parenting

7 Ciri DBD pada Anak yang Perlu Diwaspadai, Kapan Perlu Dibawa ke Dokter?

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 18 Sep 2023 21:55 WIB

Demam berdarah dengue atau disingkat DBD adalah penyakit yang diakibatkan infeksi virus dengue, melalui gigitan nyamuk. DBD biasanya endemik di daerah tropis dan subtropis. Termasuk di Indonesia, demam berdarah dengue telah menjadi penyakit yang umum dan golongan anak-anak cukup rentan mengalaminya.

Berapa lama demam berdarah berlangsung? Gejala demam berdarah dengue biasanya berlangsung selama 2–7 hari. Kebanyakan orang akan pulih setelah sekitar satu minggu. Namun, beberapa orang mungkin terkena demam berdarah parah, yang dapat mengancam nyawa.

"Demam berdarah sendiri merupakan penyakit infeksi virus yang memiliki bentuk ringan, sedang, hingga berat. Demam berdarah sendiri menyerupai penyakit COVID-19. Beberapa orang yang mengidap DBD bahkan tidak memiliki gejala," kata dr. Mira Dewita, Sp.A, dokter spesialis anak di RS Hermina Jatinegara pada HaiBunda beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dikutip dari laman resmi Pace Hospital, berikut timeline demam berdarah dengue yang perlu Bunda ketahui:

  • Hari ke-1-4: Pada awal demam berdarah, tanda-tanda awal muncul berupa demam, nyeri sendi & otot, sakit kepala, muntah-muntah, dan ruam.
  • Hari 5-7: Demam berdarah mereda antara 5-7 hari, namun gejala lain mungkin memburuk dan mengindikasikan komplikasi parah yang mengancam jiwa. ·
  • Hari 8-10: Pada hari-hari ini, gejala mulai membaik, dan bahkan sebagian besar pasien akan pulih sepenuhnya.

Ciri-ciri DBD pada Anak yang perlu Diwaspadai

Ada beberapa ciri dari DBD pada anak yang perlu Bunda waspadai. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ciri-cirinya:

1. Demam tinggi

Demam berdarah dengue sering kali diawali dengan gejala demam yang tiba-tiba dan melonjak, mencapai suhu setinggi 40 derajat Celsius. Demam ini datang tiba-tiba, bisa berlangsung beberapa hari, dan membuat anak yang terinfeksi merasa sangat lelah. Ini adalah tanda paling umum yang harus diwaspadai.

2. Sakit kepala parah

Gejala demam berdarah dengue lainnya termasuk sakit kepala hebat yang menimbulkan rasa sakit yang berdenyut-denyut di antara lobus frontal dan retro-orbital. Penyakit ini menyebar secara bilateral dan berpindah-pindah dengan kejadian yang berulang-ulang.

Sakit kepala akibat demam berdarah bersifat berulang, artinya analgesik seperti paracetamol tidak dapat mencegah timbulnya sakit kepala tersebut. Untuk sakit kepala yang terus-menerus, jangan melakukan pengobatan sendiri tanpa konsultasi dengan dokter Anda.

Infografis Demam Berdarah pada Anak: Fase, Gejala & ObatInfografis Demam Berdarah pada Anak: Fase, Gejala & Obat/ Foto: HaiBunda/Novita Rizki

3. Nyeri di balik mata

Waspada apabila anak mengeluhkan sakit pada bagian mata ya, Bunda. Gejala DBD lainnya dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang luar biasa di belakang mata, mulai dari ringan hingga parah, dan dapat memburuk saat menggerakkan mata.

Ini adalah tanda khas lain yang harus diperhatikan dan segera diatasi. Berbeda dengan penyakit lainnya, demam berdarah menyebabkan sakit mata yang menyiksa dan mata kemerahan. Jika anak mengalami gejala-gejala ini, segera kunjungi dokter, ya Bunda.

4. Nyeri sendi & otot

Demam Berdarah dikenal sebagai 'demam patah tulang' karena menyebabkan nyeri sendi dan otot yang hebat. Rasa sakitnya sering kali sangat dalam dan sangat menyiksa. Jika anak demam dan mengeluh nyeri sendi dan otot, anak harus segera dibawa ke dokter.

5. Mudah memar dan berdarah

Demam berdarah bahkan dapat menyebabkan mudah memar atau berdarah pada kasus yang parah. Jika anak mengalami mimisan, gusi berdarah, atau bintik merah kecil di bawah kulit. Ini tandanya Demam Berdarah Dengue sudah mencapai stadium lanjut dan perlu segera ditangani.

Lazada Milo Activ Go

6. Ruam yang belum pernah terjadi sebelumnya

Gejala demam berdarah dengue (DBD) juga mencakup ruam merah dan ungu yang tidak diketahui penyebabnya setelah timbulnya infeksi virus. Hal ini dapat menyebabkan memar pada kulit, menandakan pendarahan internal di bawah epidermis. Ruam ini mungkin tampak mirip dengan campak, namun perbedaannya terletak pada kemunculannya yang berulang, tidak seperti cacar air.

Ruam yang muncul secara tiba-tiba akibat infeksi demam berdarah berbeda dengan reaksi alergi. Ruam ini tidak dapat dikurangi dengan obat antihistamin, yang berarti konsultasi klinis adalah pilihan terbaik untuk mendapatkan pengobatan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

7. Sakit perut & muntah

Kebanyakan penderita demam berdarah juga mungkin mengalami sakit perut atau muntah terus-menerus. Infeksi demam berdarah juga dapat mempengaruhi organ vital seperti kandung empedu dan hati, sehingga menyebabkan penumpukan cairan subserosa. Jika anak mengalami sakit perut terus-menerus, konsultasikan dengan dokter anak.

Telah dijelaskan sebelumnya tentang timeline penyakit DBD. Simak di halaman berikutnya untuk tahu penjelasan terkait tiga fase demam berdarah dengue (DBD).

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT