Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bunda, Ini 3 Langkah Ringankan Dampak Pandemi terhadap Anak

anm   |   HaiBunda

Rabu, 24 Mar 2021 09:12 WIB

Ilustrasi anak berkebutuhan khusus
Ilustrasi ibu dan anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/RyanKing999

Setahun sudah pandemi COVID-19 menyelimuti dunia. Wabah yang pertama kali teridentifikasi di Wuhan, China itu telah mengubah kehidupan masyarakat dunia setahun terakhir.

Banyak hal terpaksa diubah demi menyesuaikan diri dan bertahan di tengah pandemi. Mulai dari tata cara bekerja, bersekolah hingga berlibur ke suatu tempat. Mobilitas manusia kini ditekan guna mencegah penyebaran COVID-19.

Hal ini menjadi beban tersendiri bagi para kelompok rentan, yaitu Bunda, anak-anak serta mereka yang menyandang disabilitas.

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan ada sekitar 200 juta orang di dunia yang jatuh miskin akibat pandemi COVID-19. Jumlah ini belum termasuk 700 juta orang di dunia yang memang sudah hidup di bawah garis kemiskinan, Bunda.

"Sekitar 75 persen rumah tangga dengan anak-anak tengah menghadapi kekurangan pangan di masa pandemi," tutur Deputy Representative UNICEF Indonesia, Robert Gass di webinar bertajuk Melindungi Orang dalam Menanggapi Covid-19: Perlindungan dan Layanan Sosial Inklusif, Selasa (23/03/2021).

Bunda, berikut ini tiga langkah yang bisa dilakukan untuk meringankan dampak pandemi bagi masyarakat rentan, seperti anak.

1. Jalani peran ganda

Seperti diketahui, kegiatan belajar mengajar selama pandemi diterapkan secara daring. Hal itu berarti anak membutuhkan pendamping sebagai pengganti guru mereka di sekolah.

Bunda memegang peran penting bagi anak-anak dalam menghadapi pandemi. Selain harus menjalani peran sebagai ibu rumah tangga, Bunda juga harus mendampingi si kecil yang tidak bisa bertatap muka secara langsung dengan para guru.

"Peran itu harus diperhatikan agar anak tidak bosan saat belajar di rumah. Wanita harus berperan sebagai orang tua, guru sekaligus teman," ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Meski berat rasanya ketika menjalani peran ganda, Bunda harus mampu mewadahi kebutuhan anak dalam belajar. Kegiatan belajar dapat dikemas semenarik mungkin agar si kecil tidak jenuh.

Jangan lupa perlakukan anak seperti teman bermain karena ia kini kehilangan interaksi dengan teman sebayanya. Dengan begitu, anak tidak mudah stres dan tertekan karena terus-menerus berada di rumah.

Simak langkah lain di halaman selanjutnya, Bunda.

Saksikan juga tips belajar online efektif selama pandemi dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]


JAGA TUMBUH KEMBANG ANAK

Ilustrasi anak menggunakan helm sepeda

Ilustrasi anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/staticnak1983

2. Asupan nutrisi dan aktivitas fisik

Meski bersekolah dari rumah, ada aktivitas tertentu yang harus dipenuhi di rumah. Misalnya kegiatan olahraga dan aktivitas fisik yang biasa dilakukan di halaman sekolah.

"Mereka biasanya berolahraga di lapangan, bermain di taman atau tempat-tempat di mana mereka biasa berkumpul dan bermain bersama teman sekelas. Tapi saat ini mereka harus ada di rumah. Hal itu pula yang harus harus diperhatikan," ujar Rismaharini.

Anak sekolah biasanya berada di usia yang sangat aktif sehingga butuh banyak bergerak. Bagaimanapun itu, anak-anak harus menerima asupan berupa kegiatan fisik agar tumbuh kembangnya tetap berjalan.

Ajak Si Kecil mengikuti olahraga secara berkala di jam-jam tertentu. Lakukan bersama seluruh anggota keluarga sehingga anak berasa seperti bermain dengan teman sekolahnya.

Selain itu, asupan vitamin dan kesehatan juga tetap harus dipenuhi meski anak hanya berada di rumah. Benteng pertahanan atau imunitas menjadi kunci tubuh tetap sehat di masa pandemi.

"Jangan lupakan kualitas vitamin dan kesehatan anak-anak. Kemudian aktivitas fisik, karena mereka masih dalam tahap tumbuh kembang," imbuhnya.

Klik halaman berikutnya ya, Bunda.

BANTU ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Ilustrasi anak berkebutuhan khusus

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Ju Photographer

3. Pertolongan untuk ABK

Kementerian Sosial Republik Indonesia akan menyediakan bantuan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) guna mengurangi dampak sosial yang ditimbulkan dari pandemi COVID-19.

"Saya juga sedang berpikir bagaimana agar anak yatim serta mereka yang berkebutuhan khusus bisa mengakses kursi roda dan alat lainnya agar mereka bisa belajar," kata Risma.

Risma mengatakan pihaknya akan menyiapkan kursi roda elektrik bagi anak-anak penyandang Cerebral Palsy dan Hidrosefalus agar mereka tetap dapat duduk tegak ketika mengikuti pelajaran.

Selain itu, akan ada audio khusus pembelajaran bagi para penyandang tunanetra. Kemensos juga mengadakan terapi kesenian seperti melukis untuk anak disabilitas mental.

"Upaya kami ini untuk memastikan agar penyandang disabilitas bisa memiliki akses yang terlindungi di masa pandemi," ujar Direktur Rehabilitasi Sosial Anak, Kanya Eka Santi.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda