Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tak Boleh Asal-asalan! Begini Cara Mengatur Menu MPASI 6 Bulan yang Optimal

Kinan   |   HaiBunda

Rabu, 17 Feb 2021 12:44 WIB

Ilustrasi MPASI
Ilustrasi menu MPASI 6 bulan/ Foto: iStock

Saat bayi sudah memasuki usia 6 bulan, Bunda bisa mulai bersiap-siap memberikan makanan pendamping ASI alias MPASI. Pada tahap perkenalan ini, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian Bunda.

Mulai dari mengenal jenis-jenis bahan makanan yang aman untuk bayi, tanda bayi siap makan, hingga mengatur jadwal yang tepat agar tumbuh kembang bayi tetap optimal.

Dalam situs resminya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan bahwa strategi pemberian MPASI harus tepat waktu, adekuat, aman, higienis dan diberikan secara responsif. Jangan terburu-buru, sebab di tahap ini ASI tetap menjadi bagian terpenting dari makanan bayi.

Berikut rangkuman informasi tentang pengaturan menu MPASI 6 bulan yang wajib Bunda pahami:

Kebutuhan gizi bayi usia 6 bulan

Dalam memberikan makanan pendamping, Bunda perlu memerhatikan apa saja komponen nutrisi yang ada. Dikutip dari Parenting First Cry, bayi usia 6 bulan membutuhkan nutrisi sebagai berikut:

  • Kalsium: untuk perkembangan tulang dan gigi
  • Zat besi: membantu membawa darah beroksigen ke bagian tubuh yang sedang berkembang
  • Seng: meningkatkan perbaikan dan pertumbuhan sel
  • Lemak: merangsang perkembangan otak
  • Karbohidrat:  memberikan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari
  • Protein: komponen penting bagi sel
  • Vitamin: terutama vitamin A, B1, B2, B3, B6, B12, C, D, E dan K sangat penting untuk bayi
  • Mineral: natrium dan kalium secara langsung memengaruhi pertumbuhan bayi.
Baby boy in high chair feeding himself with spoonMPASI untuk bayi 6 bulan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/SolStock

Bunda bisa memilih bahan-bahan makanan sayur, buah, lauk dan produk olahan susu. Untuk sayur misalnya seperti brokoli, kentang, ubi, dan wortel. Sementara untuk buah, Bunda bisa memberikan apel, pisang,air jeruk, atau pir. 

Beberapa sumber protein yang bisa dipilih misalnya daging ayam, daging sapi, telur, tahu dan kacang-kacangan. 

Selain memastikan gizi terpenuhi, jangan lupa utamakan prinsip bersih dan higienis juga ya, Bunda. Di antaranya dengan memastikan kebersihan tangan, alat masak dan alat makan, serta menyimpan bahan makanan dengan benar.

Berapa banyak porsi yang MPASI bayi 6 bulan?

Menurut IDAI, bayi 6 bulan sebaiknya diberikan MPASI sebanyak 2 kali sehari, kemudian bertahap ditambahkan menjadi 3 kali sehari. Jika bayi terbiasa makan, berikan 1 sampai 2 kali makanan selingan.

Untuk porsi makan, sebagai perkenalan berikan 2-3 sendok makan per porsi. Nantinya bertahap tingkatkan menjadi setengah mangkuk ukuran 250 ml.

Sebagai perkenalan, Bunda bisa memberikan MPASI dengan tekstur bubur kental yang dihaluskan (puree). Kemudian jika anak mampu, tekstur lain seperti makanan yang dilumatkan (mashed) juga bisa diberikan.

Seperti apa tanda-tandanya bayi 6 bulan siap makan?

American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar ibu menyusui bayi secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya. Pada saat bayi mencapai usia 6 bulan, makanan padat bisa diberikan. Tanda-tanda bayi 6 bulan sudah siap makan di antaranya:

  • Dapat duduk dengan leher tegak
  • Dapat mengangkat kepalanya sendiri tanpa bantuan
  • Menunjukkan ketertarikan terhadap makanan, misalnya dengan mencoba meraih makanan di hadapannya
  • Menunjukkan tanda lapar meski sudah menyusu

Nah, karena di tahap perkenalan ini bayi masih beradaptasi dengan makanan bertekstur padat, Bunda harus tetap sabar mendampingi, ya. Tetap berikan dorongan pada bayi untuk belajar makan. Tapi ingat, jangan paksa bayi untuk langsung menghabiskan makanannya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyusun menu MPASI 6 bulan

Dikutip dari Parents, ada bahan makanan tertentu yang  tidak boleh diberikan sebagai menu MPASI 6 bulan. Salah satunya madu, karena dapat menyebabkan penyakit serius yakni botulisme.

Selain itu, jangan lupa juga untuk memastikan kematangan setiap bahan makanan yang Bunda berikan. Terutama telur, daging dan ikan.

Hindari pemberian makanan dengan kadar lemak tinggi, serta tambahan zat pemanis dan penyedap. Perhatikan juga pemberian makanan yang berisiko memicu tersedak, seperti kacang utuh, permen, anggur, dan sayur utuh bertekstur keras.

Saat bayi berusia 6 bulan, ia sudah bisa mulai minum air putih untuk membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuhnya. Tapi ingat, takarannya juga tetap dibatasi sekitar 60-120 ml saja per hari.

Demikian ulasan tentang cara tepat mengatur menu MPASI 6 bulan. Jangan lupa untuk tetap bersabar mendampingi si Kecil ya, Bunda!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda