Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Waspada, Ciri-ciri Demam Berdarah Ringan Mirip Seperti Pilek!

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 06 Apr 2021 18:05 WIB

The businessman is unable to work, she is sick and sneezing heavily in bed.
Foto: iStock

Nyamuk aedes aegypti penyebar virus dengue yang menyebabkan demam berdarah biasanya banyak beredar di musim panas seperti sekarang ini. Bunda dan keluarga di rumah sebaiknya ekstra hati-hati. Pahami juga ciri-ciri demam berdarah agar Bunda bisa cepat tanggap menghadapinya.

Melinda Ratini, DO, MS, mengatakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memperkirakan bahwa setidaknya 400 juta kasus demam berdarah terjadi di seluruh dunia. Sebagian besar kasus terjadi di daerah tropis di dunia, salah satunya di Asia Tenggara.

Dalam banyak kasus, ciri-ciri demam berdarah cenderung ringan sehingga mungkin disalahartikan sebagai gejala flu atau infeksi virus lainnya.

Ratini mengatakan gejala penyakit ini biasanya mulai terlihat empat hingga enam hari setelah infeksi dan berlangsung hingga 10 hari. Ciri-ciri demam berdarah yang perlu Bunda perhatikan, di antaranya; demam tinggi dan sakit kepala tiba-tiba, sakit di belakang mata, nyeri sendi dan otot yang parah, dan kelelahan.

Ciri demam berdarah lainnya adalah kelelahan, mual, muntah, ruam kulit, serta perdarahan ringan seperti mimisan, gusi berdarah, dan memar. Nah, umumnya, ruam dan perdarahan inilah yang disadari bahwa adanya infeksi virus DBD.

"Anak-anak yang lebih kecil dan orang-orang yang belum pernah mengalami infeksi sebelumnya cenderung memiliki kasus yang lebih ringan daripada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. Namun, masalah serius bisa berkembang," jelas Ratini dilansir laman WebMD.

Banner Mantan Artis FTV Jadi Pengasuh


Masalah serius yang dimaksud itu termasuk demam berdarah dengue, komplikasi langka yang ditandai dengan demam tinggi, kerusakan getah bening dan pembuluh darah, pendarahan dari hidung dan gusi, pembesaran hati, dan kegagalan sistem peredaran darah. Gejala dapat berkembang menjadi perdarahan hebat, syok, dan kematian. Ini disebut sindrom syok dengue (DSS).

"Orang dengan sistem kekebalan yang lemah serta mereka yang mengalami infeksi dengue kedua atau setelahnya diyakini berisiko lebih besar terkena demam berdarah dengue (DBD)," Ratini menambahkan.

Tidak ada obat khusus untuk mengobati infeksi dengue. Apabila Bunda atau anak mengalami demam berdarah, harus menggunakan pereda nyeri dengan asetaminofen dan menghindari obat-obatan dengan aspirin, yang dapat memperburuk pendarahan.  

"Anda juga harus istirahat, minum banyak cairan, dan menemui dokter Anda. Jika Anda mulai merasa lebih buruk dalam 24 jam pertama setelah demam turun, Anda harus segera ke rumah sakit untuk memeriksakan komplikasi," jelasnya.

Sementara itu, Steve Kim, MD, mengatakan metode perlindungan terbaik dari demam berdarah dengan menghindari gigitan nyamuk dan mengurangi populasi nyamuk. Saat berada di area berisiko tinggi, ini yang harus dilakukan;

  1. Hindari daerah pemukiman padat penduduk
  2. Gunakan obat nyamuk di dalam dan di luar ruangan
  3. Kenakan kemeja lengan panjang dan celana yang diselipkan ke dalam kaus kaki
  4. Gunakan AC daripada membuka jendela
  5. Pastikan kasa jendela dan pintu aman, dan semua lubang sudah diperbaiki
  6. Gunakan kelambu jika area tidur tidak dilapisi
  7. Mengurangi populasi nyamuk melibatkan pembasmian daerah perkembangbiakan nyamuk. Ini termasuk ban bekas, kaleng, atau pot bunga yang menampung hujan

Selain itu, ada juga area yang patut diwaspadai seperti tempat-tempat yang dapat menampung air untuk mencegah demam berdarah, seperti wadah air hewan peliharaan, pot bunga, maupun sampah yang mana dapat menjadi genangan air. “Area ini harus diperiksa, dikosongkan, atau diganti secara teratur," kata Kim.

Simak juga ciri demam berdarah dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda