Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Serba-Serbi Perawatan Bayi Prematur yang Bunda Perlu Tahu

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Rabu, 31 Mar 2021 15:49 WIB

A mother holds the tiny hand of her premature baby in hospital
Bayi prematur/Foto: Getty Images/iStockphoto/brazzo

Bayi prematur biasanya memerlukan perawatan intensif. Sebagian Bunda pun sering dilanda kekhawatiran karena perawatan yang harus dilakukan otomatis lebih ekstra dibanding bayi kelahiran cukup bulan.

Bayi dikatakan prematur apabila lahir sebelum 37 minggu kehamilan. Karena belum cukup bulan, berat yang mereka miliki pun masih sangat minim atau di bawah kelahiran bayi normal. Bayi yang lahir sebelum 37 minggu kehamilan biasanya memiliki risiko komplikasi lebih banyak dan membutuhkan perawatan intensif serta dukungan medis di ruang NICU.

"Dari aspek medis, setiap sistem organ bayi prematur masih belum matang. Contohnya paru-paru. Tantangannya ialah memastikan bahwa oksigen cukup dapat masuk ke dalam darah melalui paru-paru, dan ini seringkali terkendala karena paru-paru bayi prematur belum berkembang," ujar Dr Mark Mercurio, seorang profesor pediatri (neonatologi) di New Haven, seperti dikutip dari laman Live Science.

Tak hanya itu, di bagian otak, ada pula kemungkinan cedera karena bayi lahir sangat dini. Ini ada hubungannya dengan ketidakdewasaan otak secara struktural pada saat persalinan dan kemungkinan cedera lebih lanjut selama perawatan intensif dilakukan. 

Ya, Bunda, semakin awal bayi dilahirkan maka semakin kecil tubuhnya dan semakin besar kepalanya jika dibandingkan dengan bagian tubuhnya yang lain serta semakin sedikit lemak yang dimilikinya. Dengan sedikit lemak, kulitnya pun akan tampak lebih tipis dan lebih transparan di mana memungkinkan Bunda benar-benar melihat pembuluh darah di bawahnya.

Banner zaskia sungkar melahirkan

Secara fisik, bayi prematur akan tampak lebih tajam dan tidak bulat dan kemungkinan tidak memiliki vernix yang melindunginya saat lahir karena tidak diproduksi sampai akhir kehamilan. Namun, Bunda tidak perlu khawatir karena pada waktunya bayi akan mulai terlihat seperti bayi baru lahir pada umumnya.

Mengingat tidak adanya memiliki lemak pelindung, bayi prematur pun akan lebih mudah kedinginan dalam suhu ruangan normal. Karena itu, biasanya para bayi ini akan ditempatkan di inkubator sesegera mungkin setelah lahir. Di tempat tersebut, suhu akan disesuaikan agar bayi tetap hangat. Setelah pemeriksaan singkat di ruang bersalin, bayi prematur biasanya akan dipindahkan ke NICU.

Klik halaman selanjutnya ya, Bunda.

Merawat bayi, bagaimanapun kondisinya tetap butuh ilmu, Bunda. Di video ini ada tips memijat dan memandikan bayi baru lahir, yuk simak buat tambah pengetahuan:

[Gambas:Video Haibunda]




GAMBARAN PERAWATAN BAYI PREMATUR

Premature newborn  baby girl in the hospital incubator after c-section in 33 week

Bayi prematur/Foto: Getty Images/iStockphoto/Ondrooo

Selain itu, bayi prematur biasanya akan terlihat menangis pelan dan mungkin kesulitan bernapas. Ini dikarenakan sistem pernapasannya masih belum matang. Jika kelahirannya dua bulan lebih awal, kesulitan bernapas dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius karena organ lain yang belum matang di tubuhnya mungkin tidak mendapatkan cukup oksigen. 

Untuk memastikan hal ini terjadi, dokter akan mengawasinya secara cermat, mengawasi pernapasan dan detak jantung bayi prematur dengan peralatan khusus. Jika dirasa membutuhkan bantuan bernapas, ia akan diberikan oksigen ekstra atau peralatan khusus seperti ventilator, atau teknik bantuan pernapasan lain yang dapat digunakan sementara untuk mendukung pernapasannya, seperti dikutip dari laman Healthy Children.

Perawatan bayi prematur ini cukup kompleks dan mau tidak mau membuat Bunda harus terpisah dengannya sementara waktu, namun semua penting dilakukan guna mendukung kelangsungan hidupnya. Bunda mungkin merasa cemas, apalagi, Bunda tidak bisa memeluk atau menyentuhnya kapan pun Bunda mau dan tidak bisa membawanya bersama-sama di ruangan.

Guna mengatasi stres akibat pengalaman ini, mintalah petugas medis untuk menemui bayi Bunda sesegera mungkin setelah melahirkan dan jadilah seaktif mungkin dalam merawatnya. Habiskan waktu bersama bayi Bunda di kamar perawatan khusus sebanyak yang diizinkan. Meskipun belum bisa menggendongnya sampai kondisinya stabil, sentuhlah bayi Bunda sesering mungkin. 

Bunda juga dapat memberikannya ASI segera setelah dokter mengizinkannya. Perawat pun akan menginstruksikan bagaimana teknik menyusui atau susu botol yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan bayi Bunda.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda