
parenting
Ketahui Penyebab Radang Usus Buntu pada Anak, Gejala, dan Perawatannya
HaiBunda
Minggu, 12 Jun 2022 04:00 WIB

Pernahkah Bunda mendengar organ tubuh yang bernama usus buntu? Usus buntu mungkin merupakan organ yang berukuran kecil, namun dapat menyebabkan masalah besar jika terinfeksi.
Apa itu apendisitis?
Menurut Healthline, apendisitis adalah peradangan pada usus buntu dan terjadi ketika usus buntu tersumbat karena alasan tertentu. Ini bisa termasuk penyumbatan karena tinja yang mengeras, infeksi, atau peradangan pada kelenjar getah bening yang terletak di usus.
Baca Juga : 6 Dongeng Anak Sebelum Tidur yang Mendidik |
Menurut Society of American Gastrointestinal and Endoscopic Surgeons, 70.000 anak mengalami radang usus buntu di Amerika Serikat setiap tahun. Kondisi ini memengaruhi lebih banyak anak laki-laki daripada anak perempuan.
Selain radang usus buntu adalah penyebab utama operasi perut pada anak-anak, radang usus buntu bisa menjadi kondisi yang serius. Jika usus buntu pecah, bakteri akan dilepaskan ke rongga perut. Ini dapat menyebabkan infeksi parah.
Menurut Klinik Cleveland, 20 hingga 30 persen anak-anak mengalami usus buntu yang pecah.
Gejala radang usus buntu pada anak
Mengenali usus buntu pada Si Kecil memang sulit karena dia tidak selalu dapat berbicara dengan kata-kata lengkap atau menggambarkan gejalanya.
Radang usus buntu biasanya dimulai dengan rasa sakit di sekitar pusar Si Kecil. Gejala yang mungkin dialami meliputi:
- Peningkatan denyut jantung
- Sering buang air kecil dan nyeri saat buang air kecil
- Demam ringan
- Nafsu makan buruk
- Sakit perut, terutama di perut kanan bawah
- Muntah
![]() |
Menurut Rumah Sakit Anak Cincinnati, sebagian besar anak-anak dengan radang usus buntu berusia antara 8 dan 16 tahun. Namun, anak-anak di bawah usia 5 tahun bisa terkena kondisi tersebut. Mereka sering memiliki efek yang lebih serius karena tidak mampu berbicara tentang gejala mereka. Seorang anak mungkin mengalami rasa sakit yang nyata saat bergerak, batuk, bersin, atau menyentuh perut.
Terkadang orang tua atau dokter mungkin berpikir radang usus buntu adalah kondisi lain. Beberapa kondisi yang menyebabkan gejala serupa meliputi:
- Infeksi saluran kemih
- Batu ginjal
- Sembelit parah
- Radang paru-paru
Kapan Harus Menghubungi Dokter Anak Bunda
Jika Bunda berpikir Si Kecil mungkin menderita radang usus buntu, sangat penting untuk segera menemui dokter.
Jika seorang anak menderita radang usus buntu dan tidak terdiagnosis dalam 48 jam, kemungkinan usus buntu pecah sangat meningkat. Cari pertolongan medis segera jika Si Kecil mengalami gejala seperti sakit perut yang berlanjut menjadi muntah, nafsu makan yang buruk, atau demam.
Dokter anak akan mengajukan pertanyaan tentang gejala Si Kecil. Mereka juga dapat memesan tes pencitraan, seperti USG atau CT scan. Tes darah dan urin juga dapat membantu untuk membuat diagnosis radang usus buntu dan menyingkirkan kondisi lain.
Kesulitan dengan radang usus buntu adalah bahwa tidak ada tes yang dapat secara pasti mengatakan seorang anak menderita radang usus buntu. Seorang dokter harus membuat tebakan terbaiknya berdasarkan gejala Si Kecil dan hasil tes apa pun. Pembedahan adalah satu-satunya cara untuk menentukan secara pasti apakah usus buntunya terpengaruh.
Perawatan untuk radang usus buntu pada anak?
Perawatan untuk radang usus buntu pada anak akan membutuhkan operasi pengangkatan usus buntu. Jika usus buntu tidak pecah, Si Kecil akan diberikan antibiotik dan usus buntu perlu diangkat.
Jika usus buntu telah pecah maka diperlukan pengangkatan usus buntu dan irigasi rongga peritoneum. Ini adalah operasi yang lebih besar untuk memastikan bakteri yang ada di dalam usus buntu tidak berpindah ke bagian perut lainnya dan menyebabkan infeksi serius.
Anak-anak yang usus buntunya telah pecah seringkali harus tinggal di rumah sakit lebih lama untuk menerima antibiotik karena risiko infeksi yang sangat tinggi.
Bagaimana membantu Si Kecil memahami apa yang terjadi
Ketika Si Kecil membutuhkan operasi, mungkin sulit untuk menjelaskan kondisinya.
Mengingat radang usus buntu sering membutuhkan operasi darurat, Bunda tidak selalu punya banyak waktu untuk mempersiapkan dirinya. Pendekatan ini dapat membantu Si Kecil sebanyak mungkin:
- Jelaskan kepadanya bahwa ia memiliki masalah yang harus diatasi di rumah sakit.Â
- Kata-kata yang dapat menyebabkan ketakutan tidak perlu disampaikan pada Si Kecil. Sangat penting jujur ​​pada anak tentang perawatan yang dijalaninya, tetapi tidak membuatnya ketakutan.
- Jelaskan bahwa pembedahan dapat memperbaiki masalah. Beri tahu Si Kecil bahwa mereka tidak akan merasakan sakit selama prosedur karena mereka akan tertidur, tetapi dokter akan membangunkan mereka.
- Jelaskan bahwa Bunda akan berada di sana untuknya sesegera mungkin dan bahwa mereka akan segera merasa lebih baik.
- Jika memungkinkan, berikan pengalih perhatian sebelum dan sesudah operasi Si Kecil. Contohnya termasuk buku atau mainan baru atau kunjungan dari anggota keluarga favorit.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Â
Â
(som/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
7 Ciri-ciri Usus Buntu pada Anak, Cara Mengobati dan Mengatasinya

Parenting
5 Gejala Radang Usus Buntu pada Anak yang Penting Diketahui, Diare hingga Demam

Parenting
7 Gejala Usus Buntu pada Anak, Segera Tangani Sebelum Pecah Bun

Parenting
Penyebab dan Gejala Usus Buntu yang Perlu Diketahui

Parenting
Kenali Gejala, Penyebab & Penanganan Usus Buntu pada Anak


5 Foto
Parenting
Bikin Gemas! Ini 5 Potret Terbaru Hamish Daud dan Sang Putri Zalina
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda