Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Menu MPASI 7 Bulan, Bolehkah Bayi Diberikan Telur?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Sabtu, 10 Apr 2021 12:58 WIB

Ini 7 Langkah Bikin Orak Arik Telur yang Creamy Sempurna
Foto: Getty Images/iStockphoto

Persoalan MPASI tak semudah yang dikira. Jangankan yang baru mau memulainya, Bunda yang mau memberi MPASI 7 bulan pun terkadang masih bingung untuk sekadar memikirkan menu.

Praktiknya, banyak hal yang akan jadi bahan pertimbangan ketika memberikannya pada Si Kecil. Seperti misal, boleh kah Si Kecil diberikan telur dalam menu makanannya pada usia 7 bulan? 

Dulu, bayi baru bisa diberikan kuning telur pada usia 9 bulan karena hingga dua persen anak alergi telur. Baru saat 12 bulan, anak mulai diberikan putih telur. Tapi, ilmu semakin berkembang dan pengetahuan terus bertambah, Bunda.

Kuning telur dulu dianggap tidak mengandung protein yang terkait dengan reaksi alergi. Sebaliknya, putihnya mengandung protein yang berpotensi menghasilkan reaksi alergi ringan hingga parah.

Para peneliti dulu percaya bahwa memasukkan telur terlalu dini dapat menyebabkan alergi. Sebuah studi tahun 2010 terhadap hampir 2.600 bayi menemukan, bagaimanapun, bahwa kebalikannya mungkin benar.

Banner nasi tak cepat basi

Dikutip The Bump, penelitian alergi makanan yang lebih baru menunjukkan bahwa bayi sebaiknya tidak menghindari makanan yang menyebabkan alergi sama sekali. Pada kenyataannya, mungkin bayi akan meraih manfaat jika diperkenalkan lebih awal.

Bayi yang terpapar telur setelah ulang tahun pertama sebenarnya lebih mungkin mengembangkan alergi telur daripada bayi yang diperkenalkan dengan makanan antara usia 4 hingga 6 bulan.

Dokter spesialis anak, Joel Forman, MD, menjelaskan telur itu sumber protein yang bagus, plus mudah dikunyah bayi. Tetapi telur juga merupakan salah satu alergen makanan teratas di antara anak-anak.

"Menurut pedoman pemberian makan saat ini, tidak ada alasan untuk menghindari telur begitu bayi Anda siap untuk mulai makan makanan padat, biasanya antara usia 4 bulan dan 6 bulan," kata Forman dilansir Very Well Family.

Beberapa bukti menunjukkan bahwa penundaan pengenalan makanan yang berpotensi menyebabkan alergi, seperti telur, susu, selai kacang, kacang pohon, atau ikan di atas usia 6 bulan sebenarnya dapat meningkatkan potensi berkembangnya alergi di masa kanak-kanak.

Dengan demikian, rekomendasi lama yang menyebutkan baru bisa memperkenalkan kuning telur saja karena tak memilik alergen seperti dalam putih telur tak diperlukan lagi.

Telur memang bisa menjadi tambahan yang sehat untuk makanan bayi, karena telur mengandung protein, zat besi, dan kolin berkualitas tinggi. Pastikan Bunda memasak telur dengan baik untuk mencegah Salmonella dan penyakit bawaan makanan lainnya.  

"Beberapa menyarankan telur rebus dan tumbuk, tambahkan sedikit ASI atau susu formula," ujar Forman.

Sementara itu, Melanie Santos di laman Health Line menuliskan bahwa Bunda bisa memberikan telur dalam MPASI 7 bulan asalkan memperhatikan dengan cermat reaksi alergi atau kepekaan lainnya. Pemberian telur ini bahkan bisa sejak Bunda pertama kali memberikan MPASI

Sejak MPASI 7 bulan, bayi harus makan antara satu hingga dua sendok makan protein dua kali sehari. Meskipun pedoman saat ini tidak mencakup menunggu untuk memperkenalkan telur kepada bayi, Bunda mungkin tetap ingin menanyakan jadwal yang direkomendasikan dokter anak.

Simak inspirasi menu MPASI dari April Jasmine dalam video berikut, Bunda:

[Gambas:Video Haibunda]




MANFAAT TELUR

Ilustrasi anak makan, mpasi

Foto: Getty Images/iStockphoto/Poravute

Untuk memastikan alergi makanan dan menghindari pantangan dalam MPASI 7 bulan yang tidak perlu, diagnosis harus dibuat dokter. Bunda tidak boleh mendiagnosis diri sendiri atau anak dengan alergi makanan.  

"Satu-satunya cara untuk mencegah reaksi alergi makanan adalah dengan sepenuhnya menghindari makanan dan produk apa pun yang mungkin mengandung bahan tersebut," kata Forman menambahkan.

Apabila Bunda memiliki riwayat keluarga reaksi alergi terhadap telur, atau bayi mengalami eksim parah, bicarakan dengan dokter anak sebelum memperkenalkan telur kepada bayi saat mereka mulai makan makanan padat.

Seperti diketahui setiap telur utuh mengandung sekitar 70 kalori dan enam gram protein. Kuning telur, khususnya, memiliki nilai gizi yang mengesankan. Ini mengandung 250 miligram kolin, yang membantu meningkatkan aktivitas sel normal.

Kolin juga membantu fungsi hati dan mengangkut nutrisi ke area lain di seluruh tubuh. Bahkan dapat membantu ingatan bayi.

Telur utuh kaya akan riboflavin, B12, dan folat. Ini juga menawarkan jumlah fosfor dan selenium yang sehat.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda