Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kepala Bayi: Ukuran, Bentuk, dan Ciri Kepala yang Harus Diwaspadai

Zika Zakiya   |   HaiBunda

Jumat, 04 Feb 2022 20:20 WIB

Ilustrasi bayi
Ilustrasi kepala bayi/Foto: Getty Images/iStockphoto/bhowie
Jakarta -

Kepala bayi menjadi salah satu organ vital yang paling sering dikhawatirkan. Wajar kok, Bun karena memang jika ada yang kurang sehat dialami Si Kecil, akan paling mudah terlihat di kepala.

Paling sering dikhawatirkan Bunda-bunda yang baru memiliki bayi adalah soal bentuk kepala, ukuran, dan ciri-ciri kepala yang harus diwaspadai. Bubun coba bantu jawab ya semua kekhawatiran mengenai kepala bayi ini.


1. Ukuran kepala bayi:

Dilansir buku 365 Tip Mengasuh Bayi karya Penny Warner, kepala bayi merupakan bagian yang terbesar dari tubuhnya. Ukuran kepala bayi baru kira-kira seperempat panjang tubuhnya. Seiring usia, ukuran tubuh bayi nantinya akan bisa mengejar ukuran kepalanya. Kepala bayi selalu disarankan untuk ditutup di udara terbuka ya, Bun. Pasalnya Si Kecil akan sangat cepat kehilangan panas tubuhnya melalui kepala.

Banner Resep Brownies EnakFoto: Mia Kurnia Sari

2. Bentuk kepala bayi
Kepala Si Kecil agak lonjong ketika baru dilahirkan? Para pakar menyarankan agar Bunda tidak perlu khawatir karena ini hanya sementara kok. Bentuk kepala bayi yang lonjong terjadi karena tempurung kepala sangat lentur sehingga membuat tulang kepala tumpang tindih saat ia melewati jalur lahir.

Kepala Si Kecil akan membundar sekitar satu hingga dua hari pasca-dilahirkan. Namun, dengan catatan jangan terlalu lama menidurkan Si Kecil dalam posisi terlentang karena akan membuat kepala bagian belakang rata. Untuk mengakalinya, Bunda bisa menggendong Si Kecil dengan cara direngkuh bagian punggungnya sehingga kepala tersanding lembut di pundak.

3. Titik lembut di kepala bayi
Kepala bayi diketahui memiliki dua titik lunak yang disebut fontanel, yaitu di bagian belakang dan di bagian atas. Titik lunak di bagian belakang akan mengeras di bulan-bulan pertama kehidupannya. Sedangkan titik lunak di bagian atas akan menutup di tahun pertama.

Penting untuk Bunda perhatikan empat hal mengenai fontanel, yakni:

- Fontanel pada bayi harus terlihat datar di kepala. Dilansir Very Well Family, waspada jika fontanel ini terlihat membengkak atau melempem ke bagian tengkorak Si Kecil.

- Jika Bunda raba dengan lembut bagian atas kepala, titik ini akan terasa lunak dan datar dengan hanya sedikit terasa melengkung.

- Ketika Si Kecil menangis, muntah, atau sedang tengkurap, fontanel di bagian atas akan nampak terangkat/menonjol. Selama fontanel ini kembali lagi ke posisi semula maka tidak perlu khawatir ya, Bun.

- Denyut nadi akan terasa di titik lunak ini, Bun dan itu adalah hal normal.

4. Tanda dan benjolan
Bayi yang lahir dengan bantuan vacuum akan mengalami lebam di kedua sisi kepala. Namun, lebam ini akan hilang dalam tempo beberapa hari. Kondisi yang memerlukan perhatian lebih adalah kemunculan Dermatitis seboroik atau kulit kepala berkerak. Ini adalah kondisi kulit kepala bayi yang mengering, mengelupas, dan bersisik.

Biasanya kondisi ini akan hilang dalam waktu beberapa bulan. Disarankan untuk tetap mencuci dan menyisir rambut bayi dengan cara biasa saja karena akan mengurangi keraknya. Tapi jika sudah menjadi ruam merah dan kerak sudah menebal, disarankan segera berkonsultasi dengan dokter.

Simak juga video berikut mengenai berat rata-rata bayi baru lahir.

(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda