelumnya, Shafiyyah bersuamikan Kinanah bin Abu al-Huqaiq. Al- Waqidi berkata, Shafiyyah binti Huyay wafat pada 50 H. Hal serupa juga dikatakan oleh Abu Hassan az-Zayyadi. 

11. Maimunah binti Al-Harits

Maimunah binti al-Harits bin Hazn bin Bujair bin Haram bin Ruwaibah bin Abdullah bin Hilal bin Amir bin Sha'sha'ah adalah saudari Ummul Fadhl, Lubabah binti Al-Harits. Rasulullah menikahinya pada bulan Dzul Qa'dah 7 H saat umrah qadha' setelah habis masa iddahnya.

Sebelum dinikahi Rasulullah SAW, dia bersuamikan Abu Ruhm bin Abdul Uzza bin Abu Qais bin Abdu Wadd bin Nashr bin Malik bin Hisl bin Amir bin Lu'ay. Namun, Abdullah bin Muhammad bin Aqil bin Abu Thalib mengatakan bahwa Maimunah bersuamikan Huwaithib bin Abdul Uzza, saudara Abu Ruhm. 

12. Jamilah

Jamilah termasuk tawanan, dan tak banyak informasi mengenai istri Nabi Muhammad SAW yang satu ini.

13. Jariyah

Jariyah adalah wanita dihadiahkan Zainab binti Jahsy kepada Nabi Muhammad.

Muhammad Husain Haikal dalam bukunya Sirah Nabawiyah menyebutkan, setelah Nabi Muhammad menikah dengan istri-istrinya turunlah ayat Surat An Nisa ayat 3: 

وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا۟ فِى ٱلْيَتَٰمَىٰ فَٱنكِحُوا۟ مَا طَابَ لَكُم مِّنَ ٱلنِّسَآءِ مَثْنَىٰ وَثُلَٰثَ وَرُبَٰعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ فَوَٰحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَلَّا تَعُولُوا۟ 

Arab-Latin: Wa in khiftum allā tuqsiṭụ fil-yatāmā fangkiḥụ mā ṭāba lakum minan-nisā`i maṡnā wa ṡulāṡa wa rubā', fa in khiftum allā ta'dilụ fa wāḥidatan au mā malakat aimānukum, żālika adnā allā ta'ụlụ. 

Artinya: Dan kalau kamu khawatir tak bisa berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu sukai: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda