Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Gejala Usus Buntu pada Anak, Segera Tangani Sebelum Pecah Bun

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Jumat, 21 May 2021 12:45 WIB

Child sick
Gejala usus buntu pada anak/ Foto: iStock

Jakarta - Kondisi usus buntu juga menyerang sebagian anak-anak. Bunda bisa mulai mengenai beberapa gejala usus buntu pada anak agar dapat mengantisipasinya lebih dini.

Usus buntu mungkin merupakan organ kecil ya, Bunda. Tetapi, ketika hal tersebut bermasalah tentu dapat menyebabkan masalah besar ketika terinfeksi, seperti dikutip dari laman Healthline.

Radang usus buntu sendiri merupakan peradangan pada sus buntu dan terjadi ketika usus buntu tersumbat karena beberapa alasan. Ini termasuk penyumbatan karena tinja yang mengeras, infeksi, atau pembengkakan pada kelenjar getah bening yang terletak di usus.

Menurut Society of American Gastrointestinal and Endoscopic Surgeons, sebanyak 70 ribu anak mengalami gejala usus buntu di Amerika setiap tahun. Kondisi tersebut memengaruhi lebih banyak anak laki-laki daripada perempuan.

Meskipun radang usus buntu adalah penyebab utama operasi perut pada anak-anak, hal ini bisa menjadi kondisi yang serius. Jika usus buntu pecah, bakteri pun akan keluar ke rongga perut. Inilah yang kemudian menyebabkan infeksi yang parah.

Mengenali gejala usus buntu pada anak sangatlah sulit karena anak tidak selalu dapat berbicara dengan kata-kata lengkap atau menggambarkan gejala yang mereka rasakan.

Tapi, beberapa gejala usus buntu yang sering muncul di antaranya:

1. Radang usus buntu biasanya dimulai dengan rasa sakit di sekitar pusar. 

2. Selain itu, gejala yang bisa dialami anak meliputi peningkatan detak jantung.

3. Sering buang air kecil dan nyeri saat buang air kecil.

4. Demam ringan.

5. Nafsu makan yang buruk.

6. Sakit perut terutama di perut kanan bawah.

7. Muntah, dan lainnya.

Menurut Cincinnati Children Hospital, sebagian besar anak dengan usus buntu berusia antara 8 dan 16 tahun. Namun, anak di bawah usia 5 tahun bisa terkena kondisi tersebut. 

Mereka seringkali dapat memiliki efek yang lebih serius karena mereka tidak dapat berbicara tentang gejalanya. Seorang anak mungkin merasakan nyeri yang nyata saat bergerak, batuk, bersin, atau menyentuh perut.

Informasi lebih lengkap klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bunda, simak juga cerita Fanny Fabriana dan anak-anaknya yang sempat terkena Covid-19 di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]


GEJALA USUS BUNTU PADA ANAK YANG WAJIB DIWASPADAI

Mother hand holding sick daughter hand who have IV solution bandaged with love and care while she is sleeping on bed in the hospital

Gejala usus buntu pada anak/ Foto: iStock

Terkadang, orangtua atau dokter mungkin menganggap radang usus buntu adalah kondisi lain. Biasanya kondisi ini serupa dengan infeksi saluran kemih, batu ginjal, sembelit parah, dan radang paru-paru.

"Biasanya rasa sakit dimulai di sekitar pusar dan akan berpindah ke bagian kanan bawah perut meski terkadang ke kiri bawah," ujar Dr Jennifer Bruny, MD, seorang ahli bedah anak di Children Hospital Colorado, seperti dikutip dari laman Childrenscolorado.

Dengan kondisi tersebut, biasanya anak-anak tidak ingin bermain, tidak ingin makan, dan mungkin mereka akan muntah. Gejala sakit perut serupa juga mungkin akan terjadi tetapi intensitasnya cenderung bervariasi.

Anak-anak mungkin bersemangat dari waktu ke waktu dan akan mulai surut seiring rasa sakit yang dirasakannya. Dengan radang usus buntu, rasa sakit umumnya semakin memburuk selama kisaran 24 hingga 48 jam. 

Setelah terinfeksi,  Bruny menambahkan bahwa pengobatan yang terbukti ialah menghilangkannya yakni dengan operasi rutin yang disebut usus buntu yang biasanya memungkinkan pasien pulang pada hari yang sama atau keesokan harinya.

Di beberapa institusi, biasanya akan mencoba menghindari operasi dengan antibiotik jika usus buntu tidak pecah. Pendekatan ini hanya berhasil sekira 70 persen dan tingkat kesembuhan dari operasi ialah 100 persen.

Jadi, jika anak menderita radang usus buntu dan tidak terdiagnosis dalam waktu 48 jam, kemungkinan usus buntu anak bisa pecah atau risiko pecah sangat meningkat. Segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan atau tindakan lebih lanjut. 

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda