Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Mata dan Suara, Kunci Baca Buku Cerita Fabel untuk Anak dengan Ekspresif

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 16 Mar 2021 18:35 WIB

Father reading a book to his daughter while lying on the floor in bedroom
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/g-stockstudio

Anak terlahir tak langsung mencintai buku. Perlu campur tangan orang tua yang mengarahkannya. Kalau Bunda bingung buku apa yang bisa dibacakan ke anak, cerita fabel bisa jadi pilihannya.

Fabel menceritakan tentang kehidupan binatang yang berperang sebagai tokoh utama. Namun, binatang-binatang tersebut digambarkan memiliki perilaku seperti manusia. Biasanya, cerita fabel berisi konflik antar tokoh hewan. 

"Mereka bisa berbicara, bekerja, berpikir, atau melakukan aktivitas manusia," kata Kevin Donnelly, Direktur Education Standards Institut dan penulis Educating your child: it's not rocket science dikutip The Australian.

Cerita fabel ini bisa dibacakan nyaring alias read aloud ke anak dengan seekspresif mungkin. Seperti dikatakan penulis yang juga profesor literacy studies di Flinders University, di Australia, Mem Fox bahwa semakin ekspresif Bunda membaca, semakin fantastis pengalaman yang dirasakan anak-anak. 

Semakin fantastis pengalaman, semakin besar anak-anak menyukai buku, dan mereka akan semakin "berpura-pura" membaca. Semakin mereka "berpura-pura" membaca, semakin cepat mereka belajar membaca.  

"Tidak ada cara yang tepat untuk membaca dengan suara keras, selain mencoba untuk menjadi seekspresif mungkin. Saat kita membaca sebuah cerita, kita perlu menyadari posisi tubuh kita, wajah kita dan ekspresi mereka, kontak mata kita dengan anak atau anak-anak, variasi vokal kita, dan animasi wajah umum kita," ujar Fox dikutip dari Reading Magic.  

Banner daun calathea


Saat Bunda membacakan cerita fabel ke anak-anak, pernah nggak kontak mata dengan si Kecil atau hanya membacakan? Bunda pasti memiliki cara khusus membacakan cerita ke anak. Misalnya suara Bunda berayun naik turun dalam nada yang sama, nada lambat yang sama. Jangan lupa, kontak mata dengan anak itu perlu.

"Jika kita membaca sebuah cerita tanpa membiarkan nilai emosionalnya terlihat melalui mata kita, kita sedang menyia-nyiakan aset utama," kata Fox. Meskipun benar bahwa tidak ada cara yang tepat untuk melakukannya, membaca dengan lantang pada kenyataannya merupakan bentuk seni di mana mata dan suara memainkan peran penting. 

Stanislavsky, direktur teater Rusia yang hebat, berkata bahwa mata adalah jendela jiwa. Kisah itu harus ada di mata, sama seperti di mulut.

Animasi di mata tidaklah sulit. Kita bisa melebarkannya, mempersempitnya, menggunakannya untuk "dipikir", untuk "disetrum", "ditakuti", "didengarkan", "bahagia", dan seterusnya.

"Berikutnya, suaranya. Kekhawatiran terbesar tentang memusatkan perhatian pada suara adalah kita mungkin menjadi terlalu ekspresif. Kita tidak ingin bertindak terlalu jauh atau memalukan, tetapi setidaknya kita harus menjadi sangat menarik," jelas Fox. 

Satu hal yang harus dihindari dalam membaca dengan suara keras adalah suara yang manis, dan merendahkan. Kita bisa melakukan setidaknya tujuh hal dengan suara untuk membuat pendengar tetap terlibat. Enam dari tujuh senam vokal ini kontras: keras dan lembut, cepat dan lambat, dan tinggi dan rendah. Kita juga bisa p-a-u-s-e.  

Berbicara mengenai anak dan buku, Orville Prescott berkata, "Hanya sedikit anak yang belajar mencintai buku secara mandiri. Harus ada yang membujuk mereka untuk masuk ke dalam dunia ajaib kata-kata yang tertulis. Harus ada orang yang menunjukkan jalan kepada mereka. 

Raksha Bharadia dalam Roots and Wings 2 mengatakan orang tua yang paling memenuhi syarat untuk membantu anak-anaknya suka membaca. "Penuhi rumah Anda dengan buku! Kelilingi anak-anak dengan bacaan melimpah," jelasnya.

Tapi buku apa? Bharadia bilang biarkan anak yang memilih. Orang tua tentu perlu memastikan buku-buku pilihannya sesuai umurnya. "Hormati pilihannya, komik, majalah, maupun cerita pendek konyol biarkan saja."

Bunda, simak video di bawah yuk untuk tips melatih anak agar gemar membaca buku:

[Gambas:Video Haibunda]



(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda