Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Perbedaan Mendengarkan Dongeng yang Dibacakan Bunda atau dari TV untuk Si Kecil

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 10 Mar 2021 16:50 WIB

Ilustrasi Dongeng
Ilustrasi membaca dongeng/ Foto: Getty Images/AsiaVision

Main game lewat gadget ataupun perangkat komputer sering dijadikan opsi kegiatan saat waktu senggang, tak terkecuali oleh anak-anak. Padahal, main gadget tidak lebih baik dibanding membaca, lho, Bunda. Main gagdet tidak dapat memberi dampak yang baik dalam jangka panjang.

Meski demikian, mengajaknya membaca juga bukan perkara mudah jika tidak dibiasakan. Membaca, khususnya membaca dongeng adalah aktivitas yang perlu diperkenalkan Bunda kepada Si Kecil sedini mungkin. 

Pendongeng Agus DS atau biasa disapa Kak Agus dalam bukunya berjudul Tips Jitu Mendongeng (2009) mengatakan, "Mendongeng adalah salah satu cara untuk menanamkan nilai luhur pada anak serta salah satu cara untuk belajar berbahasa, bernalar, dan berekspresi."

Banner Bunda Tajir

Bagi anak, dongeng memang bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan. Sementara bagi orang tua yang mendongengkan, ini bisa bermanfaat sebagai media untuk mengajari anak akan sesuatu.

Sementara itu, Anneke Putri, penulis Dongeng Sepanjang Masa, mengatakan bahwa anak-anak masih perlu mendengarkan dongeng. Apalagi kalau Bunda yang langsung mendongengkan di hadapan anak.

“Dengan mendengarkan atau membaca dongeng, kebutuhan audio visual anak terpenuhi. Anak biasa berimajinasi melalui suara yang kita keluarkan, anak dapat berekspresi dan berkomentar dengan apa yang mereka dengarkan,” kata Anneke dalam bukunya.

Anneke bilang mendongengkan langsung dengan mendengarkan radio tentu berbeda. Anak memang masih bisa berimajinasi, tapi bisakah anak protes atau kontak fisik dengan Ayah Bunda? Kalau orang tua yang mendongengkan, anak-anak mungkin saja rebahan manja di badan Bunda, memeluk atau menciptakan kebersamaan lainnya dengan orang tua.

“Bandingkan dengan melihat televisi. Anak kita sudah disuguhi gambar dan suara. Anak kita tinggal menikmati dan boleh bengong,” ujar Anneke.

Dengan menonton televisi, imajinasi anak-anak seakan sudah terjajah dengan gambar yang ada di layar televisi. Padahal, mungkin saja anak-anak ingin mendengarkan suara orang tuanya, candanya. Atau bahkan amarah Ayah dan Bunda.

Kalau Bunda memilih mendongeng, Anneke punya kiatnya. Usahakan Bunda mendongeng ketika anak-anak sudah merasa nyaman dan tidak ribut. Kalau di tempat tidur, Bunda bisa mencium anak terlebih dahulu.

Lanjut baca halaman selanjutnya, Bunda!

Bunda juga bisa lihat bagaimana tips menumbuhkan minat baca anak melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]




TIPS MEMBACAKAN DONGENG UNTUK ANAK

Happy Asian family mother and daughter on bed in bedroom say good night before sleep

Ilustrasi membaca dongeng/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Nattakorn Maneerat

Agar anak juga tertarik dengan dongeng yang Bunda bacakan, Bunda bisa coba tips berikut ini:

1. Carilah cerita yang sesuai dengan karakter anak

2. Pahami dan selami karakter tokoh dengan baik agar Bunda bisa eksplorasi peran dan membacakannya dengan menarik

3. Pahami alur dan suasana dalam cerita,

4. Lakukan kontak mata dan fisik saat mendongeng agar menambah keterlibatan anak dalam bercerita

5. Gunakan media pendukung misalnya boneka, gambar, atau musik

6. Berceritalah secara ekspresif agar menarik perhatian anak

7. Ajukan pertanyaan untuk menggelitik keingintahuan anak

8. Atur intonasi suara dalam bercerita. Atur pula lakon dalam memperagakan karakter tokoh agar terlihat hidup

9. Di akhir cerita, jangan lupa tanyakan pendapat anak tentang cerita yang Bunda bawakan. Tanyakan juga hikmah yang anak bisa petik dari cerita itu.

10. Biarkan anak mengungkapkan pendapat dengan bebas. Dengarkan dengan baik tanpa memotong pendapat anak

11. Buatlah cerita sebagai salah satu cara berkomunikasi dengan anak.

Menurut YaeBin Kim, Ph.D., parenting and family literacy specialist di University of Nevada Cooperative Extension, dongeng bisa diberi ke anak bahkan sejak mereka di dalam kandungan.

Bunda dan Ayah bisa mendongeng hal-hal sederhana saat mereka masih bayi dan batita. 

"Seperti pengalaman Anda hari itu, cukup jelaskan dengan bahasa sederhana. Atau, orang tua juga bisa mendongeng tentang hal-hal di keluarga ketika sedang berlibur," kata Kim.

"Sisanya, orang tua bisa mendongeng berbagai macam hal untuk sang anak," sambungnya dalam jurnal Family Storytelling and the Benefits for Children.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda