Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

3 Jenis Makanan yang Dihindari untuk Menu MPASI 7 Bulan

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Senin, 25 Jan 2021 13:57 WIB

Ilustrasi MPASI
Ilustrasi MPASI/Foto: Getty Images/iStockphoto/chinaview
Jakarta -

Untuk Bunda yang sedang belajar mengenai makanan MPASI 7 bulan, bagaimana pola makan Si Kecil dalam sebulan pertama? Jika pola makannya sudah terbentuk berarti sudah saatnya Bunda naik tingkat ke menu MPASI berikutnya.

Tapi, jika biasanya Bunda melihat menu yang disarankan untuk MPASI 7 bulan, ada baiknya mempelajari juga makanan-makanan yang harusnya tidak diberikan pada Si Kecil. Lalu apa saja makanan yang sebaiknya tidak diberikan pada anak dengan usia 7 bulan ini? 

Raw honey atau madu asli

Madu adalah salah satu cairan yang dihasilkan oleh alam, mengandung gula alami yang sehat karena dihasilkan dari nektar bunga dan diolah oleh lebah. Raw honey termasuk makanan yang tidak mengalami pengolahan dan baik dikonsumsi orang dewasa.

Namun demikian, madu alami diketahui memiliki bakteri bernama Clostridium botulinum yang diketahui memiliki racun syaraf. Maka itulah bayi di bawah usia 12 bulan tidak disarankan untuk mengonsumsinya.  Apabila Bunda ingin memberikan menu ini pada Si Kecil, disarankan saat ia sudah menginjak usia setahun.

Makanan dengan potongan terlalu besar

Menu MPASi 7 bulan masuk termasuk dalam makanan pertama untuk anak. Karena itu bentuknya masih dalam wujud puree dan dalam bentuk potongan buah atau sayuran yang sudah dikukus matang dan dihancurkan.

Sangat tidak disarankan memberi MPASI awal dalam bentuk potongan terlalu besar. Dikatakan dr.Tan Shot Yen sebagai Pakar Nutrisi bahwa potongan terlalu besar hanya akan dimainkan sembarang oleh bayi. Selain itu, potongan makanan yang terlalu besar bisa menyebabkan anak tersedak. 

"Yang ada, dia ngga makan. Hanya dibuang-buang aja makanan itu, dilempar-lempar," ujarnya pada saat sesi HaiBunda Live beberapa waktu lalu.

An adorable baby in a high chair laughs at her mother as she spoon feeds her.  She pretends the spoon is a moving train using sound effects.Ilustrasi MPASI/ Foto: iStock

Ikan laut dengan kandungan merkuri tinggi

Ikan memang memiliki nutrisi yang sangat baik untuk perkembangan anak dan mengandung protein hewani. Salah satu jenis ikan yang disarankan adalah mereka yang berasal langsung dari laut.

Namun, jika Bunda berasal dari daerah perkotaan, disarankan untuk mendapatkan ikan dari laut dalam untuk menghindari tingginya kandungan merkuri. Dilansir medicinet.com, kandungan merkuri yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan pada otak, jantung, ginjal, paru, dan sistem imun.

Jika Bunda khawatir dengan masalah merkuri ini, cobalah melirik menu ikan air tawar sebagai pengganti ikan laut. Seperti lele yang diketahui memiliki kandungan omega-3 yang menjaga fungsi jantung dengan menurunkan kadar trigliserida.

Bisa juga Bunda berikan olahan belut di mana dalam setiap 85 gramnya terdapat 46% vitamin B12. Bisa juga ikan kembung yang diketahui memiliki kandungan omega-3 tertinggi, bahkan lebih tinggi dari salmon. 

Simak video berikut Bun mengenai ikan pengganti salmon untuk MPASI:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Fanny Fabriana Sekeluarga Terkena Covid-19



(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda