Berhati Mulia, 3 Artis Tetap Adopsi Meski Punya Anak Kandung

Venna Melinda dan Vania Athabina/ Foto: Instagram @vennamelindareal

Hadirnya anak dalam suatu perkawinan akan menambah kebahagiaan bagi suami istri. Namun tak sedikit pasangan yang harus diuji untuk mendapatkan momongan.

Mereka yang belum dikaruniai buah hati rela melakukan berbagai cara, termasuk mengadopsi anak. Namun para artis ini justru mengadopsi anak ketika mereka sudah memiliki anak kandung.

Mereka mengasuh anak angkat seperti darah daging mereka sendiri. Tanpa pilih kasih, anak-anak angkat artis juga mendapat perlakuan yang sama seperti anak kandung.

Berhati mulia, berikut ini deretan selebriti yang mengadopsi anak setelah punya momongan:

Ruben Onsu

Kehadiran Betrand Peto di keluarga Ruben Onsu menjadi perbincangan hangat di tahun 2019 lalu. Pasangan yang telah menikah pada 22 Oktober 2013 ini memutuskan untuk mengadopsi Betrand meski telah dikaruniai anak kandung.

Pada mulanya Ruben hanya ingin menjadikan bocah asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu sebagai anak didik. Betrand Peto memang memiliki suara emas yang mencuri perhatian Ruben nih, Bun.

Namun ikatan batin yang kuat membuat Ruben ingin mengadopsi Betrand. Ia dan Sarwendah pun memboyong Betrand Peto ke Jakarta sebagai anak angkat mereka.

Betrand Peto terlihat sangat akrab dengan kedua putri Sarwendah, yakni Thalia dan Thania. Ia juga meneruskan jejak orang tua angkatnya untuk masuk ke dunia hiburan.

Wajah Betrand Peto kini sering muncul di layar kaca mendampingi ayah dan ibunya sebagai presenter. Selain nge-host, Betrand juga tampil sebagai penyanyi pendatang baru. Sudah seperti anak sendiri ya, Bunda.

Venna Melinda

Aksi Venna Melinda yang menyelamatkan bayi perempuan sempat mencuri perhatian publik di 2016 lalu. Bayi mungil itu ditemukan di toilet wanita Masjid Fathullah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Tangerang.

Bayi tersebut sempat berada dalam keadaan kritis karena lahir prematur. Berat badannya hanya sekitar 1,7 kilogram, Bunda. Bayi juga mengalami keracunan karena tali pusar yang belum digunting.

Pada mulanya Venna tidak bermaksud untuk mengadopsi bayi tersebut. Namun hatinya tersentuh ketika melihat bayi mungil yang tak berdaya. Ia jatuh cinta pada bayi yang kini diberi nama Vania Athabina.

Perjalanan Venna ketika mengadopsi Vania juga cukup panjang. Ia harus mengikuti sejumlah tes seperti tes psikologi dan kesehatan serta mengurus berbagai macam surat. Akhirnya setelah menunggu 9 bulan, ia pun membawa pulang Vania ke pelukannya, Bunda.

Simak juga cerita GKR Bendara soal beda didikan Keraton Yogyakarta dahulu dengan masa kini, dalam video Intimate Interview di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

DENNY CAGUR

Denny Cagur/ Foto: Hanif Hawari

Denny Cagur

Denny Cagur dan Santi Widihastuti menyambut seorang anak laki-laki bernama Fadikal Muhammad Arsya ke dalam keluarga kecil mereka. Arysa diadopsi di tahun 2016.

Sebelumnya Denny dan Santi telah dikaruniai putra sulung bernama Fabian Muhammad Yahva yang lahir pada 20 Februari 2009.

Kebahagiaan Denny dan Santi semakin bertambah dengan hadirnya anak laki-laki kedua. Pasangan yang menikah pada 15 Januari 2006 itu tak membedakan-bedakan kedua anaknya.

"Pokoknya adeknya Abi (anak pertamanya). Kita juga sayang sama seperti Abi. Abi sayang banget. Bahkan di rumah sering bercanda bareng," ungkap Denny kepada detikcom.

PROSEDUR ADOPSI ANAK

Ilustrasi kedekatan anak dan ibu tirinya

Ilustrasi/ Foto: iStock

Prosedur adopsi anak

Ada beberapa prosedur adopsi anak yang harus dilakukan oleh calon orang tua angkat. Beberapa mekanisme tersebut, yakni:

1. Orang tua yang hendak mengadopsi anak mengirimkan surat permohonan. Jika adopsi terjadi antara orang tua WNI-WNI dan WNI single parent maka surat permohonan adopsi anak disampaikan ke Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi. Dan jika adopsi terjadi antara orang tua WNI-WNA, maka permohonan pengangkatan anak disampaikan ke Kementerian Sosial (Kemensos).

2. Setelah surat permohonan pengangkatan anak diterima Dinsos atau Kemensos, akan dibentuk Tim Pertimbangan Perizinan Pengangkatan Anak (Tippa).

3. Tim Tippa mengirim Tim Pekerja Sosial (Peksos) ke rumah calon orang tua angkat. Tim Peksos mengadakan dialog dengan calon orang tua angkat kelayakan secara psikologi, sosial, ekonomi dan melihat segala aspek kelayakan untuk bisa mendapatkan hak asuh. Tim Peksos juga akan mengunjungi calon orang tua angkat selama 2 kali dalam masa 6 bulan.

4. Tim Peksos menyampaikan hasil ke tim Tippa.

5. Berdasarkan rekomendasi tim Peksos, tim Tippa akan meminta kelengkapan orang tua angkat antara lain:

Pasangan harus berstatus menikah dengan usia minimal 25 tahun dan maksimal 45 tahun.
Bukti pernikahan yang sah, minimal 5 tahun. Kurang dari itu tidak akan diizinkan.
Surat keterangan sehat jasmani rohani dari rumah sakit.
Surat keterangan tidak pernah melakukan pelanggaran hukum atau Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
Surat keterangan penghasilan sehingga layak mengangkat anak.

6. Jika semua syarat tersebut dipenuhi, maka Mensos akan memberikan rekomendasi berdasarkan rekomendasi tim Tippa diizinkan mengangkat anak.

7. Surat rekomendasi pengangkatan anak terbit. Orangtua angkat mendapatkan hak pengasuhan sementara selama 6 bulan.

8. Setelah masa pengasuhan sementara selama 6 bulan hasilnya baik, maka pengangkatan anak akan ditetapkan oleh pengadilan.