
parenting
Shandy Aulia Komentari Petugas Posyandu Soal BB Anak, Ini Tanggapan Dokter
HaiBunda
Rabu, 21 Apr 2021 10:54 WIB

Shandy Aulia kembali menuai perhatian publik nih, Bunda. Hal itu bermula saat Shandy melakukan tanya jawab di Instagram Stories miliknya belum lama ini dengan membahas seputar perkembangan anak.Â
Bunda satu anak itu menanggapi seorang netizen yang curhat karena dimarahi petugas Posyandu. "Anak saya umur 2,5 tahun, BB stuck di 10 kg. Tiap posyandu diomeli mulu ama petugasnya."
Menanggapi hal itu, Shandy menjawab dengan menuliskan, "Kalo diomelin bilang aja sama petugasnya kamu bantuin juga urus anak saya."
Hal ini rupanya membuat sebagian netizen justru tidak sependapat dengan Shandy, Bunda. Banyak orang menilai bahwa kenaikan berat badan anak merupakan masalah serius yang harus segera dikonsultasikan pada dokter.
Merasa disudutkan, Shandy Aulia kemudian angkat bicara kembali menanggapi posting-an sebelumnya. Shandy menegaskan bukan soal berat badan anak yang ia komentari. Istri David Herbowo ini hanya tidak sepakat dengan cara petugas posyandu menegur sang ibu.
"Sekali lagi fokus saya pada cara dan sikap kita terhadap cara menegur dan memberikan penjelasan pada setiap ibu yang sedang memiliki bayi harus dengan cara yang benar dan memahami kesulitan setiap ibu. Bukan dengan asal ngomel tanpa mengetahui bagaimana latar belakang si ibu dan bayinya," tulis Shandy Aulia.
"Kritik boleh saja tapi ada baiknya mengerti dulu apa yang dibicarakan," imbuhnya.
Seiring dengan hal itu, belum lama ini, dokter spesialis anak, Meta Hanindita menjawab pertanyaan seorang netizen di akun Instagram miliknya. Netizen itu bertanya tentang seorang influencer yang dianggap abai terhadap teguran kader posyandu.
"Miris ada influencer yang malah seolah-olah nyuruh abai kalo ada anak berat badan kurang ditegur di kader posyandu," tulis netizen tersebut.
Dokter Meta langsung menanggapi komentar tersebut nih. Ia menjelaskan tentang betapa beratnya tugas petugas medis, seperti dirinya dan kader posyandu dalam bekerja, terutama menyangkut tumbuh kembang anak.
"Gimana bu gimana? Ini maksudnya ada anak yang bbnya kurang, terus ditegur kader posyandu tapi ga terima gt," ujar dokter Meta.
Namun, Meta juga berpesan agar sebaiknya kader Posyandu bisa menyampaikan pesan kesehatan dengan baik dan benar, sehingga dapat diterima secara tepat oleh para ibu-ibu. Dokter anak yang praktik di RSUDÂ Dr. Soetomo Surabaya ini, memahami soal tumbuh kembang anak memang menjadi topik yang sensitif untuk para orang tua.Â
"Ngomongin soal anak (entah perkembangan atau berat badan) ke orang tua itu emang hal yang sensitif. percayalah, saya aja nih setiap ada pasien yang sewaktu diplot ternyata gizi kurang atau gizi buruk, bener2 mikir bolak balik, hati2 banget ngomongnya. Tapi namanya juga ibu ya, sudah sehati-hati mungkin memilih kata, siapalah yang ga sensi dibilangin anaknya gizi kurang? Apalagi kalau ngomongnya blak-blakan yak," lanjutnya.
![]() |
Dokter Meta juga menjelaskan nih tentang tugas seorang kader posyandu dalam memantau tumbuh kembang bayi. Penulis buku Buku Mommyclopedia: 567 Fakta tentang MPASI ini mengatakan bahwa ada urutan yang dilakukan kader bila menemukan seorang anak memiliki masalah berat badan.
"Setahu saya nih bu (saya pernah beberapa kali ikut melatih soalnya), kader Posyandu memang dilatih sebagai garda terdepan untuk pemantauan pertumbuhan bayi. Seandainya berat badan bayi mulai bermasalah, edukasi dulu mengenai pemberian makan yang benar," ujarnya.
"Nah jika masih berlanjut atau bahkan sudah jauh banget dari tange normal di kurva, sebelum terjadi gangguan yang lebih berat, kader harus merujuk ke dokter."
Dokter Meta memahami bila Bunda bisa saja sulit menerima bila berat badan anaknya dibilang kurang atau bermasalah. Tapi, dia mengingatkan agar para Bunda tidak terlalu lama menyangkal.
Baca halaman berikutnya untuk penjelasan lengkap dan pendapat dokter Meta tentang influencer yang sering berbagi ilmu parenting di medsos ya, Bunda.
Simak juga penyebab dan tips mengatasi GTM pada anak, dalam video berikut:
INFLUENCER BEBAS BERPENDAPAT, TAPI...
Shandy Aulia dikritik gara-gara komentari kader Posyandu/ Foto: Instagram @shandyaulia
Dokter Meta meminta agar para Bunda tak lantas kesal bila diberi tahu petugas medis tentang berat badan anaknya yang bermasalah. Ia juga meminta Bunda tak menyangkal dan bisa lebih paham tentang kurva pertumbuhan anak.
"Saya tahu, ini terkadang susah diterima. Gimana ya rasanya, kadang kita liat anaknya sehat2 aja kok. Eh kok dibilang kader bermasalah, ngomongnya setengah ngomel mungkin (karena kadernya juga mencoba meyakinkan ibu kalau emang bener2 bermasalah). Pasti kzl (kesal) duluan. Wajar dan manusiawi. Tapi, kzl dan denialnya jangan lama2 ya buu," kata dokter Meta.
"Sebetulnya ibu pun bisa cek juga di KMS (Kartu Menuju Sehat), apakah betul pertambahan berat badan sudah cukup, apakah di kurva memang sudah aman. Kalau ternyata seret, stagnan, atau bahkan sudah di bawah garis merah, segera konsultasi ke dokter yaa. Ingat golden period anak itu ada batasnya. Sayang Kalau tidak terkejar untuk tumbuh kembang yang optimal," sambungnya.
Dalam postingan-nya, dokter Meta memang tidak mengatakan tentang influencer yang jadi pertanyaan netizen. Meski begitu, Meta berpendapat bahwa setiap orang berhak mengutarakan pendapat apa pun, terlepas dari dia seorang influencer atau tidak.
Tapi, Meta mengingatkan orang tua lah yang harus hati-hati menerima informasi. Bunda perlu mengontrol diri sendiri saat mendapatkan informasi terkait kesehatan anak.
"Semua orang berhak punya pendapat apa pun. Nah, buat orang tua, ini yang harus hati-hati. Kita enggak bisa mengontrol orang lain mau ngomong apa. Influencer harus ngapain di medsosnya kan bebas," kata dokter Meta, dalam pesan singkat kepada HaiBunda, Selasa (20/4/21).
"Tapi kita yang harus bisa mengontrol diri sendiri, mau percaya yang mana, mau ngikutin yang mana. Yang sekiranya bermanfaat ya diambil, yang enggak ya jangan," lanjutnya.
Terkait kesehatan buah hati, dokter Meta menyarankan Bunda lebih baik mencari informasi yang secara medis sudah terbukti. Selain itu, jangan lupa menanyakan ke ahlinya ya.
"Kalau soal kesehatan apalagi bayi dan anak, secara medis harus selalu ada bukti ilmiah atau Evidence Based Medicine-nya. Tanyakan ke ahlinya yang memang punya kompetensi di bidang tersebut," ujarnya.
"Bila orang tua sudah tahu bagaimana secara medis yang seharusnya, tapi tetap tidak mau mengikuti misalnya, ya silahkan saja kan itu hak masing-masing orang tua. Selama siap dengan konsekuensi masing-masing."
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Kapan Anak Perlu Berhenti ke Dokter Anak dan Beralih ke Dokter Umum? Ini Kata Pakar

Parenting
Warning! Dokter Sebut Polusi Udara di Jabodetabek Sebabkan Anak Batuk Terus

Parenting
11 Daftar Dokter Anak di Jakarta Pusat, Lengkap dengan Jadwal Praktiknya

Parenting
10 Daftar Dokter Anak di Jakarta Selatan, Lengkap dengan Jadwal Praktiknya

Parenting
Daftar Pilihan Dokter Anak Favorit di Jakarta dan Sekitarnya


9 Foto
Parenting
8 Influencer Anak Sukses yang Bisa Jadi Inspirasi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda