
parenting
Panik Muncul Bintik Merah di Kulit Bayi? Ini Cara Mengatasinya Bunda
HaiBunda
Kamis, 21 Jan 2021 13:42 WIB

Bunda yang baru melahirkan mungkin suka dibikin bingung ketika melihat bintik-bintik merah di wajah bayi. Lantas berpikir, apa sebabnya ya. Apakah ini yang disebut jerawat atau ruam pada bayi?
Melanie Santos, dokter bersertifikat dengan spesialisasi urogynecology, mengatakan bahwa kulit setiap orang berbeda. Begitu juga cara munculnya ruam dan jerawat pada setiap orang bisa berbeda-beda.
Nah pada bayi, mereka tidak dapat memberi tahu Bunda apa yang mereka rasakan ketika hal ini terjadi. Dengan demikian, Bunda lah yang harus memperhatikan dengan seksama kondisi kulit bayi.
Dikutip dari Healthline, Santos pun menjelaskan tentang beberapa masalah kulit paling umum yang dihadapi bayi:
1. Jerawat bayi
Bayi juga bisa berjerawat Bunda. Kata Santos, jerawat bayi biasanya berkembang sekitar dua hingga empat minggu setelah lahir. Bintik kecil merah atau putih biasanya muncul di pipi, hidung, dan dahi bayi. Meski demikian, penyebabnya belum diketahui dengan pasti. Namun tak perlu khawatir karena biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar tiga hingga empat bulan tanpa meninggalkan bekas.
"Untuk mengobati jerawat bayi, jangan gunakan produk jerawat yang dijual bebas yang Anda gunakan pada diri sendiri. Bahan-bahan ini dapat merusak kulit halus bayi Anda," tegas Santos.
Sebagai perawatan di rumah untuk mengobati bintik merah bayi yang berupa jerawat, Bunda bisa melakukan ini:
- Cuci wajah bayi setiap hari dengan sabun lembut
- Jangan menggosok dengan keras atau mencubit area yang teriritasi
- Hindari losion atau produk wajah berminyak
Kalau Bunda khawatir jerawat bayi yang tidak kunjung sembuh, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter ya.
2. Eksim
Eksim adalah kondisi kulit yang menyebabkan timbulnya ruam yang kering, merah, gatal, dan terkadang terasa nyeri. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak dan sering berkembang dalam enam bulan pertama kehidupan. Kondisi tersebut dapat berlanjut seiring bertambahnya usia anak.
Pada bayi hingga usia enam bulan, eksim sering muncul di pipi atau dahi. Seiring bertambahnya usia bayi, ruam bisa berpindah ke siku, lutut, dan lipatan kulit.
Eksim muncul saat kulit kering atau saat kulit bersentuhan dengan alergen atau iritan, seperti bulu hewan peliharaan, tungau debu, detergen, pembersih rumah tangga.
"Air liur juga bisa mengiritasi eksim di sekitar dagu atau mulut," katanya.
Tidak ada obat untuk eksim, tetapi ada cara untuk menangani gejala bayi:
- Mandi air hangat sebentar (antara 5 dan 10 menit) dan gunakan sabun lembut .
- Gunakan krim atau salep kental sebagai pelembab dua kali sehari.
- Gunakan detergen bebas pewangi untuk mencuci pakaian yang dirancang untuk kulit sensitif.
Dokter anak bayi mungkin dapat meresepkan salep steroid untuk membantu mengurangi peradangan. Namun pastikan Bunda menggunakannya sesuai arahan dokter.
3. Milia
Milia adalah benjolan putih kecil di hidung, dagu, atau pipi bayi baru lahir yang terlihat mirip jerawat. Benjolan ini juga bisa muncul di lengan dan kaki bayi. Benjolan tersebut disebabkan serpihan kulit mati yang terperangkap di dekat permukaan kulit. Seperti jerawat bayi, milia hilang tanpa pengobatan.
Namun, Anda dapat menggunakan perawatan yang sama di rumah:
- Cuci wajah bayi setiap hari dengan sabun lembut.
- Jangan menggosok dengan keras atau mencubit area yang teriritasi Hindari losion atau produk wajah berminyak.
4. Cradle cap
Cradle cap tampak seperti bercak bersisik, kekuningan, dan berkerak di kepala bayi. Hal ini biasanya berkembang saat bayi berusia dua atau tiga bulan. Mungkin juga ada kemerahan di sekitarnya. Ruam tersebut bisa muncul di bagian leher, telinga, atau ketiak bayi.
Meskipun tidak terlihat cantik, cradle cap tidak berbahaya bagi bayi. Tidak gatal seperti eksim. Kondisi ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan tanpa pengobatan.
Beberapa hal yang dapat Bunda lakukan di rumah untuk mengontrol cradle cap adalah:
- Cuci rambut dan kulit kepala bayi Anda dengan sampo yang lembut
- Sisir sisik dengan sikat rambut berbulu lembut
- Hindari mencuci rambut terlalu sering, karena akan mengeringkan kulit kepala
5. Ruam panas
Ruam panas terjadi ketika keringat terjebak di bawah kulit karena pori-pori tersumbat. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh cuaca panas atau lembap. Ketika bayi mengalami ruam panas, mereka mengalami lepuh kecil, merah, berisi cairan. Nah, hal ini dapat muncul di leher, bahu, dada, ketiak, lipatan siku, dan paha.
Ruam biasanya hilang dalam beberapa hari tanpa pengobatan. Namun, temui dengan dokter jika bayi mengalami demam atau ruam.
"Untuk menghindari kepanasan, kenakan bayi dengan pakaian katun yang longgar selama bulan-bulan musim panas. Lepaskan lapisan ekstra jika terlalu panas dalam cuaca dingin," ujar Santos.
6. Bintik-bintik Mongolia
Bintik Mongolia adalah jenis tanda lahir yang muncul segera setelah lahir. Bintik-bintik itu dapat memiliki ukuran yang beragam dan memiliki warna abu-abu kebiruan yang agak gelap. Hal ini dapat ditemukan di mana saja di tubuh bayi, tetapi biasanya terlihat di bokong, punggung bawah, atau belakang bahu.
Tanda ini juga paling sering terjadi pada bayi dengan keturunan Afrika, Timur Tengah, Mediterania, atau Asia. Sebenarnya tidak berbahaya dan memudar seiring waktu tanpa pengobatan.
Simak juga penjelasan bahwa bintik merah di wajah tak selalu jerawat dalam video berikut ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
5 Cara Menghilangkan Bintik Merah di Wajah Bayi 0-6 Bulan

Parenting
Penyebab Roseola, Infeksi Ringan yang Sebabkan Ruam Merah & Umum Menyerang Anak 6 Bulan

Parenting
Bintik Merah pada Bayi: Ketahui Gejala, Penyebab, dan Kapan Harus ke Dokter

Parenting
5 Penyebab Bintik Merah di Kulit Bayi Serta Cara Alami untuk Pertolong Pertama

Parenting
Bintik Merah pada Bayi: Penyebab dan Cara Menghilangkannya di Kulit Si Kecil

Parenting
Bunda, Ketahui 10 Jenis Bintik Merah pada Bayi dan Cara Mengatasinya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda